Kamis, 3 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Apakah Overthinking Termasuk Mental Illness? Ini Penjelasannya

Overthinking adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang terlalu banyak berpikir. Beberapa orang mungkin salah mengira bahwa ini adalah bentuk kewaspadaan atau kehati-hatian yang baik sebelum membuat keputusan penting.

Namun, kenyataannya adalah bahwa berpikir berlebihan, terutama jika terjadi terlalu sering, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan seseorang. Meskipun penyebab pasti dari kondisi ini belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli, sering kali berpikir berlebihan terkait dengan masalah kejiwaan seperti depresi atau gangguan kecemasan.

Apa Saja Ciri-Ciri Orang Overthinking?

Meski begitu, kondisi ini tidak sama dengan pemikir. Sebab, seseorang yang mengalami overthinking kerap memikirkan berbagai hal remeh, tetapi secara berlebihan. Seseorang yang terlalu banyak berpikir biasanya tidak sadar jika dirinya sedang mengalami overthinking.

Inilah mengapa, kamu perlu mengenali apa saja ciri khas seseorang yang mengidap masalah ini, antara lain:

1. Tidak berfokus pada solusi saat menghadapi masalah

Kamu bisa menyelesaikan suatu permasalah dengan baik jika bisa menemukan solusi untuk meringankan beban. Namun, orang yang berpikir berlebihan justru mengalami kesulitan menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Justru, mereka akan lebih berfokus dengan masalah yang sedang dihadapi dan memikirkan berbagai hal yang sebenarnya tidak perlu.

2. Merenungkan hal yang sama berulang kali

Merenungkan atau memikirkan hal yang sama berulang kali adalah tanda lain yang bisa kamu kenali dari seseorang yang overthinking. Pikiran ini umumnya akan berhubungan dengan masalah yang sedang mereka hadapi, kesalahan, dan kekurangan yang dimiliki. Akhirnya, tak jarang pengidap akan membayangkan bahwa hal buruk akan terjadi.

3. Kecemasan yang membuat sulit tidur

Selain itu, memikirkan hal yang sama berulang kali juga dapat memicu munculnya kecemasan yang membuat otak akan tetap aktif. Akibatnya, pengidapnya tidak akan merasa tenang dan sering mengalami kesulitan untuk beristirahat dengan nyenyak pada malam hari atau insomnia.

4. Sulit mengambil keputusan

Memang benar, kamu harus menghindari mengambil keputusan secara terburu-buru. Meski begitu, ini tidak berarti kamu harus menunjukkan sikap berpikir berlebihan. Sebab, mereka yang memiliki kondisi ini hanya berfokus pada masalah, sehingga sulit untuk mengambil keputusan.

5. Menyalahkan diri sendiri ketika keliru memutuskan

Tidak hanya itu, seseorang yang berpikir berlebihan sering kali kesulitan untuk move on dari keputusan yang sudah mereka buat. Terlebih kalau pengidapnya salah dalam memutuskan.

Bukan belajar dari kesalahan dan melanjutkan sibuk, pengidapnya justru terlalu memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi andai mengambil keputusan lainnya. Alhasil, pengidap akan kerap menyalahkan diri sendiri.

Kamu perlu memahami bahwa overthinking bisa menimbulkan efek domino. Kamu akan mulai khawatir akan satu hal, kemudian mengkhawatirkan hal lain yang sangat berbeda. Misalnya, kamu mencemaskan pekerjaan, lalu uang, dan kecemasan akan kehilangan pekerjaan.

Apakah Overthinking Termasuk Gangguan Mental?

Overthinking bukan termasuk masalah kesehatan mental.

Ternyata, overthinking bukanlah suatu kondisi kesehatan mental atau mental illness. Sebaliknya, sikap ini merupakan salah satu pemicu dari masalah kesehatan mental, misalnya depresi atau kecemasan.

Overthinking umumnya berkaitan dengan gangguan kecemasan umum. Gangguan kesehatan jiwa ini muncul dengan gejala berupa kecenderungan untuk khawatir secara berlebihan tentang beberapa hal.

Seseorang dapat mengembangkan gangguan kecemasan umum karena gen, atau bisa juga masalah kepribadian lain. Misalnya, ketidakmampuan menoleransi ketidakpastian dalam hidup atau kombinasi dari banyak faktor.

Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan umum juga mungkin mengalami beberapa kondisi berikut ini.

  • Khawatir berlebihan tentang beberapa hal selama setidaknya enam bulan.
  • Kesulitan mengendalikan kecemasan yang dapat mengganggu kemampuan dan kerja tubuh.
  • Gejala fisik yang mencakup kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi dan masalah tidur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles