Bagi pencinta roti, menjelajahi berbagai jenis roti dari berbagai negara pasti merupakan pengalaman menarik. Terlebih lagi, mencoba roti-roti yang sedang menjadi tren saat ini bisa menjadi hal yang menggembirakan. Sebelumnya, roti seperti Korean garlic cheese bread, Japanese milk bread, cinnamon roll, odading, dan cloud bread pernah menjadi viral di media sosial. Saat ini, ada satu jenis roti yang sedang menjadi sorotan, yaitu babka, yang semakin banyak tersedia di berbagai toko roti terkemuka di Indonesia.
Babka mendapat perhatian besar di media sosial, banyak YouTuber yang berbagi resep resmi untuk membuatnya, dan banyak influencer yang memberikan ulasan tentang roti ini. Jadi, bagaimana sebenarnya bentuk dan rasa dari babka ini yang sedang menjadi viral? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang roti yang tengah populer ini, mari kita telusuri lebih jauh asal-usulnya di bawah ini!
Sudah Ada sejak Abad ke-19
Menurut sejarahnya, babka ternyata termasuk dalam kuliner klasik yang sudah ada sejak abad ke-19. Roti ini pertama kali dijumpai di Polandia. Tidak diketahui secara pasti siapa pencipta babka, tapi masyarakat setempat memercayai bahwa babka ini dibuat oleh komunitas The Jewish yang ada di kawasan Eropa Timur. Dalam bahasa Polandia, babka memiliki arti sebagai nenek. Dinamakan babka karena memang masyarakat setempat ingin orang yang menyantapnya akan selalu mengingat nenek mereka. Hal ini disebabkan babka lebih sering dibuat oleh nenek-nenek ketimbang anak muda. Di negara asalnya, babka disajikan saat perayaan Paskah. Selain di Polandia, babka juga bisa dijumpai di negara-negara lainnya seperti Ukraina dan Israel. Di Ukraina, roti ini kerap disebut dengan nama baba.
Punya Bentuk yang Unik
Awalnya, babka tidak memiliki bentuk seperti yang sekarang ini kita kenal. Babka aslinya merupakan roti dengan lapisan-lapisan yang di sela-selanya terdapat selai buah segar dan taburan bubuk kayu manis sehingga aromanya menjadi lebih wangi. Karena menggunakan kayu manis, babka ini sering salah dikenal sebagai cinnamon roll. Bentuk babka kemudian berkembang menyerupai kepangan besar yang memiliki bentuk kontak atau bundar, tergantung pada preferensi pembuatnya. Bentuk uniknya inilah yang membuatnya berbeda dari kebanyakan roti Eropa pada umumnya. Pada abad ke-20, babka sudah mulai berkembang dengan digunakannya cokelat sebagai pengganti selai buah. Masyarakat setempat sangat suka babka cokelat karena rotinya bisa bertahan lebih lama jika dibandingkan babka yang diberi selai buah segar.
Ternyata Ada Varian Gurihnya
Roti kepang manis yang dibalur dengan selai cokelat memang banyak penggemarnya, roti babka klasik yang menggunakan campuran selai buah dan taburan kayu manis bubuk juga banyak disukai, tetapi babka ternyata tidak hanya memiliki dua variasi tersebut. Jika kita mengira bahwa babka adalah roti kepang yang hanya punya varian rasa manis, hal tersebut tidaklah benar. Ternyata babka ini juga memiliki varian gurih yang cocok disantap sebagai menu sarapan. Babka bercita gurih ini biasanya memiliki kandungan gula yang lebih sedikit. Isian lapisannya biasanya menggunakan smoked beef hingga smoked chicken, dan terkadang ditambahkan lapisan keju lembaran sehingga membuat rasanya menjadi lebih gurih. Ada juga babka yang diberi olesan saus pesto sehingga membuat warnanya menjadi hijau cerah. Berbeda dari babka manis, babka gurih lebih enak jika disantap dalam keadaan masih hangat.