Senin, 18 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Ini Alasan Pria Jarang Moody Dibandingkan Wanita

Dibandingkan dengan pria, wanita sering dikatakan lebih sering mengalami perubahan mood yang tidak menentu. Suasana hati mereka bisa berubah dengan cepat dan terkadang tidak dapat diprediksi, yang kadang membuat orang di sekitarnya merasa bingung. Mengapa ini terjadi?

Menurut Julie Holland, seorang psikiater terkenal yang juga penulis buku “Moody Bitches: The Truth About the Drugs You’re Taking, the Sleep You’re Missing, the Sex You’re Not Having, and What’s Really Making You Crazy” ada beberapa alasan mengapa wanita sering mengalami fluktuasi mood yang seperti naik turun roller coaster.

Bukan berarti pria tidak pernah mengalami perubahan mood, tetapi perbedaannya terletak pada cara ekspresi dan ekspresi emosi. Wanita cenderung lebih terbuka dan ekspresif dalam mengungkapkan perasaan mereka, sehingga perubahan mood mereka seringkali terlihat jelas oleh orang di sekitarnya. Sementara pria seringkali lebih tertutup dan cenderung menyimpan perasaan mereka di dalam hati.

1. Fisiologi Pria Berbeda dengan Wanita

Otak pria dan wanita memang didesain berbeda oleh Tuhan. Pernah dengar tidak kalau otak wanita itu sangat kompleks. Wanita lebih bisa multitasking ketimbang pria. Bahkan, ketika berhubungan intim sekali pun, wanita bisa memikirkan hal berbeda apakah lampu depan sudah dimatikan atau email untuk si bos sepertinya ada yang salah pengejaannya, padahal dia jelas-jelas sedang melakukan women on top!

2. Gengsi Mendiskusikan Perasaannya

Bukannya tak pernah moody, tapi memang pria gengsi mendiskusikan perasaannya. Dia cenderung menyimpan sendiri karena ogah dianggap lemah. Ketika ditanya pun, para pria cenderung menarik diri dan tidak mau membahas lebih lanjut. Kondisi ini yang seringkali membuat salah paham antara pria dan wanita. Ketika pria sedang tidak mood, wanita menanyakan berulang kali sebagai wujud perhatian, sedangkan pria justru risih ketika pasangannya menanyakan hal tersebut.

3. Memilih untuk Menyelesaikan Problemnya Sendiri

Tidak seperti wanita yang butuh salon, shopping, curhat berjam-jam dengan teman atau solo-traveling, pria tidak membutuhkan “drama” untuk menuntaskan mood yang up and down tersebut. Oke, pria butuh waktu berpikir, sendiri, merenung sambal melakukan hobinya mungkin. Setelah itu selesai. Tanpa drama dan tangisan.

4. Pria Menjadi Moody karena Pasangannya Moody

Kenyataannya memang begitu, moody-nya wanita bisa mempengaruhi emosinya si pria juga. Apalagi kalau si pria dianggap tidak mengerti si wanita, didiamkan salah, diajak ngobrol juga salah. Terus maunya apa? Jadilah si pria juga ikutan moody. Nah, buat kamu para wanita jangan “menularkan” emosi tidak stabil kamu ke pasangan, ya.

Dari sisi medis, moody juga bisa juga merupakan tanda kejiwaan yang perlu diwaspadai. Jika moody yang dialami “tidak terkendali” alias sering berubah-ubah, bisa jadi ada gangguan kejiwaan bahkan tanda depresi.

Apalagi kalau diiringi perasaan sedih tak berkesudahan dan tidak ada orang yang mengerti dan memahami diri. Paling fatal dari depresi adalah keinginan untuk menyakiti diri sendiri dengan keputusan final mengakhiri hidup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles