Daftar panjang negara yang dapat menggunakan e-visa Arab Saudi telah diperpanjang menjadi delapan negara lagi. Visa ini dapat digunakan untuk liburan, bisnis, dan tujuan keagamaan, termasuk umrah.
Albania, Azerbaijan, Georgia, Kyrgyzstan, Maladewa, Afrika Selatan, Tajikistan, dan Uzbekistan adalah delapan negara tambahan yang menerima e-Visa dari Arab Saudi.
Orang-orang dari negara yang menerima e-visa dapat menggunakan portal resmi untuk mengajukan visa pengunjung sebelum mereka pergi, seperti yang dilaporkan Arab News.
Izin dapat diperoleh melalui platform e-Visa selama sembilan puluh hari dan berlaku selama satu tahun penuh. Salah satu keuntungan tambahan adalah kemampuan untuk mendapatkan akses yang luas selama berada di Arab Saudi.
“Dengan memperluas e-Visa ke 8 negara baru, Arab Saudi membuat progres dalam membuka pintunya ke dunia dan menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih mudah dan sederhana bagi semua pengunjung Kerajaan,” ujar Menteri Pariwisata Kerajaan Ahmed Al-Khateeb, dikutip dari Bussiness Traveler.
Arab Saudi telah memperkenalkan e-Visa sejak 2019, tapi baru pada 2022 memetik hasilnya dengan menerima 93,5 juta kunjungan. Angka tersebut melonjak hingga 93 persen dibanding 2021.
Program lain terus diluncurkan Arab Saudi, yang terbaru adalah Visa Persinggahan 96 jam gratis, yang mulai berlaku awal tahun ini. Visa jenis ini memungkinkan penumpang untuk tinggal di Arab Saudi sampai 96 jam.
Pemegang Visa Persinggahan bisa menginap satu malam di hotel secara gratis selama persinggahan asalkan memesan lewat aplikasi Saudia. Pelancong juga bisa memakai Visa Persinggahan untuk menjelajahi Arab Saudi dan menjalani ibadah umrah.
Mereka yang datang untuk melakukan wisata religi juga bisa memesan penerbangan lewat aplikasi Saudia dan Flynas serta mendaftar umrah melalui platform Nusuk.
Indonesia sendiri termasuk salah satu negara penerima e-Visa, kendati namanya belum muncul dalam portal e-visa Arab Saudi. Negara Indonesia sudah dapat mendaftar visa jenis ini dan menikmati kegunaannya sejak 25 Mei 2023.