Siapa yang tidak suka manisan? Makan makanan manis terkadang dapat membantu perubahan hati menjadi lebih baik. Banyak orang berpendapat bahwa makanan manis harus dibatasi, terutama untuk anak-anak, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan sugar rush. Terlalu banyak gula dianggap sebagai efek samping.
Orang yang mengalami sugar rush biasanya akan sangat aktif secara fisik dan mental atau hiperaktif. Terlalu banyak makanan manis dapat menimbulkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis lainnya, sehingga tidak disarankan untuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, apakah benar bahwa makanan manis dapat menyebabkan orang merasa seperti mereka mendapatkan lebih banyak gula? Tidak ada salahnya untuk membaca ulasan tentang sugar rush di tempat ini.
Sugar Rush, Mitos atau Fakta?
Terkadang saat mengalami kelelahan, emosi, hingga suasana hati yang kurang baik, salah satu hal yang bisa meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik adalah mengonsumsi sesuatu yang manis. Baik itu makanan, minuman, maupun camilan yang memiliki kandungan gula. Selain dinilai cukup efektif untuk meningkatkan suasana hati, mengonsumsi makanan manis juga dianggap dapat menimbulkan efek samping, seperti sugar rush.
Sugar rush dikenal sebagai kondisi di mana seseorang akan menjadi lebih aktif atau hiperaktif setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis. Tidak hanya pada anak-anak, efek samping ini juga dapat dialami oleh orang dewasa. Namun, benarkah sugar rush merupakan efek samping makanan manis? Gula memang menjadi salah satu tambahan makanan yang rentan timbulkan berbagai efek negatif untuk kesehatan, tetapi gula tidak dapat memicu kondisi aktif maupun hiperaktif secara tiba-tiba.
Para ilmuwan mengkaji ulang sebuah penelitian, setelah sebelumnya pada tahun 1970-an seorang ahli alergi Amerika, Benjamin Feingold, menghapus tambahan gula pada makanan anak-anak karena dinilai memicu kondisi hiperaktif. Pada tahun 1995, meta analisis dari 23 penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menyebutkan bahwa gula tidak menyebabkan efek apapun pada anak-anak.
Tidak hanya itu, sebuah penelitian dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews, menganalisis 31 penelitian dari 1.259 partisipan mengenai hubungan mengonsumsi karbohidrat dan pengaruh suasana hati. Hasilnya? Mengonsumsi karbohidrat atau gula secara berlebihan ternyata dapat menyebabkan efek samping kelelahan. Tentu ini sangat berlawanan dengan kondisi sugar rush. Para peneliti yang membuat penelitian ini berharap bahwa masyarakat akan lebih sadar bahwa sugar rush, hanyalah sebuah mitos dan lebih peduli terhadap kesehatan dengan membatasi asupan gula karena berisiko timbulkan penyakit pada tubuh.
Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula
Bukan sugar rush, sebaiknya ketahui beberapa dampak yang bisa kamu alami pada kesehatan ketika terlalu banyak mengonsumsi gula, seperti:
1. Obesitas
Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas.
2. Gangguan Jantung
Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya risiko gangguan jantung. Selain itu, pengonsumsian gula secara berlebihan dapat menyebabkan aterosklerosis.
3. Jerawat
Tahukah kamu bahwa mengonsumsi gula terlalu banyak tingkatkan risiko jerawat? Hal ini disebabkan peningkatan gula darah dan insulin yang menyebabkan peningkatan hormon androgen, produksi minyak, serta peradangan kulit yang dapat berperan dalam menimbulkan jerawat.