Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang sejarah awal tas Birkin, yang dianggap sebagai tas termahal di dunia? Ini adalah standar untuk pakaian mewah, seperti tas Hermès, merek fashion asal Prancis. Tas tersebut tidak mudah dibeli karena sangat eksklusif.
Sothesby melaporkan bahwa Sac Bijou Birkin, yang dibuat oleh Hermès pada tahun 2012 dan dihiasi dengan 2.712 batu berlian, telah menjadi salah satu tas Birkin paling mahal yang telah terjual hingga saat ini. Tas itu dijual seharga USD 2 juta, atau Rp 30 miliar.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa lini tas mewah tersebut lahir berkat keluhan Jane Birkin. Nama penyanyi Prancis berdarah Inggris ini bahkan diabadikan ke dalam nama lini tas itu: Birkin. Sejak lahirnya tas Birkin pada 1984, hampir seluruh fashionista di seluruh dunia mencoba untuk mendapatkan dan mengoleksinya.
Jane Birkin dikenal sebagai ikon fashion. Ia baru saja mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (16/7) di kediamannya di Prancis. Kepergian Jane Birkin meninggalkan duka mendalam bagi penggemar dan para fashion enthusiast.
Asal usul tas Birkin
Dikutip dari Madison Avenue Couture, kisah awal tas Birkin dimulai dari pertemuan yang tidak disengaja antara Jane Birkin dan CEO Hermès saat itu, Jean-Louis Dumas. Di tahun 1981, keduanya kebetulan bertemu di penerbangan dari Paris ke London usai kursi Jane Birkin di-upgrade ke kelas First Class.
Saat itu, Jane Birkin tengah membawa tas dengan gaya khasnya, yakni tas yang berisi penuh dan diangkat dengan kedua tangan layaknya sebuah keranjang. Ketika Jane akan menempatkan tas tersebut di kompartemen kabin pesawat, isi tas Jane jatuh di depan Jean-Louis Dumas, yang duduk di samping Jane saat di pesawat.
Jean-Louis, yang langsung menolong Jane Birkin memunguti barang-barangnya yang jatuh, mengatakan bahwa Jane membutuhkan tas yang memiliki kantung. Saat itulah, Jane Birkin mengeluh bahwa ia kesulitan mencari tas yang sesuai dengan seleranya dan memiliki ruang banyak untuk seorang ibu anak dua sepertinya.
“Kenapa Anda tidak membuat tas tangan yang ukurannya lebih besar daripada tas Kelly, tetapi lebih kecil dari koper milik Serge (kekasih Jane Birkin -red)?” kata Jane Birkin saat itu, sebagaimana dikutip dari SACLAB.
Jean-Louis Dumas pun menerima masukan dari Jane Birkin secara langsung. Ia kemudian menggambar sketsa desain tas Birkin di atas kantung muntah pesawat. Pada 1984, tas Birkin pertama diluncurkan. Jean-Louis Dumas pun memberikan satu tas tersebut secara gratis kepada Jane Birkin sebagai ucapan terima kasih. Kini, hampir empat dekade setelahnya, popularitas tas Birkin semakin meroket.
Jane Birkin ingin namanya dicabut dari lini Birkin oleh Hermès
Pada 2015, Jane Birkin mulai tidak mengapresiasi pemberian nama Birkin untuk lini tas mewah Hermès tersebut. Dikutip dari Insider, Jane Birkin mengatakan bahwa ia ingin lini tas Birkin yang memakai kulit buaya untuk diubah namanya.
Ini merupakan bentuk protes dari Jane Birkin terhadap peternakan buaya dan praktik pengulitan buaya.
“Jane Birkin meminta Hermès untuk mendebaptisasi tas Birkin Croco hingga mereka mencapai praktik yang lebih baik dan sejalan dengan nilai-nilai internasional,” ucap pihak Jane Birkin dalam keterangan resminya, sebagaimana dilansir Insider.
Keputusan Jane Birkin tersebut dikeluarkan usai investigasi terhadap peternakan buaya di Texas, Amerika Serikat, dilakukan. Laporan investigasi oleh PETA—organisasi pelindungan hak-hak hewan—itu menunjukkan kekerasan dan praktik yang tidak baik terhadap buaya-buaya di peternakan tersebut.
“Jane Birkin telah mengungkapkan perhatiannya terkait praktik pemotongan buaya. Komentarnya tidak mempengaruhi persahabatan dan kepercayaan yang telah kami miliki selama bertahun-tahun,” ungkap Hermès dalam keterangan resminya.