Daftar tren dunia kerja yang viral selama 2023 ini mungkin salah satunya tidak asing bagi kamu. Selama tahun 2023, kita telah menyaksikan berbagai tren yang berkembang di dunia kerja. Tren yang populer oleh influencer melalui konten-konten yang mereka bagikan di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan lainnya.
Salah satu tren yang mencuat adalah Quiet Quitting, yang mulai mencapai popularitasnya pasca pandemi. Hal ini muncul sebagai tanggapan terhadap budaya kerja yang mengagungkan hustle culture dan menekankan pentingnya menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadi.
Tren-tren ini khususnya banyak oleh pekerja muda atau Generasi Z anut. Tren yang semakin mengutamakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi daripada dengan mengejar ambisi karier. Mereka menuntut otonomi, kendali, dan fleksibilitas dalam pekerjaan, selain dari upah yang memadai dan tunjangan yang baik. Berikut gambaran beberapa tren yang mencuat di dunia kerja selama tahun 2023.
Daftar Tren Dunia Kerja yang Viral Selama 2023
Career Cushioning
Pada umumnya, orang-orang melakukan Career Cushioning karena berbagai alasan, seperti ingin lebih siap jika suatu saat perusahaan saat ini bangkrut atau mereka ingin memiliki pekerjaan lainnya. Tidak mengherankan jika sekarang Career Cushioning jadi tren, karena beberapa waktu lalu ada PHK besar-besaran di perusahaan-perusahaan teknologi. Kondisi ekonomi seperti saat ini tentu dapat menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang sehingga mereka khawatir akan mengalami kerugian besar-besaran pasca pandemi.
Boomerang Employee

Boomerang Employee berarti bahwa pekerja atau karyawan kembali ke perusahaan sebelumnya usai resign dari perusahaan tersebut. Mempekerjakan kembali Boomerang Employee dianggap mampu memberikan manfaat bagi para rekruter karena mereka mendapatkan kembali orang yang ahli di pekerjaan sebelumnya. Sementara itu, Boomerang Employee juga bisa mendapatkan manfaat dari praktik tersebut dalam keadaan tertentu, selama mereka tidak kembali ke perusahaan, atasan, atau rekan kerja yang toksik.
Quiet Hiring

Quiet Hiring dapat terjadi saat seorang karyawan harus mengambil peran dan tanggung jawab baru dalam perusahaan yang sama, baik itu secara sementara atau permanen karena kebutuhan. Bahkan, tidak jarang Quiet Hiring terjadi pada pekerja di mana peran baru mereka tidak selaras dengan keahlian mereka.
Ada yang menganggap Quiet Hiring sebagai sebuah peluang untuk mencoba peran baru dan meraih keterampilan baru. Namun, ada juga beberapa pekerja yang justru memandang Quiet Hiring sebagai sesuatu yang membuat mereka terjebak dan menurunkan semangat kerja mereka.
Rage Applying

Rage Applying adalah istilah yang sempat populer di TikTok di mana para pekerja ‘membalas’ perlakuan atasan yang tidak menyenangkan dengan mengirim resume ke beberapa perusahaan secara agresif. Hal itu agar para pekerja memperoleh pekerjaan baru dan kenaikan gaji yang besar dan cepat.
Tren ini mulai populer karena para gen Z dan milenial merasa bahwa mereka tidak layak memanfaatkan dan menolak secara tidak adil dalam promosi dan kenaikan gaji. Oleh karena itu, daripada harus bertahan di perusahaan toksik tersebut, para karyawan mulai melamar puluhan sampai ratusan pekerjaan untuk lepas dari tempat kerja yang tidak menghargai kontribusinya tersebut.
Act Your Wage

Act Your Wage adalah suatu istilah yang menjadi tren di tempat kerja di mana para pekerja bekerja berdasarkan gaji. Itu artinya, karyawan atau para pekerja tidak harus menerima panggilan atau menghadapi masalah perusahaan selama 24 jam dan 7 hari seperti halnya seorang CEO atau Executive Director. Act Your Wage menjadi tren saat orang-orang sudah muak dengan pekerjaan dan membagikan ketidakpuasan mereka di tempat kerja melalui media sosial seperti TikTok dan Reddit.
Quiet Quitting

Dalam dunia kerja, tentu ada dua pihak yang bekerja sama yaitu pemberi kerja dan pihak pekerja. Dari kedua pihak tersebut, ternyata pekerja atau karyawan tetap bisa memperoleh kesempatan untuk lebih mendapat keuntungan ketika menghadapi situasi kerja yang sulit dengan menerapkan Quiet Quitting.
Quiet Quitting dapat berwujud melakukan lebih sedikit pekerjaan daripada melakukan lebih dari yang sesuai harapan. Quiet Quitting akan lebih memberdayakan pekerja untuk memprioritaskan work-life balance dan menghindari praktik kerja berlebihan yang tidak sehat.
Loud Quitting

Saat ini banyak pekerja yang lebih bersuara dan memanfaatkan suaranya tersebut untuk meninggalkan pekerjaan yang tidak mereka sukai. Loud Quitting artinya adalah seorang karyawan yang tidak resign secara diam-diam. Melainkan melakukan kepergian yang berisik dan seringkali secara dramatis ketika memutuskan mengosongkan posisinya. Strategi ini oleh orang-orang yang sudah menyerah lakukan dengan melampiaskan kekecewaan, ketidaksepakatan, dan ketidakpuasan terhadap segala hal. Mulai dari atasan, posisi, hingga perusahaan dan rekan kerja.
Itu tadi berbagai tren di tempat kerja yang sempat viral di tahun 2023. Apakah kamu juga ikut melakukan tren di atas?