Cara komunikasi fleksibel dan profesional biar sukses jadi leader penting untuk kita ketahui. Generasi Z terkenal dengan sifat dinamis dan kebebasannya, menjadi gambaran khas dari kelompok yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka memiliki karakteristik fleksibel dan merasa senang ketika memberikan ruang untuk mengekspresikan kreativitasnya.
Namun, karena tingkat dinamis dan keterlibatannya yang tinggi dengan teknologi, generasi Z seringkali kurang profesional jika berada dalam peran kepemimpinan. Mereka juga terkadang kurang bersemangat karena lebih suka berinteraksi di media sosial.
Berikut adalah beberapa tips komunikasi efektif yang cocok untuk pemimpin generasi Z, yang diambil dari buku karya Steve Duck dan David McMahan berjudul “Communication in Everyday Life” dan sumber dari Forbes. Dengan tetap mempertahankan kebebasannya, generasi Z dapat memimpin dengan gaya yang profesional. Ayo, simak lebih lanjut!
Cara Komunikasi Fleksibel & Profesional Biar Sukses Jadi Leader!
1. Bedakan Cara Berkomunikasi Urusan Pekerjaan dan Personal
Generasi Z tentu boleh jadi pemimpin. Seperti menjadi lead director di bidang industri kreatif atau di industri lainnya. Generasi Z yang sangat peka dengan perubahan biasanya juga peka dengan hal-hal yang sifatnya personal, khususnya saat ada masalah dalam hal pertemanan dengan rekan kerja. Tapi biar nggak berujung baper dan jadi nggak profesional, generasi Z perlu memisahkan kedua urusan yang berbeda.
Saat membahas pekerjaan, generasi Z perlu fokus dan mengomunikasikan segala hal yang berhubungan dengan tugas, tanggung jawab, dan performanya untuk mencapai goal perusahaan. Kalau urusan perasaan dilibatkan di sini, bisa-bisa project yang lagi berjalan jadi nggak profesional. Ketika Gen Z ingin membahas tentang masalah interaksi sosial atau relationship dengan rekan kerja lain, sebaiknya dikomunikasikan di luar jam kerja secara personal supaya nggak tumpang tindih ya.
2. Utarakan Pendapat tapi Tetap Mendengarkan

Siapa sih yang senang dengan gaya kepemimpinan yang bossy? Sekali pun generasi Z memang melek teknologi banget, tapi bukan berarti harus bergaya ‘sok tahu’ di depan rekan kerjanya yang lain. Generasi Z tentu boleh mengeksplor dan menyuarakan ide-ide dan kreativitasnya dengan bebas, tapi sangat perlu untuk mendengarkan masukan dan belajar dari rekan kerja yang lain.
Meskipun posisinya adalah kamu yang memimpin, bertukar ide justru akan memperluas perspektif kamu. Saling mengajarkan juga hal yang patut kamu coba untuk dijadikan culture perusahaan yang menyenangkan. Kalau ada kritik atau masukan yang ingin kamu sampaikan, tentu aja kamu boleh menyampaikannya secara transparan alias to the point ke rekan kerja, tapi pastikan cara penyampaiannya tetap profesional dan nggak menyudutkan rekan kamu ya!
3. Management yang Fleksibel Boleh tapi Goalnya Tetap Jelas

Di era teknologi yang serba berkembang ini, penjualan produk atau jasa yang pun mengalami perkembangan pesat. Hal yang tadinya bukan jadi kebutuhan pelanggan bisa jadi kini jadi needs yang mereka utamakan. Untuk itu, sebagai generasi Z yang bertugas memimpin, kamu perlu fleksibel dan update dalam hal management di kantor kamu. Misalnya, kamu bekerja di sebuah perusahaan agensi yang bergerak di bidang fashion dan kuliner, ada beberapa tren yang perlu disesuaikan oleh manajemen perusahaan supaya bisa bersaing dengan sehat di dunia bisnis.
Jika ada tren lama yang perlu mengganti, maka kamu perlu mengarahkan tim kamu mengikuti perubahan yang ada. Tapi kamu tetap perlu memberikan arahan yang jelas dengan contoh-contoh yang jelas, bukan sekedar memberikan perintah.
4. Jadi Pemimpin yang Suportif dan Apresiatif

Dalam berkomunikasi dengan rekan kerja, pastinya kamu nggak hanya 100 persen membahas tentang hasil atau kinerja tim kerja kamu bukan, Beauties? Kamu perlu punya rasa peduli dan suportif terhadap kondisi tim kamu, tapi nggak perlu sampai kelewat kepo atau menanyakan hal-hal yang terlalu personal ke rekan kerja kamu.
Kamu cukup memposisikan diri dengan gaya komunikasi yang terbuka dan siap jadi pendengar yang baik, jika ada tim kerja kamu yang ingin bercerita. Tapi jangan buru-buru memberi solusi juga, setidaknya tampil sebagai pemimpin yang siap mendengarkan dan jangan lupa untuk beri apresiasi saat rekan kerja kamu sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
5. Ajak Rekan Kerja untuk Berinovasi Tanpa Takut Salah

Generasi lain mungkin menilai kalau generasi Z terlalu nekat dalam hal memulai sesuatu dan mengambil risiko yang tinggi dalam hal berbisnis. Padahal, sisi nekad tetap pelu, meski harus mengevaluasi lagi agar risiko yang muncul tetap bisa teratasi. Tapi keberanian untuk mencoba hal baru akan melahirkan inovasi. Sebagai pemimpin dari generasi Z, kamu boleh sharing pengalaman kamu saat pernah gagal dan melakukan kesalahan tapi dari sana akhirnya muncul ide-ide yang inovatif untuk menjalankan bisnis kamu dengan lebih kreatif.
Misalnya cerita sukses kamu saat kamu berani bereksperimen dengan masakan-masakan yang kamu buat dan produk fashion yang kamu jual. Dengan berbagi, kamu jadi lebih dekat dengan rekan kerja dan koneksi yang baik akan memperlancar bisnis kamu makin inovatif, Beauties!
Oke, itu tadi serba-serbi cara komunikasi fleksibel dan efektif untuk kamu generasi Z yang jadi pemimpin di tempat kerja kamu. Selamat mencoba