5 penyebab pembekuan darah ini ternyata jarang orang ketahui. Kelainan pembekuan darah merupakan kondisi di mana tubuh membentuk gumpalan darah lebih sering daripada yang teranggap normal. Secara umum, pembekuan darah berperan dalam menghentikan pendarahan dengan membentuk gumpalan darah ketika tubuh mengalami luka.
Proses pembentukan gumpalan darah melibatkan protein penghasil pembekuan darah yang hati produkai, kemudian berinteraksi dengan trombosit dalam aliran darah. Proses ini terkenal sebagai koagulasi. Meskipun koagulasi adalah respons normal tubuh terhadap luka, namun jika pembentukan gumpalan darah terjadi secara berlebihan, dampaknya dapat berpotensi merugikan kesehatan. Pengetahuan mengenai penyebab pembekuan darah yang perlu kita waspadai dapat membantu mencegah risiko kesehatan yang tidak kita inginkan. Yuk, cari tahu lebih lanjut!
5 Penyebab Pembekuan Darah yang Jarang Diketahui
Orang-orang dengan penyakit ini berisiko mengidap pembekuan darah di arteri dan pembekuan darah di vena. Gumpalan darah di dalam pembuluh darah dapat menyebabkan deep vein thrombosis (DVT), atau penyumbatan darah di panggul, kaki, siku, hati dan ginjal.
Selain DVT, masalah ini juga bisa menyebabkan superficial vein thrombosis (SVT) atau gumpalan darah pada lengan atas, lengan bawah, dan tangan. Bahkan, dalam beberapa kasus berisiko menyebabkan penyumbatan darah di paru-paru (emboli paru).
Pembekuan darah pada umumnya terjadi karena faktor genetik atau kondisi medis tertentu seperti penyakit hati. Namun, ada juga beberapa penyebab lainnya yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Duduk dalam waktu yang lama
Menghabiskan waktu dengan duduk terlalu lama terutama dalam perjalanan jarak jauh di pesawat, kereta, atau mobil, bisa meningkatkan risiko penyakit pembekuan darah. Gangguan pembekuan darah bisa terjadi pada pembuluh darah bagian kaki jika seseorang berada ruangan yang membatasi pergerakan. Sebab, jika tubuh tidak bergerak, penggumpalan darah bisa terjadi. Walaupun gumpalan darah itu bisa encer dengan sendirinya, tidak memungkiri bahwa gumpalan darah itu bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan emboli paru.
2. Merokok
Merokok juga punya andil besar dalam menyebabkan pembekuan darah. Sebab merokok merusak lapisan dinding pembuluh darah, kondisi ini bisa meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang besar. Selain itu, asam tembakau rokok mengandung banyak bahan kimia yang bisa merusak struktur sel darah. Bahkan, struktur serta fungsi otot jantung dan pembuluh darah bisa menurun akibat kebiasaan merokok.
3. Kecelakaan
Cedera dan luka setelah kecelakaan juga jadi salah satu faktor penyebab pembekuaan darah. Terkadang luka muncul setelah beberapa hari atau beberapa minggu. Terutama jika kamu mengalami cedera akibat benturan benda tumpul. Trauma jenis ini bisa meningkatkan risiko pembekuan darah karena banyak darah yang mengalir ke pusat cederanya. Nah, jika gumpalan darah terbentuk dan memotong sirkulasi darah, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang fatal seperti serangan jantung.
4. Penggunaan kateter intravena jangka panjangÂ
Memasukan jarum atau kateter ke dalam vena bisa menyebabkan iritasi dan peradangan di dinding vena. Kondisi tersebut memicu terjadinya DVT dan SVT. Menggunakan IV Perifer dan IV Sentral bisa membuat darah menggumpal di pembuluh darah dan mengganggu jalannya darah kembali ke jantung.
5. Konsumsi pil kontrasepsi hormonal estrogenÂ
Penggunaan pil kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah. Namun, risikonya memang bisa dibilang kecil, per tahunnya hanya sekitar 10 dari 10.000 orang. Biasanya, pil kontrasepsi hormonal yang dipakai adalah tipe yang mengandung estrogen. Kandungan estrogen ini berisiko menyebabkan pembekuan darah, karena didalamnya ada zat-zat yang bisa memicu darah menggumpal.
Itulah beberapa penyebab pembekuaan darah yang jarang diketahui. Segera tanyakan pada dokter bila memiliki keluhan kesehatan terkait gangguan pembekuan darah, atau keluhan lainnya.