Nasi tutug oncom Sunda menjadi salah satu kuliner khas Jawa Barat yang sering ditemukan di restoran-restoran Sunda. Hidangan ini terdiri dari dua bahan utama, yakni nasi dan oncom. Oncom sendiri adalah makanan fermentasi yang berasal dari Sunda dan memiliki popularitas tinggi. Proses pembuatan oncom melibatkan bungkil tahu dan bungkil kacang tanah yang dicampur dengan ampas tepung singkong, kemudian difermentasikan hingga menjadi produk kuliner bernama oncom. Nasi tutug oncom disiapkan dengan cara sederhana, yaitu dengan mencampur nasi dengan oncom yang telah diolah sebelumnya. Kenikmatan kuliner nasi tutug oncom terutama terasa saat masih hangat, karena aroma khas dan unik dari oncom mampu membangkitkan selera makan. Sebagai salah satu makanan khas Sunda yang paling umum ditemui, mari kita lebih dalam mengenal nasi tutug oncom!
Sering Muncul pada Hari Kemerdekaan
Ada satu fakta unik yang dimiliki oleh nasi tutug oncom, yakni kuliner ini ternyata sering muncul pada hari kemerdekaan Indonesia yang dirayakan setiap tanggal 17 Agustus. Selain nasi kuning, ada nasi tutug oncom juga yang kerap kali dijadikan sebagai tumpeng. Ternyata, ada alasan tersendiri di balik penggunaan nasi oncom sebagai tumpeng yang muncul pada hari kemerdekaan. Nasi tutug oncom sengaja disajikan sebagai bentuk pemersatu masyarakat. Mengapa demikian? Konon nasi tutug oncom awalnya dibuat oleh kalangan bawah karena mereka mengalami masa kesengsaraan. Selain itu, saat nasi dicampurkan dengan oncom, maka nasi akan terlihat lebih banyak dan padat. Nasi juga akan terlihat lebih lezat karena adanya gradasi warna. Tak heran kalau nasi ini sering muncul pada hari kemerdekaan karena tampilan warnanya yang tak kalah menarik dari nasi kuning.
Nasi Khas Sunda yang Sudah Ada sebelum Indonesia Merdeka
Tahukah kamu bahwa ternyata nasi tutug oncom ini merupakan kuliner yang sudah ada sejak puluhan tahun lamanya. Menurut sejarahnya, nasi tutug oncom dipercaya mulai ada sejak sekitar tahun 1940-an karena di masa itu masyarakat Sunda sudah mulai mengonsumsi oncom dalam kesehariannya. Hal ini dikarenakan pada tahun-tahun tersebut, perekonomian masyarakat lokal sedang tidak baik sehingga mereka menyantap makanan yang harganya murah dan terjangkau. Supaya tidak bosan mengonsumsi oncom, maka dicampurkanlah oncom ke dalam nasi putih hangat. Untuk menghilangkan aroma langu pada oncom, maka sebelum dicampurkan pada nasi, oncom akan dibakar terlebih dahulu hingga menimbulkan aroma wangi. Meski sudah lama ada, kuliner ini menjadi warisan kuliner yang masih dikonsumsi hingga sekarang. Bahkan pada tahun 2019, nasi tutug oncom menjadi salah satu dari 21 jenis makanan lokal yang disajikan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk rute penerbangan domestik.
Lauk Pauk Pendamping yang Sederhana
Ada satu fakta unik lainnya yang perlu kamu ketahui tentang nasi tutug oncom asal Sunda, yakni lauk pauk pendampingnya yang terbilang cukup sederhana. Di masa awal terciptanya nasi tutug ocom, kuliner ini hanya disajikan dengan dibungkus daun pisang dan ditaburi dengan bawang goreng. Ada tahu dan tempe goreng, lalapan, sambal yang menjadi ciri khas masakan Sunda. Hanya saja seiring dengan berjalannya waktu, maka beragam inovasi pun dilakukan. Ada lauk ayam goreng, ikan goreng, hingga empal gepuk. Beragamnya lauk pauk ini membuatnya banyak disukai oleh banyak orang.