Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Motif Batik dari Berbagai Daerah Indonesia

Batik adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang begitu berharga. Keindahan batik tidak hanya terbatas pada Jawa, tetapi hampir setiap daerah di Indonesia memiliki motif batik khasnya sendiri.

Motif batik merujuk pada pola atau desain yang membentuk gambar pada kain batik, dan motif ini mencakup berbagai bentuk. Dalam dunia batik, kita dapat menemukan berbagai macam motif, termasuk motif yang terinspirasi dari hewan, manusia, geometri, dan lainnya.

Oleh karena itu, dalam peringatan Hari Batik tahun ini, mari kita eksplorasi berbagai motif batik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mungkin saja ada motif batik yang berasal dari daerah asalmu?

1. Parang Kancing Ceplok Kupu (Jawa)

Motif ini paling mudah dikenali dan banyak digunakan sebagai motif batik seragam. Dilansir dari Kementerian Perindustrian RI, motif Parang Kancing Ceplok Kupu bermakna seseorang yang selalu memilih jalan terbaik untuk ditempuh, memberikan harapan agar pemakai batik bercorak ini selalu mawas diri dalam hidupnya.

2. Sido Asih (Surakarta)

Motif tradisional Jawa yang satu ini memiliki arti kasih sayang dan biasanya digunakan dalam acara-acara perkawinan sebagai busana malam pengantin. Dengan memakai batik bermotif Sido Asih, diharapkan kedua pengantin menjalani kehidupan barunya dengan lebih romantis, penuh cinta dan kasih sayang.

3. Paqbarre Allo (Sulawesi Selatan)

Dikutip dari iWareBatik, Paqbarre Allo terdiri dari dua kata, yaitu “Barre” yang berarti bulat dan “Allo” yang berarti sinar matahari. Ukiran ini bermakna kebijaksanaan yang menerangi seperti sinar matahari. Di tengah motif ini terdapat kepala kerbau yang merupakan simbol kemuliaan etnis Toraja.

4. Tongkonan (Sulawesi Selatan)

Motif batik asal Sulawesi Selatan ini dinamai seperti rumah tradisional Toraja. Tongkonan adalah tempat bagi orang-orang desa untuk berkumpul dan menyelesaikan masalah komunitas. Hampir semua rumah Toraja menghadap utara karena diyakini bahwa utara adalah arah Tuhan. Orang Toraja percaya bahwa ketika penduduk di sana keluar rumah, mereka akan dibimbing oleh kehendak Tuhan dan diberkahi keberuntungan.

5. Motif Singa Barong (Bali)

Motif Barong merupakan ciri khas daerah Bali. Selain selalu menjadi ikon di kaos pantai khas Bali, motif barong juga menjadi pola batik Bali. Motif ini menunjukkan keunikan dan keragaman budaya dan berperan dalam melestarikan kebudayaan kita, Sobat Riang.

Selain Singa Barong, ada juga motif Batik Ulamsari Mas yang menyampaikan bahwa Bali kaya akan sumber daya alam yang berasal dari laut. Ada pula motif Jagatan Pisang, yaitu motif abstrak dan asimetris yang menunjukkan betapa bebasnya kreatifitas seorang perajin batik di Bali. Demikianlah yang dikutip dari Lensa Budaya.

6. Batik Padang

Mengutip dari intranet.batik.go.id,pengembangan desain batik di Padang atau Sumatra Barat difokuskan pada eksplorasi desain-desain khas daerah Sumatera Barat seperti motif jam gadang, rumah gadang, bunga, dan kerbau, dengan tujuan menampilkan ciri khas batik dari Minang.

 

7. Batik Papadaw (Kalimantan)

Salah satu daerah di Kalimantan yang terkenal dengan batiknya adalah Tarakan. Beberapa tema utama pengembangan motif batik Tarakan adalah motif Papadaw (visualisasi dari Festival Iraw Tengkayu atau disebut juga “Pesta Laut”, tradisi memperlihatkan rasa syukur masyarakat setempat melalui kegiatan mereka sebagai nelayan), motif jamong (motif mahkota), motif benteng panggang (terinspirasi dari bentuk akar bakau, yang diibaratkan sebagai benteng yang melindungi keanekaragaman hayati Pulau Tarakan dari kepunahan), dan motif tikar ulun.

8. Batik Banyuasin (Sumatra Selatan)

Batik di Sumatra Selatan menampilkan aneka kekayaan alam yang ada di sana. Misalnya, motif tangkai buah padi melambangkan salah satu sentra produksi padi yang terbesar terletak di Provinsi Sumatra Selatan.

Lalu, ada juga motif udang dan gelombang biru yang melambangkan bahwa Kabupaten Banyuasin memiliki kekayaan yang besar. Salah satunya udang yang banyak diolah menjadi kerupuk kemplang dan ikan menjadi pempek.

9. Batik Papua

Papua memiliki 10 motif batik lho. Di antaranya adalah motif matoa (dijadikan motif karena matoa menjadi identitas flora di Papua). Motif matoa mengandung makna rasa syukur atas anugerah kesuburan dan kekayaan alam Papua. Ada juga motif pinang yang mengandung pesan bahwa manusia harus senantiasa menjaga kesehatan, persaudaraan, dan rasa sosial yang tinggi dalam kehidupan. Motif lainnya adalah motif noken (menyerupai tas tradisional masyarakat Papua), motif Pulau Papua yang bermakna ungkapan cinta pada tanah Papua, dan motif bahana tifa yang bermakna manusia harus kuat melawan musuhnya.

Kira-kira seperti itulah beberapa ragam corak batik di beberapa daerah di Indonesia.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara kita melestarikannya agar batik terus ada dan tidak diklaim oleh bangsa lain?

Pertama, kamu bisa memulainya dengan mempelajari makna motif dari masing-masing daerah seperti yang sedang kamu lakukan sekarang ini.

Lalu, memberikan hadiah untuk orang terdekat dan tersayang berupa batik, membeli batik tulis asli (yang ditulis atau dicap) agar kebiasaan atau tradisi membatik terus lestari dan berkelanjutan, dan sering-seringlah kunjungi dan pelajarilah cara membatik di tempat produksi batik.

Dengan belajar langsung cara membatik, kamu juga akan mendapatkan experience yang mengesankan!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles