Contoh perilaku menyimpang yang bisa jadi merupakan tanda gangguan mental ini wajib untuk diketahui. Perilaku menyimpang didefinisikan sebagai tindakan yang melanggar norma-norma sosial, termasuk baik peraturan sosial informal maupun peraturan hukum yang lebih formal.
Contoh perilaku menyimpang mencakup pelecehan verbal, tindakan menyakiti diri sendiri atau orang lain, dan tindakan mencuri. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku menyimpang, mari lanjutkan pembacaan artikel ini!
Perilaku Menyimpang dalam Pandangan SosiologiÂ
Ada beragam teori yang menjelaskan mengapa seseorang melakukan perilaku menyimpang, salah satunya dalam pandangan sosiologis. Mengutip Very Well Mind, salah satu penjelasan sosiologis tentang perilaku menyimpang adalah teori regangan Merton.
Teori Merton menyatakan bahwa ada ketegangan antara tujuan masyarakat dan cara yang harus dilakukan masyarakat untuk mencapai tujuannya. Akibatnya, masyarakat sering melakukan perilaku menyimpang sebagai cara untuk mencapai cita-cita agar mereka dapat diterima secara sosial. Contoh perilaku menyimpang salah satunya adalah mencuri atau menjual narkoba agar memiliki kekayaan.
Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang
Ada beberapa ciri-ciri perilaku menyimpang, di antaranya:
1. Penyimpangan atau deviance
Norma dan budaya yang berlaku memiliki karakteristik tersendiri mengenai apa itu perilaku abnormal atau menyimpang, contohnya berbicara sendiri. Dalam budaya modern, berbicara sendiri merupakan perilaku abnormal atau menyimpang.
Sementara itu pada masyarakat yang memiliki pola pikir tradisional, berbicara sendiri merupakan tindakan dengan nilai spiritual tinggi dan bukan perilaku menyimpang. Sedangkan dalam pandangan kedokteran jiwa, berbicara sendiri merupakan salah satu tanda psikosis atau halusinasi pada penyakit skizofrenia atau gangguan kepribadian disosiatif.
2. Gangguan atau distress
Seseorang dianggap melakukan tindakan yang tidak biasa atau tidak umum dilakukan, contohnya berjalan kaki keliling dunia. Meskipun bukan berarti tindakan tersebut termasuk perilaku menyimpang, tapi hal tersebut tidak lazim untuk orang umum lakukan.
3. Tidak mampu beraktivitas normal atau dysfunction
Sebuah perilaku dikatakan menyimpang karena menyebabkan disfungsi dalam kehidupan sehari-hari pelakunya. Misalnya, pengidap depresi yang menarik diri dari rutinitas dan orang-orang di dekatnya secara terus menerus.
3. Perilaku membahayakan atau danger
Seseorang melakukan tindakan yang membahayakan orang lain atau dirinya sendiri, ini termasuk perilaku menyimpang. Selain itu, ini mungkin merupakan gejala berat dari gangguan kejiwaan yang perlu mendapatkan penanganan dokter.
Contoh Perilaku Menyimpang
Berikut ini beberapa contoh perilaku menyimpang yang terjadi:
- Pelecehan verbal:Â Bersikap kasar melalui makian, hinaan, atau jenis agresi verbal lainnya.
- Menyakiti diri sendiri:Â Melukai diri sendiri dengan sengaja hingga mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
- Mencuri:Â Memperoleh properti, informasi atau layanan seseorang secara ilegal dan tanpa persetujuan pemilik sebenarnya.
- Telanjang di depan publik:Â Contoh perilaku menyimpang ini dapat dikenakan hukum sebagai tindak pidana.
- Vandalisme: Merusak properti publik atau pribadi dengan sengaja.
Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
Pada kenyataannya, kemungkinan besar ada banyak faktor yang berperan dalam perilaku menyimpang, termasuk:
- Genetika.
- Kepribadian.
- Pola asuh.
- Lingkungan.
- Pengaruh masyarakat.
Penting untuk dicatat, bahwa apa yang orang anggap menyimpang dapat berbeda dari satu budaya dan budaya lainnya. Namun terkadang, seseorang dapat melakukan perilaku menyimpang akibat tekanan batin yang dia alami. Contohnya, stres berat, masalah keluarga, atau ditinggal oleh orang tersayang.
Dalam kasus tertentu, penggunaan NAPZA juga bisa menjadi faktor penyebab seseorang berperilaku menyimpang. Tidak jarang juga perilaku menyimpang orang lakukan atas dasar kesengajaan. Dalam pandangan medis, penyebab perilaku menyimpang bisa juga karena masalah psikologis.
Berikut beberapa masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan pengidapnya melakukan perilaku menyimpang:
- Demensia
- Skizofrenia
- Obsesive compulsive disorder (OCD)
- Autisme
- ADHD
- Gangguan mood, seperti gangguan bipolar dan depresi
Itulah yang perlu kamu pahami tentang contoh perilaku menyimpang. Jika kamu atau anggota keluarga mengalami masalah kejiwaan, segeralah hubungi dokter atau psikolog.