Minggu, 17 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Hubungan Kesehatan Pencernaan dengan Kecerdasan Otak

Hubungan kesehatan pencernaan dengan kecerdasan otak memang sangat berkaitan satu sama lain. Kesehatan pencernaan memiliki hubungan erat dengan kecerdasan otak, dan proses ini terjadi melalui sistem kompleks yang saling berinteraksi. Otak, sebagai pusat kendali fungsi tubuh, menerima sejumlah sinyal penting ketika makanan masuk ke dalam sistem pencernaan. National Library of Medicine melaporkan bahwa sinyal ini mencakup informasi sensorik, nutrisi, dan elemen lainnya.

Konsep pencernaan sebagai “otak kedua,” terutama pada anak-anak, menunjukkan bahwa kesehatan pencernaan dapat memengaruhi perkembangan otak, dan sebaliknya. Istilah untuk hubungan ini terkenal sebagai gut-brain axis, menggambarkan sistem komunikasi antara pencernaan dan otak. Keduanya terhubung secara fisik dan biokimia, saling memengaruhi dalam berbagai cara, dan penting untuk menjaga kesehatan keduanya.

Di dalam sistem pencernaan, usus memiliki jaringan neuron yang kompleks, serupa dengan struktur otak, dan juga menampung mikrobioma yang rumit. Kompleksitas ini dapat memengaruhi kondisi mental dan neurologis seseorang. Oleh karena itu, menjaga kesehatan usus dan otak menjadi sangat penting. Dengan demikian, bagaimana hubungan antara kesehatan pencernaan dan kecerdasan seseorang dapat dijelaskan melalui keterkaitan sistem kompleks ini.

Hubungan Kesehatan Pencernaan dengan Kecerdasan Otak

Saling memengaruhi satu sama lain

Secara umum, saluran pencernaan mempengaruhi otak dalam hal mengatur perilaku, emosi, dan logika. Sedangkan otak mempengaruhi saluran pencernaan dalam hal penyerapan nutrisi yang dikonsumsi. Melalui gut-brain axis, saluran pencernaan akan mempengaruhi otak untuk memproduksi neurotansmiter yang berkaitan dengan hantaran pesan, yang salah satunya dapat mempengaruhi kecerdasan otak.

Dilansir dari bwshealth.com, hubungan antara otak dan usus atau kecerdasan seseorang dan saluran pencernaan melibatkan suatu saraf yang disebut saraf vagus. Saraf ini berfungsi sebagai saluran komunikasi antara sel-sel saraf pada sistem saraf usus dengan sistem saraf pusat. Kontributor signifikan terhadap komunikasi ini adalah bakteri-bakteri yang terdapat di usus. Mikroba ini menghasilkan beberapa neurotransmiter, sekaligus berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat.

Produksi neurotransmiter di usus

Selain di otak, neurotransmiter juga terproduksi oleh sel-sel usus dan triliunan mikroba yang hidup di usus. Mikroba ini akan menghasilkan neurotransmiter yang mneyebutnya gamma-aminobutyric acid (GABA), yang membantu mengendalikan perasaan takut dan cemas. Triliunan mikroba yang hidup di usus juga menghasilkan bahan kimia lain yang dapat memengaruhi cara kerja otak seperti short-chain fatty acids (SCFA).

Singkatnya, otak membutuhkan energi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Saluran cerna tidak hanya berfungsi menyerap zat gizi tetapi juga berkomunikasi dua arah dengan otak. Kaitan ini cukup kompleks karena melibatkan tiga sistem utama tubuh yaitu sistem saraf, sistem imun, dan sistem hormon. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan sistem pencernaan akan sangat mempengaruhi kecerdasan seseorang.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles