Lika-liku perceraian Angelina Jolie dan Brad Pitt sempat menghebohkan publik. Berita mengejutkan kembali muncul dalam saga panjang perceraian Angelina Jolie dan Brad Pitt. Putri kandung mereka, Shiloh Jolie-Pitt, telah mengajukan pergantian nama langsung setelah ulang tahunnya yang ke-18 pada 27 Mei lalu. Shiloh ingin menghilangkan nama Pitt dari namanya dan mengubahnya menjadi Shiloh Jolie.
Pengungkapan berita ini kepada publik, seolah-olah mengulang kembali kejadian kekerasan yang Brad Pitt lakukan terhadap Angelina Jolie. Pada tahun 2016, Angelina Jolie mengajukan gugatan cerai terhadap Brad Pitt. Pada saat yang sama, FBI juga merilis laporan hasil investigasi yang menyatakan bahwa Brad Pitt melakukan kekerasan terhadap istrinya di atas pesawat pribadi dalam perjalanan dari Los Angeles menuju Chateau Miraval bersama anak-anak mereka.
Kasus ini kembali menjadi sorotan warganet di media sosial, yang membahas kekerasan yang Angelina Jolie dan anak-anak alami. Berikut adalah ringkasan dari peristiwa tersebut.
Lika-liku Perceraian Angelina Jolie & Brad Pitt
Brad Pitt Melakukan KDRT di Pesawat

Kasus tersebut diberitakan secara luas. Los Angeles Times menerangkan bahwa kemarahan Brad Pitt bermula ketika dirinya terlibat pertengkaran dengan salah satu anaknya. Brad Pitt kecewa karena perlakuan Jolie yang terlalu baik seperti tidak menegur anak-anaknya. Brad Pitt pun emosi dan melakukan kekerasan fisik yang menyakiti Jolie.
Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa kekerasan yang dilakukan Brad Pitt yaitu: kekerasan verbal dengan memaki Angelina Jolie dan anak-anaknya, juga kekerasan fisik yaitu membuat punggung dan sikut Angelina Jolie cedera, menyiram red wine ke interior pesawat serta bir kepada Angelina Jolie dan anaknya, bahkan mencekik hingga menonjok wajah anak mereka. Saking ketakutannya, anak-anak dan Angelina Jolie duduk bersama dan tidak berani mendekat kepada Brad Pitt karena mereka masih dalam perjalanan panjang.
Bahkan, kekerasan tersebut tetap berlanjut setelah pesawat berhasil landing. Brad Pitt masih melakukan kekerasan fisik terhadap Angelina Jolie, dan juga kekerasan verbal kepada istri dan anak-anaknya. Beberapa hari setelah kejadian mengerikan itu, Angelina Jolie mengajukan gugatan cerai pada September 2016.
Angelina Jolie dan 6 Anaknya Mengalami Trauma

Kekerasan yang Brad Pitt lakukan kepada Angelina Jolie dan 6 anaknya menyisakan trauma yang begitu mendalam. Kepada Page Six, Angelina Jolie mengaku “Sampai hari ini, mereka semua tidak dapat kembali ke Chateau Miraval karena hubungannya dengan peristiwa traumatis ini, termasuk anak-anak yang sekarang sudah dewasa secara hukum,” ujarnya tahun 2022 lalu.
Kejadian yang sudah berlangsung lama itu nampaknya sulit untuk melupakannya. Melansir Marie Claire, pada Hari Ayah tahun 2020 Pax Jolie-Pitt yang pada saat itu berusia 16 tahun Pax menulis di akun pribadinya ucapan selamat Hari Ayah dengan mencaci maki Brad Pitt.
Pax mengatakan bahwa Pitt tidak memiliki empati kepada 4 anak bungsunya yang gemetar ketakutan saat berada di hadapannya. Menurutnya, Brad Pitt telah membuat kehidupan orang-orang di dekatnya seperti neraka.
“Anda boleh mengatakan pada diri sendiri dan dunia apa pun yang Anda inginkan, namun kebenaran akan terungkap suatu hari nanti. Jadi, Selamat Hari Ayah, dasar manusia yang mengerikan!!!” Pungkasnya yang disertai foto Brad Pitt saat menerima Piala Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik untuk perannya dalam Once Upon A Time… In Hollywood.
Angelina Jolie dan Brad Pitt telah berstatus lajang pada tahun 2019, namun kasus perceraian belum juga selesai hingga saat ini. Di tengah pengadilan hukum atas gugatan hak asuh anak yang masih berlangsung, Pada Mei 2024 muncul konflik baru mengenai kilang anggur di Prancis senilai $500 juta. Brad Pitt mendorong Angelina Jolie untuk menandatangani NDA (non-disclosure agreement) atas kebun anggur tersebut.
Dampak KDRT Terhadap Psikologis Anak

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) memang tidak bisa terhindari. Anak-anak yang menyaksikan KDRT terhadap orang tua memiliki dampak dalam kehidupan mereka. Mengutip dari laman Halodoc yang ditinjau langsung oleh dr. Rizal Fadli, dampak buruk terjadi pada psikologis anak yang melihat KDRT yaitu, anak bisa mengalami kecemasan karena tidak tahu kapan serangan fisik dan verbal akan terjadi di rumah, anak pra sekolah tidak jarang mengalami kemunduran mental, seperti sering menangis, dan anak sekolah akan menjadi anti sosial.
Selain itu, dampak buruk yang terjadi adalah gangguan stres pascatrauma, seperti gangguan mimpi buruk, sulit berkonsentrasi, dan anak menjadi pemarah. Terakhir, dampak buruk yang dirasakan adalah depresi yang bisa terjadi hingga dewasa.