Alasan ilmiah pasangan akan semakin mirip satu sama lain ini menarik untuk kita ketahui. Pernahkah kamu melihat sebuah pasangan dan merasa bahwa mereka terlihat seperti salinan satu sama lain? Ternyata, perasaan tersebut bukanlah tanpa dasar!
Menurut penelitian yang terlansir dari Brightside, ada beberapa alasan ilmiah mengapa pasangan bisa semakin mirip satu sama lain. Apa saja alasannya? Yuk, kita simak!
Alasan Ilmiah Pasangan Akan Semakin Mirip Satu Sama Lain
Kecenderungan Memilih Pasangan yang Mirip dengan Orangtua
Menurut penelitian yang terpublikasikan pada jurnal Philosophical Transaction B, seseorang memiliki kecenderungan memilih pasangan karena mirip dengan ayah atau ibu kita. Faktor signifikan yang paling mempengaruhi adalah warna rambut, warna mata, dan usia orangtua kita.
Lama Menghabiskan Waktu Bersama
Robert Zajonc, seorang psikolog sosial dan rekan-rekannya melakukan studi di mana mereka membandingkan foto pasangan saat baru menikah dan 25 tahun kemudian. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemiripan setelah 25 tahun hidup bersama. Kemiripan ini juga dikaitkan dengan kebahagiaan pernikahan dan teori pengaruh emosional.
Teori pengaruh emosional menjelaskan proses emosi menghasilkan perubahan vaskular pada otot-otot wajah. Implikasi dari teori ini adalah kebisaan penggunaan otot-otot wajah secara permanen mempengaruhi ciri-ciri fisik wajah. Maka dari itu, dua orang yang tinggal bersama dalam jangka waktu lama, karena mimikri empati yang terus berulang, membuat paras mereka menjadi mirip satu sama lain.
Saling Berbagi Pengalaman
Masih dari penelitian Zajonc dan rekan-rekan, alasan mengapa seseorang akan semakin mirip dengan pasangannya adalah karena saling berbagi pengalaman satu sama lain. Baik suka maupun duka, sedih maupun senang, pengalaman apapun yang dilalui bersama sebagai pasangan dapat mempengaruhi bahasa tubuh dan kondisi emosional.
Cenderung Tertarik Pada Seseorang yang Mirip dengan Kita
Melansir dari Psychology Today, selain mirip dengan orangtua, kita cenderung memilih pasangan yang mirip dengan diri sendiri. Hal ini terkenal dengan teori Assortative Mating, yaitu individu dengan fenotipe (karakteristik) serupa dengan orang lain akan lebih sering berjodoh. Para ilmuwan percaya bahwa inilah cara individu berusaha memaksimalkan pewarisan gen mereka pada generasi berikutnya.
Sistem Imun yang Serupa
Berdasarkan penelitian pada jurnal Nature Immunology tentang sistem imun, pasangan yang sudah menikah untuk waktu yang lama memiliki sistem imun yang sangat serupa. Maka dari itu, pasangan sering kali berbagi kebiasaan dan gaya hidup yang sama.
Merefleksikan (Mirroring) Pasangan
Menurut penelitian pada Human Brain Mapping, sangan yang melakukan mirroring menunjukkan kenyamanan dan kepercayaan pada hubungan mereka. Penelitian lain pada JAMA Internal Medicine juga menunjukkan bahwa jika seseorang mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat, maka pasangannya juga ikut mengubah kebiasaannya menjadi serupa dengannya.
