Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk betina, terutama dari spesies Aedes aegypti. Penyakit ini cenderung lebih umum di daerah dengan iklim tropis dan subtropis. Meskipun sebagian orang yang terinfeksi DBD mungkin tidak menunjukkan gejala, yang lainnya dapat mengalami manifestasi seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam kulit yang khas.
Berita baiknya adalah sekarang sudah ada vaksin untuk mencegah DBD. Namun, apakah ada persyaratan atau kondisi tertentu yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan vaksin ini? Mari kita telaah informasinya lebih lanjut di bawah ini.
Kondisi dan Syarat untuk Menerima Vaksin DBD
Salah satu cara untuk mencegah diri dari terkena penyakit DBD adalah dengan menerima vaksin DBD. Vaksin ini dapat melindungi diri dari infeksi demam berdarah sekitar 60 hingga 80%. Vaksin demam berdarah yang telah tersedia di Indonesia, yaitu Tetravalent Dengue Vaccine (TDV). TDV mengandung virus dengue 1 sampai 4 yang dilemahkan. Nah, berikut adalah kondisi serta syarat untuk menerima vaksin DBD.
1. Umur 6 tahun hingga 45 tahun
Vaksin DBD jenis TDV ini telah didapat diterima oleh individu dengan usia mulai dari 6 tahun hingga 45 tahun. Sebenarnya vaksin DBD ini berlaku untuk pasien dengan usia sampai 60 tahun di beberapa negara. Namun, di Indonesia sendiri BPOM menyetujui vaksin ini hanya untuk sampai dengan usia 45 tahun.
2. Belum atau sudah pernah terinfeksi demam berdarahÂ
Biasanya, vaksin DBD diperuntukkan untuk individu yang sebelumnya pernah terinfeksi demam berdarah. Namun, saat ini meskipun kamu belum pernah terinfeksi demam berdarah sebelumnya, kamu tetap dapat menerima vaksin DBD jenis TDV.
Vaksin ini adalah satu-satunya vaksin demam berdarah yang disetujui di Indonesia. Vaksin DBD ini digunakan pada individu terlepas dari paparan demam berdarah sebelumnya, dan tanpa memerlukan pengujian pra-vaksinasi. Namun meski begitu, penggunaan pada vaksin ini harus sesuai dengan rekomendasi resmi.
3. Tidak memiliki masalah pada sistem imun
Perlu diketahui, pelaksanaan vaksinasi harus ditunda jika kamu mengalami demam parah yang akut. Selain itu, vaksin DBD tidak dianjurkan pada orang yang memiliki gangguan sistem imun, atau daya tahan tubuh yang lemah. Di samping itu, mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, juga tidak dianjurkan mendapatkan vaksin ini.
Efek Samping Setelah Menerima Vaksin
Setelah menerima vaksin DBD, kamu mungkin dapat mengalami beberapa efek samping, yaitu:
- Efek samping yang paling umum termasuk nyeri, gatal, atau nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, kurang energi, dan ketidaknyamanan. Efek samping ini adalah tanda normal bahwa tubuh sedang membangun perlindungan, dan efek sampingnya akan hilang dalam beberapa hari.
- Beritahu tim medis bila kamu merasakan pusing, atau mengalami perubahan penglihatan, atau telinga berdenging. Kecil kemungkinan vaksin menyebabkan reaksi alergi parah, cedera serius lainnya, atau kematian.
Selain itu, terdapat efek samping yang jarang terjadi, yaitu:
- Kumpulan darah di bawah kulit.
- Memar ungu tua.
- Sakit perut.
- Muntah.
Itulah kondisi serta syarat yang dapat menerima vaksin DBD dan juga efek samping setelah menerima vaksin.