Minggu, 20 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Alasan Malaysia Membenci Indonesia, Ternyata Pernah Berperang

Sejak dekade 1960-an, hubungan diplomatik antara Malaysia dan Indonesia telah mengalami pasang surut. Sedikit yang mengetahui bahwa alasan di balik ketegangan ini berasal dari luka lama yang disebabkan oleh masa lalu. Kedua negara tetangga ini pernah terjerat dalam konfrontasi yang berujung pada konflik besar pada tahun 1962 hingga 1966 di Pulau Kalimantan.

Pada abad ke-18 Masehi, Malaysia menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Inggris Raya. Lalu, pada tanggal 8 Februari 1986, Inggris memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Malaysia. Pada tahun 1961, atas dorongan dari Inggris, Malaysia merancang pembentukan Negara Federasi Malaysia yang melibatkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan Singapura. Meski demikian, Indonesia dan Filipina menentang rencana tersebut.

Presiden Soekarno berpendapat bahwa Negara Federasi Malaysia adalah bentuk neokolonialisme Inggris, dan ia khawatir bahwa Malaysia nantinya akan menjadi pangkalan militer Inggris di Asia Tenggara, mengganggu stabilitas dan keamanan nasional. Sementara itu, Filipina menolak rencana ini karena Sabah, yang akan menjadi bagian dari federasi, sebelumnya merupakan wilayah Kesultanan Sulu yang disewakan kepada Inggris.

Kenapa Malaysia Benci Indonesia?

Mengatasi permasalahan ini, Indonesia mengadakan pertemuan di Tokyo, Jepang dengan Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul Rahman pada 31 Mei 1963. Kemudian ditindaklanjuti melalui Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri di Manila, Filipina pada 7-11 Juni 1963. Hubungan Indonesia, Malaysia, dan Filipina kembali harmonis setelah mencapai kata sepakat.

Tiba-tiba Malysia melanggar Konferensi Manila karena menandatangani naskah pembentukan Negara Federasi Malaysia dengan Inggris. Masalah ini berlanjut ke tingkat PBB. Sekretaris Jenderal PBB pun membentuk tim penyelidik pada Agustus 1963. Penyelidikan PBB belum selesai, Malaysia justru memproklamirkan Negara Federasi Malaysia di 16 September 1963.

Indonesia dan Filipina murka, hubungan diplomatik terputus. Unjuk rasa besar-besaran terjadi di Malaysia dan Indonesia. Di Kuala Lumpur, mereka menyerbu kantor kedutaan RI dan membawa foto Soekarno dan lambang Garuda untuk dirobek serta diinjak-injak. Soekarno tersinggung Indonesia dipermalukan, 20 Januari 1964 Indonesia mengambil sikap bermusuhan.

kenapa malaysia benci indonesia
Protes kaum ibu Malaysia kepada Soekarno (Wikimedia Commons).

Pada 3 Mei 1964, Soekarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang berisi (1) Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia; (2) Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia. Di perbatasan Kalimantan yaitu Sarawak dan Sabah, kemudian di Selat Malaka, Indonesia dan Malaysia berperang.

Pertempuran terus berlangsung sengit, Januari 1965, Australia mengirim pasukan ke Kalimantan untuk membantu Malaysia. Sekitar 14.000 tentara Inggris dan Australia terlibat melawan Indonesia. Pada 1 Juli 1965, 5.000 pasukan Indonesia menyerbu Angkatan Laut Malaysia di Semporna hingga 8 September, namun gagal. Dikenal “Pengepungan 68 Hari” oleh Malaysia.

Indonesia dan Malaysia Damai

Filipina tidak turut terlibat pertempuran dengan Malaysia, namun tetap memutuskan hubungan diplomatik. Akhir 1965, setelah tragedi Gerakan 30 September, Jenderal Soeharto menjadi Presiden Indonesia. Perang dengan Malaysia pun mereda. Pada 28 Mei 1966 di konferensi Bangkok, Malaysia dan Indonesia mengumumkan menyelesaikan konflik antara kedua negara.

Sukarno sempat keberatan, namun karena tidak memegang pemerintahan secara efektif, ia tidak bisa berbuat banyak. Kekerasan berakhir bulan Juni, perjanjian perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus, dan diresmikan dua hari kemudian. Kedua negara melakukan normalisasi hubungan. Dan pada akhirnya, Singapura dan Brunei keluar dari Negara Federasi Malaysia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles