Dosis dan cara penggunaan obat Albendazole ini perlu dan wajib kamu perhatikan. Albendazole merupakan obat antihelmintik yang efektif melawan berbagai jenis cacing, seperti cacing pita, cacing gelang, dan cacing tambang. Mekanisme kerjanya terjadi dengan merusak sel-sel di dalam usus, menghambat kemampuan cacing untuk menyerap gula, dan akhirnya menyebabkan kematian cacing. Sebelum menggunakan Albendazole, penting untuk memahami dosis yang dokter anjurkan dan cara penggunaannya dengan cermat.
Dosis dan Cara Penggunaan Obat Albendazole
Ikuti aturan penggunaan dari dokter. Jangan melebihkan, mengurangi, atau menggunakan albendazole dalam waktu yang lama. Sebab, penggunaan yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko efek samping. Albendazole bisa kamu minum bersamaan dengan makanan, terutama yang berlemak. Jenis kudapan ini membantu penyerapan obat dalam tubuh. Obat juga bisa kamu gerus, kunyah, atau telan langsung dengan air.
Pada beberapa jenis infeksi, kamu membutuhkan perawatan tambahan yang dibarengi dengan albendazole. Durasi penggunaannya mungkin memerlukan waktu lebih lama, sekitar dua minggu. Selain itu, simak baik-baik cara penyimpanan yang tepat:
- Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu ruangan.
- Jauhkan dari panas, kelembapan, dan cahaya matahari langsung.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menyimpan obat yang sudah kedaluwarsa.
Dosis Penggunaan Obat Albendazole
Dosis yang dokter anjurkan akan berbeda-beda untuk setiap pengidap, tergantung kondisi medis yang mereka alami. Oleh sebab itu, selalu ikuti panduan dokter atau ikuti petunjuk pada kemasan. Lantas, Berapa kali minum obat albendazole? Kapan anak minum albendazole? Informasi di bawah ini mencakup dosis rata-rata penggunaan obat. Jika kamu mendapatkan dosis yang berbeda, jangan mengubahnya kecuali atas saran dari dokter.
Berikut dosis tablet albendazole yang dokter anjurkan:
1. Cutaneous larva migran
- Orang dewasa: 400 mg per sehari. Konsumsi dalam waktu 1–3 hari.
2. Sistiserkosis (infeksi cacing pita)
- Orang dewasa BB di bawah 60 kg: 15 mg per kgBB. Konsumsi dalam waktu 8–30 hari. Dosis maksimal 800 mg per hari.
- Orang dewasa BB di atas 60 kg: 400 mg, 2 kali sehari. Konsumsi dalam waktu 8–30 hari.
3. Opisthorchiasis (infeksi cacing hati)
- Orang dewasa: 400 mg, 2 kali sehari. Konsumsi dalam waktu 3 hari. Dosis maksimal 800 mg per hari.
4. Giardiasis
- Anak umur 1–12 tahun: 400 mg, 1 kali sehari. Konsumsi selama 5 hari. Dosis maksimal 400 mg per hari atau 2.000 mg per 5 hari.
5. Echinococcosis
- Orang dewasa BB di bawah 60 kg: : 15 mg per/kgBB per hari, 2 kali sehari. Dosis maksimal 800 mg per hari.
- Orang dewasa BB di atas 60 kg: 400 mg, 2 kali sehari. Konsumsi dalam waktu 28 hari.
Efek Samping Obat Albendazole
Penggunaan obat albendazole dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti:
- Demam.
- Panas dingin.
- Sakit tenggorokan.
- Luka pada mulut.
- Pusing.
- Kejang.
- Sakit kepala parah.
- Telinga berdengung.
- Mual.
- Gangguan penglihatan.
- Rasa sakit di belakang mata.
Sementara itu, efek samping yang paling umum terjadi meliputi:
- Sakit kepala.
- Leher kaku.
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya.
- Kebingungan.
- Demam.
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Fungsi hati abnormal.
- Pusing.
- Sensasi berputar.
- Rambut rontok sementara.