Alergi ternyata bisa sembuh secara berkala, hal ini sudah teruji oleh para ahli. Ada banyak gejala reaksi alergi yang muncul, mulai dari kulit gatal, bercak kemerahan, hingga sesak napas. Semua gejala ini akan terasa sangat mengganggu. Lantas, apakah alergi ini bisa sembuh? Bagaimana caranya?
Alergi Ternyata Bisa Sembuh, Begini Cara Mengobatinya
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi di Eka Hospital Cibubur Yovita Mulyakusuma mengatakan, alergi memang bisa hilang dan sembuh.
“Bisa, terutama pada alergi yang gejala ringan. Seperti yang bercak merah atau gatal-gatal itu bisa dihilangkan,” kata Yovita dalam temu media bersama Eka Hospital di Bogor, Jawa Barat, akhir Februari lalu.
Yovita mengatakan, cara utama menghilangkan atau menyembuhkan reaksi alergi adalah dengan mengetahui zat penyebab alergi yang bisa membuat tubuh bereaksi terhadap hal tersebut. Jika sumbernya sudah diketahui, cara menghilangkannya tentu akan lebih mudah.
“Misalnya, alergi terhadap kacang, terhadap seafood, atau yang dikatakan terhadap debu, ya, tentu harus diketahui dulu,” kata dia.
Setelah itu, lakukan paparan terus-menerus antara tubuh dengan zat alergen tersebut. Misalnya, Anda memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Coba konsumsi makanan penyebab alergi sedikit demi sedikit hingga tubuh akhirnya terbiasa dengan makanan tersebut.
Alergi sebenarnya terjadi karena respons tubuh dari rangsangan kekebalan yang berbeda. Oleh karena itu, perbaikan bisa melakukannya dengan cara membiasakan tubuh terhadap zat yang membuatnya lebih sensitif.
“Misalnya, alergi udang. Pelan-pelan mengonsumsi udang. Lakukan lebih sering, lama-lama gejala alerginya bisa hilang,” kata dia.
Hilangnya reaksi ini terjadi karena tubuh atau sistem imun mulai terbiasa dengan zat tersebut hingga tak lagi menganggapnya sebagai benda asing. Namun, cara ini juga tak bisa melakukannya sembarangan. Konsultasi dengan dokter sangat perlu dalam hal ini. Selain itu, cara ini juga tak bisa menerapkan pada pasien dengan gejala alergi berat.
“Misal kalau gejala alerginya sesak napas, atau sampai anafilaksis, ya, tidak boleh. Karena bisa mengancam nyawa,” kata dia.