Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

5 Kebiasaan Pemicu Stroke Sebelum 45 Tahun, Waspada!

5 kebiasaan pemicu stroke sebelum 45 tahun ini sering oleh anak muda lakukan dan alami. Stroke bukan lagi eksklusif bagi usia lanjut. Kini, siapa pun, termasuk anak muda, berisiko mengalami stroke. Apa saja kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko stroke pada usia muda?

Stroke adalah kondisi medis yang timbul akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini mengganggu aliran darah dan menyebabkan kerusakan sel otak. Meskipun stroke umumnya terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia. Risiko stroke pada usia muda semakin meningkat menurut beberapa penelitian, dengan kasus-kasus yang terjadi sebelum usia 45 tahun.

Menurut Medical News Today, beberapa faktor yang berkontribusi terhadap stroke pada usia muda termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Namun, ada pula faktor risiko lain yang mungkin menyebabkan stroke pada usia muda, seperti infeksi virus tertentu, masalah kardiovaskular seperti kolesterol tinggi, kehamilan, pola makan, dan faktor genetik.

5 Kebiasaan Pemicu Stroke Sebelum 45 Tahun

Setidaknya, ada beberapa kebiasaan yang membuat stroke di usia muda. Berikut di antaranya, mengutip NBC News.

1. Sering makan gorengan

Makanan tinggi lemak, seperti gorengan, sangat bisa memicu stroke. Sebuah penelitian menemukan, orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak punya risiko 40 persen lebih tinggi mengalami stroke. Selain gorengan atau makanan yang digoreng, hindari juga kebiasaan mengonsumsi daging merah atau makanan olahan.

2. Jomblo terus

Sebuah penelitian di Tel Aviv University menemukan, orang yang menikah di usia paruh baya memiliki risiko stroke 64 persen lebih kecil dibandingkan mereka yang memilih tidak menikah selamanya. Dengan demikian, memilih untuk terus melajang seumur hidup tampaknya bukan pilihan yang sehat untuk otak.

Namun demikian, bukan asal menikah yang dimaksud di sini. Pernikahan juga harus bahagia. Laporan yang sama menemukan, orang yang menjalani pernikahan yang tidak memuaskan memiliki risiko stroke yang hampir sama dengan mereka yang melajang.

3. Sering mengeluh

Tak ada salahnya sesekali mengeluhkan kehidupan. Tapi, kalau mengeluh dijadikan ‘aktivitas harian’, maka bisa jadi masalah. Kebahagiaan adalah kunci dalam kesehatan kardiovaskular. Sering mengeluh bisa jadi salah satu tanda ketidakbahagiaan dalam hidup. Sebuah penelitian pada tahun 2001 menemukan, suasana hati dan sikap positif dapat melindungi seseorang dari risiko stroke.

4. Gemar makan tapi sering mager

Makan memang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Namun, jika dilakukan berlebihan dan tak terkontrol, maka makan bisa jadi masalah. Masalah juga bakal semakin runyam jika kebiasaan makan berlebih tak terkontrol itu tak dibarengi dengan aktivitas fisik. Kebiasaan di atas berisiko meningkatkan berat badan. Sebuah penelitian menemukan, berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko stroke.

5. Merokok

Bukan rahasia lagi, merokok jadi salah satu kebiasaan yang membuat stroke di usia muda. American Heart Association (AHA) bahkan menyebutkan bahwa risiko stroke bisa meningkat hingga dua kali lipat jika seseorang punya kebiasaan merokok.

Untungnya, berhenti merokok dapat menurunkan risiko tersebut, termasuk bagi perokok berat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles