Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Alasan Orang Bule Lebih Suka Cebok Pakai Tisu daripada Air

Alasan orang bule lebih suka cebok pakai tisu daripada air ini tidak banyak orang yang tahu. Satu hal yang sering membuat orang Indonesia merasa kesulitan saat berada di luar negeri adalah sulitnya menemukan toilet dengan fitur semprotan air. Di Indonesia dan sebagian besar dunia Timur, umumnya toilet selalu lengkap. Dengan gayung atau semprotan air untuk membersihkan diri setelah buang air. Namun, di sebagian besar masyarakat Barat, penggunaan tisu toilet lebih umum. Perbedaan ini penyebabnya oleh perbedaan budaya dan kebiasaan higienis, yang memengaruhi preferensi masyarakat terkait metode pembersihan setelah buang air.

Sejarah dan Alasan Orang Bule Pakai Tisu untuk Cebok

Alasan Orang Bule Lebih Suka Cebok Pakai Tisu daripada Air

Ternyata, kebiasaan berbeda membersihkan kotoran usai buang air besar ini sudah terjadi sejak lama. Setiap daerah memiliki budayanya yang berbeda-beda. Namun, saat itu tentu tidak menggunakan tisu.  Orang dulu biasanya membersihkan kotoran sesuai dengan adat istiadat dan kondisi iklim. Bisa dengan air, dedaunan, rumput, batu, atau hanya tangan saja.

Pada abad ke-6 SM, penduduk Romawi menggunakan batu untuk cebok. Lalu, masyarakat Timur Tengah menggunakan air untuk membersihkan kotoran karena sesuai dengan ajaran agama.  Dalam riset “Toilet hygiene in the classical era” (2012), penggunaan tisu sebagai pembersih kotoran justru terdeteksi pertama kali di China, bukan dunia Barat. Kala itu, penduduk China berhasil menciptakan tisu sebagai pengembangan lebih lanjut dari kertas, yang juga pertama kali ditemukan di Negeri Tirai Bambu.

tisu toilet

Jejak tisu toilet pertama kali muncul di Barat pada abad ke-16. Sastrawan Prancis, Francois Rabelais adalah orang pertama yang menyebut soal tisu toilet. Itupun, katanya tidak efektif digunakan buat cebok. Lantas, kalau tidak efektif, kenapa tisu toilet masih digunakan oleh masyarakat Barat?

Nah, menurut situs Buzz Feed, penyebabnya adalah karena faktor cuaca. Saat cuaca dingin, tentu saja membuat masyarakat di sana malas bersentuhan dengan air. Entah itu untuk urusan mandi atau cebok. Sementara itu, masyarakat tropis, tentu tidak keberatan kalau bersentuhan dengan air. Malah, jika tidak terkena air akan merasa kegerahan.

Karena inilah, terjadinya perbedaan penggunaan media cebok antara dua masyarakat. Masyarakat Barat atau secara umum masyarakat beriklim dingin cenderung lebih suka menggunakan tisu. Sedangkan, sisanya menggunakan air. Selain itu, penggunaan air untuk cebok sejalan juga dengan ajaran keagamaan, baik itu di Islam atau Hindu.

Alasan Orang Bule Lebih Suka Cebok Pakai Tisu daripada Air

Sebagaimana mengutip dari CNN International, kepopuleran tisu sebagai alat cebok oleh masyarakat non-tropis sejalan dengan kemunculan masif pabrik tisu. Terlebih usai muncul inovasi baru, yakni tisu gulung pada 1890. Meski begitu, selain oleh faktor iklim, ternyata ada alasan lain yang memengaruhi, yakni pola konsumsi. Orang bule yang biasa mengonsumsi makanan rendah serat menghasilkan kotoran yang lebih sedikit dan rendah air, sehingga mereka membersihkannya hanya dengan tisu.

Sementara orang Asia, Afrika, dan sebagian Eropa kebalikannya. Mereka sering menyantap makanan tinggi serat yang menghasilkan lebih banyak kotoran dan air. Alhasil, metode air pun jadi jalan terbaik membersihkan kotoran. Terlepas dari perbedaan tim cebok pakai air atau tisu, riset ilmiah telah membuktikan bahwa cebok menggunakan air lebih bersih. Kotoran yang mengandung bakteri dan kuman bisa seluruhnya hilang.

Kendati demikian, cebok pakai tisu sulit lepas karena sudah terlanjur terikat kebudayaan dan mengakar lintas generasi. Jadi, itulah alasan kenapa orang bule atau secara umum masyarakat beriklim dingin terbiasa cebok hanya pakai tisu.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles