Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Dampak Jika Terkena Gigitan Nyamuk Wolbachia

Dampak jika terkena gigitan nyamuk Wolbachia ini penting untuk kita ketahui. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meluncurkan program penyebaran nyamuk Wolbachia sebagai upaya untuk mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di lima kota di Indonesia.

Lima kota yang menjadi fokus penyebaran nyamuk Wolbachia melibatkan Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT). Nyamuk Wolbachia merupakan varian dari injeksi Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia. Keberadaan bakteri ini dapat mengurangi risiko penularan DBD.

Meskipun klaimnya adalah mengurangi risiko penularan demam berdarah dengue (DBD), penting untuk diingat bahwa nyamuk Wolbachia tetaplah nyamuk, dan gigitannya akan memberikan efek yang sama pada siapa pun yang terkena.

Dampak Jika Terkena Gigitan Nyamuk Wolbachia

Peneliti utama riset nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta Adi Untarini, yang juga menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut, nyamuk Wolbachia memang bisa menimbulkan efek tertentu pada manusia yang tergigit. Tapi, efek tersebut tidak berbahaya dan bukan sesuatu yang harus terlalu khawatir. Efeknya, lanjut profesor Uut ini, sama dengan gigitan nyamuk pada umumnya.

“Ya, ada [efeknya], biasa seperti gigitan nyamuk saja,” kata dia dalam media briefing IDI tentang nyamuk Wolbachia, Senin (20/11).

Efek yang muncul itu bisa berupa gatal di area yang terkena gigitan. Bintik dan kemerahan juga bisa muncul saat digigit nyamuk tersebut. Namun, ada juga orang yang justru tak merasakan efek apa pun. Saat terkena gigitan, tak muncul bentol, kemerahan, atau gatal-gatal di area tubuh.

“Jadi efeknya memang seperti biasa saja saat digigit nyamuk. Tapi, tergantung orangnya juga, ada juga yang memang sudah biasa digigit nyamuk tapi tidak ada efek apa pun,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan melepaskan ribuan nyamuk Wolbachia. Nyamuk ini sudah pasti aman dan tak memberikan efek tertentu akibat bakteri Wolbachia yang ada di dalamnya. Pasalnya, menurut Uut, Wolbachia tidak bisa berkembang dan hidup di tubuh manusia. Bakteri ini hanya bisa tumbuh di sel tubuh serangga.

“Tidak akan bisa tumbuh di manusia. Perkembangbiakannya melalui proses kawin serangga dengan serangga. Jadi memang tidak ada efek negatif untuk manusia,” katanya.

Wolbachia sendiri merupakan bakteri yang menyuntik ke nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini bisa menurunkan tingkat pertumbuhan virus Dengue hingga kurang lebih 60 persen. Nyamuk ini juga bisa menurunkan tingkat rawat pasien dengue hingga 70 persen. Dengan kata lain, Wolbachia dapat menurunkan tingkat keparahan pada pasien DBD.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles