Kamis, 3 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Penyebab Kaki dan Tangan Sering Terjadi Kesemutan

Kesemutan, juga dikenal sebagai parestesia, adalah sensasi kebas atau mati rasa di tangan atau kaki yang sering terjadi pada banyak orang. Penyebab paling umum kesemutan adalah duduk atau tidur terlalu lama. Meskipun kesemutan dan mati rasa biasanya tidak membahayakan, itu tidak berarti Anda harus menyepelekan mereka.

Sebab, kesemutan juga dapat menunjukkan berbagai masalah kesehatan, terutama jika kesemutan itu berlangsung lama atau bertahan lama. Jadi, ketahuilah apa yang menyebabkan kesemutan yang sering terjadi pada kaki dan tangan Anda!

Penyebab Sering Kesemutan 

Penyebab sering kesemutan pada kaki

Berdasarkan durasinya, kesemutan terbagi menjadi dua jenis, yakni sementara dan berkepanjangan. Parestesia sementara umumnyta terjadi akibattekanan pada saraf atau sirkulasi yang buruk dalam waktu singkat. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang tertidur dengan tangan atau duduk dengan kaki bersilang terlalu lama.

Sementara itu, parestesia kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf. Dua jenis kerusakan saraf adalah radikulopati dan neuropati. Berikut adalah penjelasan mengenai dua jenis kerusakan saraf tersebut:

1. Radikulopati

Radikulopati adalah kondisi ketika akar saraf tertekan, teriritasi, atau mengalami peradangan.

Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengidap:

  • Hernia nukleus pulposus (HNP) atau herniated disc yang menekan dan menjepit saraf.
  • penyempitan kanal yang mentransmisikan saraf dari sumsum tulang belakang ke ekstremitas atau anggota gerak tubuh.

Radikulopati yang memengaruhi punggung bagian bawah adalah radikulopati lumbal. Radikulopati lumbal dapat menyebabkan parestesia pada tungkai atau kaki. Dalam kasus yang lebih parah, kompresi saraf skiatik dapat terjadi dan dapat menyebabkan kelemahan pada kaki.

Sementara itu, saraf skiatik adalah saraf besar yang berawal pada sumsum tulang belakang bagian bawah. Sementara itu, radikulopati jenis lainnya, yaitu radikulopati serviks melibatkan saraf yang memberikan sensasi dan kekuatan pada lengan.

Jika seseorang mengidap radikulopati serviks, orang tersebut mungkin mengalami:

  • Sakit leher kronis.
  • Parestesia atau kesemutan ekstremitas atas.
  • Kelemahan lengan.
  • Kelemahan tangan.

2. Neuropati 

Neuropati terjadi karena kerusakan saraf kronis. Penyebab paling umum dari neuropati adalah hiperglikemia, atau gula darah tinggi. Kemungkinan penyebab lain dari neuropati meliputi:

  • Trauma atau benturan keras.
  • Cedera gerakan berulang.
  • Mengidap penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis.
  • Mengidap penyakit saraf, seperti multiple sclerosis.
  • Memiliki penyakit ginjal atau penyakit liver.
  • Mengidap stroke.
  • Mengidap tumor pada otak atau dekat saraf.
  • Memiliki gangguan sumsum tulang atau jaringan ikat.
  • Hipotiroidisme
  • Defisiensi atau kekurangan vitamin B-1, B-6, B-12, E, atau niasin.
  • Asupan vitamin D yang berlebihan.

Selain itu, beberapa kondisi lain juga dapat menjadi penyebab dari neuropati, yaitu:

  • Infeksi, seperti penyakit Lyme, herpes zoster, atau HIV.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi.
  • Paparan zat beracun, seperti bahan kimia atau logam berat.
  • Kerusakan saraf pada akhirnya dapat menyebabkan mati rasa atau kelumpuhan permanen.
  • Gigitan serangga atau hewan.

Berita baiknya, ada beberapa pilihan pengobatan yang pengidap neuropati dapat terima.

Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Kesemutan 

Kini kamu sudah tahu beberapa penyebab sering kesemutan pada kaku dan tangan. Tak hanya itu, siapa saja dapat mengalami parestesia atau kesemutan secara kesemutan. Risiko radikulopati dapat meningkat seiring bertambahnya usia.

Selain itu, kamu juga mungkin lebih rentan terhadap kesemutan jika:

  • Melakukan gerakan berulang yang berulang kali menekan saraf, seperti mengetik, memainkan alat musik, atau berolahraga seperti tenis
  • Minum banyak dan makan makanan yang buruk yang menyebabkan kekurangan vitamin, khususnya vitamin B-12 dan folat.
  • Mengidap diabetes tipe 1 atau 2.
  • Mengidap kondisi autoimun.
  • Memiliki kondisi neurologis, seperti multiple sclerosis.
  • Memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan pola makan yang tidak seimbang. Sebab, hal ini berisiko tinggi menyebabkan terjadinya defisiensi vitamin, terutama vitamin B12 dan asam folat.

Bagaimana Cara Mengetahui Penyebab Sering Kesemutan?

Jika kamu sering mengalami kesemutan dan berkepanjangan, sebaiknya segeralah memeriksakan kondisimu ke dokter spesialis saraf. Tujuannya agar penanganan sedari awal dapat segera dokter lakukan, apabila kesemutan berkaitan dengan kondisi yang mendasarinya. Dalam tindakan diagnosis kesemutan, dokter akan melakukan wawancara medis terkait riwayat kesehatan dan bertanya seputar aktivitas apa saja yang pengidapnya jalani.

Selain itu, penting juga bagi pengidap kesemutan untuk memberitahu dokter obat bebas atau resep apa yang sedang dikonsumsi. Dokter kemudian akan mempertimbangkan kondisi kesehatan yang diketahui untuk membantu diagnosis. Sebagai contoh, jika kamu mengidap diabetes, dokter akan mencari tahu apakah kamu mengalami kerusakan saraf, atau neuropati.

Selanjutnya, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. pemeriksaan ini kemungkinan juga mencakup pemeriksaan neurologis atau saraf. Untuk mendukung pemeriksaan ini, tes darah dan tes laboratorium lain seperti tes keran tulang belakang juga dapat dokter lakukan.   Namun, jika dokter mencurigai adanya masalah dengan leher atau tulang belakang, dokter mungkin akan merekomendasikan tes pencitraan. Misalnya seperti CT scan, MRI scan, atau rontgen.

Bergantung pada hasilnya, mereka mungkin merujuk seseorang yang mengalami kesemutan kepada spesialis, seperti ahli saraf, ahli ortopedi, atau ahli endokrin.

Pengobatan yang Dapat Dilakukan

Perawatan kesemutan akan tergantung pada penyebab paresthesia. Misalnya, jika kamu mengalami cedera gerakan berulang, beberapa penyesuaian gaya hidup atau terapi fisik dapat mengatasi masalah tersebut. Sementara itu, pada kasus kesemutan yang bersifat kronis, gejala parestesia tidak bisa hilang dengan sendirinya.

Jika hilang, gejalanya dapat segera muncul kembali. Akibatnya, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, penting untuk mencari tahu penyebab sering kesemutan yang paling utama.

Bisakah Kesemutan Dicegah?

Parestesia atau kesemutan tidak selalu dapat kamu cegah. Tetapi, frekuensi kemunculannya dapat kamu kurangi.

Berikut ini sejumlah cara yang dapat kamu lakukan:

  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol. Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsinya, ketahuilah batasan aman minuman beralkohol.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.
  • Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Menghindari gerakan berulang yang dapat menekan saraf.
  • Beristirahat secara berkala jika sering melakukan gerakan secara berulang.
  • Bangun dan bergerak ke sekeliling secara berkala jika sudah duduk dalam waktu yang cukup lama.
  • Jika mengidap diabetes atau penyakit kronis lain, pastikan untuk rutin memeriksakan kesehatan. Sebab, pemantauan dan manajemen penyakit dapat menurunkan risiko terjadinya parestesia kronis akibat penyakit yang mendasari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles