Tradisi natal unik di Korea Selatan ini bisa kamu coba juga bersama keluarga atau orang terkasih untuk merayakannya. Seperti di Indonesia, Korea Selatan juga menetapkan Natal sebagai hari libur nasional. Namun, mayoritas penduduk Korea tidak merayakan Natal sebagai Hari Besar Keagamaan karena sekitar 50% dari mereka tidak menganut agama tertentu.
Meskipun demikian, Natal tetap dianggap sebagai momen istimewa untuk berkumpul bersama orang-orang tercinta. Warga Korea memiliki tradisi Natal yang unik dan khas. Penasaran dengan tradisi-tradisi tersebut? Simak ulasan berikut ini.
6 Tradisi Natal Unik di Korea Selatan
1. Couple Holiday
Hari Natal menjadi kesempatan bagi orang Korea untuk menghabiskan waktu bersama kekasih layaknya Valentine’s Day alih-alih berkumpul bersama keluarga. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena Korea sudah memiliki dua hari libur besar yang berfokus pada keluarga, yakni Chuseok dan Seollal. Oleh sebab itu, banyak restoran, hotel, hingga kafe di Korea yang menyediakan paket Natal untuk pasangan. Kencan Hari Natal biasanya terdiri dari makan di restoran yang bagus, melakukan aktivitas outdoor di musim dingin, dan menghabiskan malam di hotel.
2. Hidangan Natal

Di Korea, tidak ada hidangan khusus yang diasosiasikan dengan Natal. Biasanya, pasangan kekasih akan dinner romantis di restoran untuk menghabiskan Hari Natal bersama. Sehingga hidangan Natal tergantung dengan makanan apa yang disajikan oleh restoran tersebut. Selain itu, makanan khas Korea juga menjadi hidangan yang lazim disantap di Hari Natal. Mulai dari bulgogi, japchae, tteokguk, dan makanan musim dingin populer lainnya. Kue Natal dengan hiasan indah juga biasa disantap sebagai makanan penutup.
3. Angpao Natal

Tradisi tukar kado Natal tidak terlalu populer di Korea. Namun, salah satu hadiah yang paling umum berikan adalah uang dalam amplop alias angpao yang diberikan pada malam Natal. Angpao Natal akan memberi dan menerimanya dengan cara yang sopan, yakni dengan kedua tangan. Tukar kado saat Natal perlahan mulai populer di Korea, tapi uang tetap menjadi pilihan paling populer.
4. Dekorasi Natal

Di penghujung tahun, kota-kota di Korea penuh oleh dekorasi Natal. Distrik perbelanjaan seperti Myeongdong, Dongdaemun, dan Gangnam penuh dengan lampu dan hiasan warna-warni. Pusat perbelanjaan di kawasan tersebut sering kali memiliki pohon Natal berukuran besar yang berhias ornamen berkilau. Meski begitu, orang Korea jarang memasang dekorasi atau pohon Natal di rumah mereka sendiri. Selain itu, dekorasi Natal di luar rumah juga jarang menjumpainya karena banyak orang Korea tinggal di apartemen dengan ruang terbatas.
5. Santa Haraboji (Sinterklas)

Yang membedakan Natal di Korea dengan di negara lain adalah sosok Sinterklas yang unik. Di Korea, menyebut Sinterklas sebagai Santa Kullusu atau Santa Haraboji. Meski begitu, kehadiran Sinterklas tergolong baru dalam perayaan Natal di Korea.
Seiring berjalannya waktu, Sinterklas secara bertahap memperkenalkan sebagai alat pemasaran dan cara untuk menghibur anak-anak. Jika Sinterklas di Indonesia biasanya tergambar memakai pakaian dan topi merah putih, di Korea mereka gambar memakai pakaian biru atau hijau.
Beberapa bahkan tergambar memakai baju tradisional Korea dan gat (topi datar yang oleh pria pada masa Dinasti Joseon gunakan). Namun, Sinterklas di pusat perbelanjaan biasanya tetap tampil klasik memakai pakaian merah putih.
6. Kartu Natal

Mengirim kartu Natal menjadi salah satu cara untuk menyebarkan cinta pada teman dan keluarga di Korea. Kartu Natal mudah kamu temukan di Korea dan memiliki harga yang relatif murah. Kebanyakan desain kartu Natal berfokus pada salju, pepohonan, atau artwork damai lainnya yang menarik khalayak luas. Menuliskan pesan secara personal membantu orang Korea menjaga relasi dan merasa menjadi bagian dari perayaan keluarga mereka. Namun, ucapan Happy Holiday yang lebih umum mungkin berguna sebagai pengganti ‘Selamat Natal’.
Nah, itu dia deretan tradisi Natal di Korea Selatan. Cukup menarik ya!