Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Berbagai Hormon Wanita dan Fungsinya yang Wajib Tahu!

Berbagai hormon wanita dan fungsinya yang wajib kita tahu ini mungkin beberapa dari kamu sudah mengenalnya. Hormon merupakan zat pengatur yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan serta fungsi tubuh manusia. Fungsi hormon meliputi regulasi berbagai proses biologis, termasuk metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, dan respon terhadap stres. Meskipun pria dan wanita memiliki hormon yang sama, namun fungsi hormon pada keduanya berbeda.

Pada wanita, hormon memiliki peranan utama dalam mengatur fungsi tubuh dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Mulai dari mengatur siklus menstruasi hingga memengaruhi suasana hati dan keseimbangan energi.

Hormon seperti estrogen, testosteron, dan progesteron memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan seorang wanita. Selain itu, hormon wanita juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan reproduksi, termasuk kesuburan, kehamilan, dan persalinan.

Berbagai Hormon Wanita dan Fungsinya

Berikut ini adalah beberapa jenis hormon dalam tubuh wanita, serta fungsinya yang wajib kamu ketahui:

1. Estrogen

Estrogen memiliki peran penting dalam perubahan fisik seorang gadis remaja menjadi wanita selama masa pubertas. Ini termasuk pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak, serta dimulainya siklus menstruasi.

Selain perannya dalam kesuburan, estrogen juga berkontribusi dalam mengatur kolesterol, memengaruhi kesehatan tulang dengan memberikan perlindungan, dan memainkan peran dalam fungsi otak, termasuk suasana hati.  Selain itu, estrogen juga memiliki efek pada organ lain di tubuh, termasuk jantung, kulit, dan jaringan tubuh lainnya.

Wanita dengan estrogen rendah, akibat menopause atau operasi pengangkatan ovarium mungkin mengalami satu atau lebih gejala berikut:

  • Periode menstruasi yang lebih jarang atau berhenti sama sekali.
  • Rasa panas dan/atau keringat dingin.
  • Kesulitan jatuh atau tertidur.
  • Kekeringan dan penipisan pada vagina.
  • Penurunan hasrat seksual.
  • Perubahan suasana hati.
  • Kulit kering.

Wanita dengan terlalu banyak estrogen mungkin mengalami satu atau lebih gejala berikut:

  • Pertambahan berat badan, terutama di bagian tengah tubuh (pinggang, pinggul dan paha).
  • Masalah menstruasi, seperti pendarahan ringan atau berat.
  • Memburuknya sindrom pramenstruasi (PMS).
  • Payudara fibrokistik (benjolan payudara non-kanker).
  • Fibroid rahim (tumor non-kanker di dalam rahim).
  • Kelelahan.
  • Hilangnya gairah seks.
  • Merasa tertekan atau cemas.

2. Testosteron

Testosteron sebagai hormon seks utama yang ditemukan pada pria, juga memiliki peran penting dalam tubuh wanita.  Ovarium dan kelenjar adrenal merupakan sumber produksi testosteron dalam jumlah yang relatif kecil.  Hormon ini terlepaskan ke dalam aliran darah dan berkontribusi terhadap gairah seks, kepadatan tulang, serta kekuatan otot pada wanita.

Wanita dengan kadar hormon testosteron tinggi dapat mengalami gejala seperti berikut:

  •  Periode menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak ada sama sekali.
  •   Pertumbuhan bulu tubuh yang lebih banyak dari rata-rata wanita.
  •   Pola kebotakan mirip pria pada daerah frontal.
  •   Jerawat sebagai hasil dari peningkatan produksi minyak oleh kelenjar sebaceous.
  •  Peningkatan massa otot yang dapat menyebabkan perubahan pada struktur tubuh.
  •  Suara yang lebih dalam atau berubah sebagai akibat dari perubahan hormonal.

Berbeda dengan wanita dengan kondisi normal, wanita yang memiliki kadar hormon testosteron tinggi dan mengidap Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) akan mengalami gejala seperti:

  • Kegemukan yang cenderung terlokalisasi pada bagian tengah tubuh.
  • Distribusi lemak tubuh yang menyerupai bentuk apel.
  • Pertumbuhan rambut yang berlebihan atau penipisan pada area tertentu.
  • Jerawat yang dapat menjadi lebih parah karena ketidakseimbangan hormon.
  • Ketidakteraturan menstruasi, sering kali dengan periode yang jarang dan tidak teratur.
  • Resistensi insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
  • Intoleransi karbohidrat, meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
  • Kadar kolesterol baik yang rendah dan kolesterol jahat yang tinggi, meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Peningkatan trigliserida, yang juga dapat berkontribusi pada penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.

3. Progesteron

Hormon progesteron diproduksi oleh ovarium, kelenjar adrenal, dan plasenta. Kadar progesteron meningkat selama ovulasi dan juga meningkat selama kehamilan. Progesteron berperan dalam menstabilkan siklus menstruasi dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.

Progesteron berfungsi dalam merangsang lapisan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi, sambil mencegah kontraksi otot rahim yang tidak menyakitkan yang bisa menyebabkan penolakan sel telur.  Jika seorang wanita tidak hamil, korpus luteum akan mengalami kerusakan, dan kadar progesteron dalam tubuh akan menurun, mengakibatkan timbulnya menstruasi.

Selama kehamilan, progesteron terus merangsang pertumbuhan pembuluh darah di endometrium, yang memberikan nutrisi dan mendukung perkembangan bayi.

Gejala yang dapat terjadi apabila kadar hormon progesteron terlalu rendah pada wanita adalah:

  • Pendarahan rahim yang tidak biasa atau tidak teratur.
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan menstruasi yang terlewat.
  • Nyeri perut selama kehamilan, yang dapat menandakan masalah hormonal.
  • Meningkatnya resiko keguguran, karena hormon ini penting untuk mendukung perkembangan awal kehamilan.

Itulah tadi beberapa hormon wanita yang wajib kamu ketahui.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles