Cara hidup bahagia meski gaji UMR ini sudah terbukti dari ahli Harvard. Beberapa orang mungkin masih meyakini bahwa kebahagiaan hanya dapat tercapai melalui keberlimpahan materi dan gaji yang tinggi. Namun, realitanya, hal tersebut tidak selalu benar. Kebahagiaan tidak semata-mata tergantung pada seberapa banyak uang yang kamu miliki. Meskipun uang memang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sebagai bukti, tim peneliti telah melakukan penelitian dan pengamatan yang mencakup periode 85 tahun, sejak tahun 1938. Mereka berusaha menemukan jawaban tentang faktor apa yang benar-benar membuat manusia merasa bahagia dalam hidupnya.
Dalam penelitian ini, para peneliti juga mengumpulkan catatan kesehatan dari 724 peserta, untuk menjawab pertanyaan mengenai kehidupan mereka selama dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak semata berasal dari kekayaan atau karier yang gemilang. Sebaliknya, hubungan yang positif mampu memberikan dampak positif, membuat manusia merasa lebih bahagia, sehat, dan hidup lebih lama.
Cara Hidup Bahagia Meski Gaji UMR dari Ahli Harvard
Robert Waldinger dan March Shulz dari Harvard Study of Adult Development menjelaskan kunci hubungan yang positif adalah melakukan kebugaran sosial. Kebugaran sosial sendiri merupakan keaktifan manusia untuk membangun hubungan positif sesama manusia lain. Untuk mencapainya butuh penilaian dan kejujuran diri kita sendiri dan orang lain.
“Jadi, untuk memastikan hubungan sehat dan seimbang, penting untuk mempraktikkan “kebugaran sosial”,” kata keduanya mengutip dari CNBC Make It, Minggu (19/2/2023).
Ada enam cara untuk membangun hubungan positif. Berikut penjelasannya, mangutip laman Mental Health Foundation:
1. Kenali diri sendiri dengan mengetahui apa yang disukai dan dibenci. Dengan cara ini membantu kita mencari target interaksi dan membuat batasan pada pembicaraan.
2. Sering berkomunikasi dengan orang lain dan fokus pada orang yang dituju. Ingat hubungan sehat tidak ditemukan, namun dibangun dengan waktu lama.
3. Pasang batasan dalam komunikasi, dengan begitu tidak akan menyinggung perasaan diri sendiri dan orang lain. Cara tersebut dapat membuat kita lebih mengapresiasi subyek komunikasi.
4. Jadi pendengar dan pembicara yang baik. Pada dasarnya, perbedaan pendapat dalam hubungan tidak masalah, namun penting untuk mengetahui bagaimana individu berbicara dan mendengarkan satu sama lain.
5. Bersikap santai setelah berkomunikasi dan jangan pusing atau stress setelah melakukan kesalahan. Jika itu terjadi, segeralah meminta maaf.
6. Terakhir, renungkan dan pelajari apa yang sudah terjadi. Dengan merenung kita bisa mengetahui kelebihan, kekurangan dan kesalahan dalam komunikasi diri kita dan lawan bicara serta menjalin hubungan lebih baik.
Jadi jangan takut lagi berkenalan dengan orang baru. Ingat juga, tidak ada kata terlambat untuk memperdalam dan membangun hubungan positif.