Perbedaan lontong, ketupat dan arem-arem menarik untuk diketahui karena ketiga makanan tersebut terbuat dari beras. Mengkonsumsi beras menjadi bahan makanan pokok masyarakat Indonesia setiap harinya. Biasanya memasak beras menjadi nasi begitu saja dan menyantapnya dengan aneka lauk pauk serta sayuran khas Indonesia. Tapi ternyata tidak hanya bisa memasaknya menjadi nasi saja karena beras ini bisa mengolahnya menjadi aneka makanan lain yang juga bisa menggantikan nasi.
Beberapa olahan beras yang paling populer di Indonesia adalah lontong, ketupat dan arem-arem. Jika tidak memahaminya dengan benar, tak menutup kemungkinan kalau kamu bisa salah atau keliru mengenali ketiganya. Supaya bisa memahami dengan baik dan benar, coba kita lihat bersama-sama perbedaan dari ketiganya di bawah ini!
Perbedaan Lontong, Ketupat dan Arem-Arem
Lontong
Olahan beras yang pertama ada lontong yang terbuat dari beras setengah matang alias sebelum mengolahnya menjadi lontong. Kamu wajib mengaron beras mentah yang sudah dicuci terlebih dahulu. Setelah mengaron beras hingga setengah matang, kemudian membungkus beras dengan daun pisang lalu membentuk silinder. Lalu menutup kedua ujungnya dengan sematan lidi. Setelah itu, lontong harus direbus dalam air mendidih selama beberapa jam hingga matang. Lontong memiliki tampilan warna yang agak kehijauan pada bagian luar karena efek dari daun pisang yang membungkusnya. Berhubung citarasanya hambar, maka lontong banyak dipadukan dengan kuliner yang berbumbu kuat seperti sate, gado-gado dan lain sebagainya. Lontong banyak dijumpai di Pulau Jawa dan Sumatera, sedangkan di Pulau Sulawesi, lontong disebut dengan nama buras. Ada sedikit perbedaan dari buras dengan lontong, yakni bentuknya yang lebih pipih dan ada campuran santan serta kelapa parut di dalamnya.
Ketupat
Berbeda dengan lontong, ketupat adalah olahan beras yang menggunakan daun kelapa muda atau janur dan menganyamnya menjadi bentuk segi empat. Isian ketupat menggunakan beras utuh yang belum matang. Mencuci beras sampai bersih lalu memasukkan ke dalam ketupat dan memasaknya dengan cara merebus hingga matang. Menyajikan ketupat biasanya lebih sering pada acara perayaan Idul Fitri. Namun, menyajikan ketupat juga dapat bersama dengan sayur nangka, lotek, ketoprak, kupat tahu, dan lainnya. Warna luar ketupat cenderung agak kecoklatan karena efek dari janur. Teksturnya juga lebih padat dibandingkan dengan lontong.
Arem-arem
Banyak yang mengenal arem-arem ini sebagai lontong karena sama-sama berbentuk lonjong panjang dengan daun pisang. Tetapi sebenarnya bentuk arem-arem ini jauh lebih kecil dari lontong lho. Menjuluki arem-arem sebagai lontong isi karena memang pada bagian dalamnya terdapat isian seperti daging ayam, sambal goreng kentang ati, dan lain sebagainya. Berbeda dengan kedua kuliner lain, arem-arem ini bisa makan sendiri alias tidak usah menambahkan lauk karena citarasanya sudah gurih. Hal ini karena arem-arem menggunakan campuran santan. Inilah yang membuat arem-arem tidak tahan lama. Menjumpai arem-arem banyak terdapat di daerah Pulau Jawa.