Sabtu, 5 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Menolak Pensiun hingga Usia 105 Tahun, Ini Tips Tetap Sehat!

Menolak pensiun hingga usia 105 tahun, dokter Jepang ini membagikan tips dan rahasia tetap sehat dan bugar. Jepang terkenal sebagai negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia. Di mana banyak warganya dapat menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia hingga usia 100 tahun atau lebih. Salah satu contoh inspiratif adalah Dr. Shigeaki Hinohara.

Dr. Shigeaki Hinohara, seorang dokter terkemuka asal Jepang, berhasil mencapai usia 105 tahun sebelum meninggal pada tahun 2017. Pada akhir hidupnya, beliau menjabat sebagai ketua emeritus Universitas Internasional St. Luke dan menjadi presiden kehormatan Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo.

Dalam bukunya yang berjudul “Living Long, Living Good,” Hinohara berbagi rahasia bagaimana ia mampu menjalani hidup yang panjang, sehat, dan bahagia. Berikut adalah rangkuman dari pandangan Hinohara, seperti mngutip dari CNBC Make It.

Menolak Pensiun hingga Usia 105 Tahun, Ini Tips Tetap Sehat!

Jangan Pensiun Sebelum Usia 65 Tahun

Menolak Pensiun hingga Usia 105 Tahun, Ini Tips Tetap Sehat!

Di Amerika Serikat (AS), usia pensiun rata-rata berkisar pada usia 65 tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat AS banyak yang menganut gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early), yaitu sebuah gerakan yang didedikasikan untuk hidup hemat untuk pensiun di usia mud demi mencapai kebebasan finansial. Di Indonesia, rata-rata usia pensiun adalah di umur 58 tahun. Namun, Hinohara memandang pensiun secara berbeda. Menurutnya, jangan pensiun jika umur belum mencapai usia 65 tahun.

“Tidak perlu pensiun, tapi jika harus pensiun, usianya harus lebih dari 65 tahun,” katanya dalam wawancara tahun 2009 dengan The Japan Times.

“Usia pensiun saat ini ditetapkan pada 65 setengah abad yang lalu, ketika rata-rata harapan hidup di Jepang adalah 68 tahun dan hanya 125 orang Jepang yang berusia di atas 100 tahun,” tambahnya.

Saat ini, angka harapan hidup manusia meningkat. Angka harapan hidup di AS pada tahun 2020, misalnya, adalah 78,93 tahun, meningkat 0,08 persen dari tahun 2019. Oleh karena itu, kita juga harus pensiun jauh di kemudian hari. Hinohara memutuskan tidak pensiun. Hingga beberapa bulan sebelum meninggal dunia, dia terus merawat pasien, membuat buku janji temu selama lima tahun lagi, dan bekerja hingga 18 jam sehari.

 

Rutin Olahraga dan Menjaga Pola Makan

Menolak Pensiun hingga Usia 105 Tahun, Ini Tips Tetap Sehat!

Hinohara menekankan pentingnya olahraga teratur dan aktif bergerak.

“Saya menaiki dua anak tangga sekaligus, untuk menggerakkan otot-otot saya,” katanya.

Ketika bepergian, Hinohara membawa paket dan kopernya sendiri. Dalam setahun, Hinohara bisa memberikan kuliah dan mengisi seminar hingga 150 kali dalam setahun, dan biasanya berbicara selama 60 hingga 90 menit. Menariknya, semua itu ia lakukan sambil berdiri!

Ia juga menunjukkan bahwa orang-orang yang berumur sangat panjang memiliki kesamaan, yaitu mereka tidak kelebihan berat badan. Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor risiko paling signifikan terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas.

Hinohara juga menjaga pola makannya. Untuk sarapan, ia mengonsumsi segelas kopi, susu, dan jus jeruk dengan satu sendok makan minyak zaitun. Penelitian menemukan bahwa minyak zaitun menawarkan banyak manfaat kesehatan, seperti menjaga kebersihan arteri dan menurunkan risiko penyakit jantung.

“Makan siangnya berupa susu dan beberapa kue, atau tidak sama sekali saat saya terlalu sibuk untuk makan,” lanjutnya.

“Saya tidak pernah lapar karena saya fokus pada pekerjaan saya. Makan malamnya berupa sayuran, sedikit ikan dan nasi, dan dua kali seminggu, 100 gram daging tanpa lemak,” tambahnya.

Menyibukkan Diri

Ilustrasi membaca

Menurut Hinohara, tidak memiliki jadwal yang padat adalah cara pasti untuk menua lebih cepat dan meninggal lebih cepat. Namun, penting untuk tetap sibuk bukan hanya demi tetap sibuk, namun juga aktif dalam aktivitas yang membantu mencapai tujuan. Sebab, bisa saja seseorang merasa sibuk, namun tetap merasa kosong dan hampa di sela-sela rutinitasnya. Hinohara menemukan tujuannya sejak dini, setelah nyawa ibunya selamat oleh dokter keluarga.

Janit Kawaguchi, seorang jurnalis yang menganggap Hinohara sebagai mentor, mengatakan, “Dia percaya bahwa hidup adalah tentang kontribusi, jadi dia memiliki dorongan luar biasa untuk membantu orang, bangun pagi-pagi dan melakukan sesuatu yang luar biasa bagi orang lain. Inilah yang mendorongnya dan membuatnya tetap hidup.”

“Sungguh menyenangkan bisa berumur panjang,” kata Hinohara dalam wawancara.

“Sampai seseorang berusia 60 tahun, mudah untuk bekerja untuk keluarga dan mencapai cita-citanya. Namun di tahun-tahun berikutnya, kita harus berusaha untuk berkontribusi kepada masyarakat. Sejak usia 65 tahun, saya telah bekerja sebagai sukarelawan. Saya masih bekerja 18 jam tujuh hari seminggu dan menyukai setiap menitnya,” ungkapnya.

 

Kelola Stres

Mengajak ibu bergabung dalam komunitas dapat membuatnya lebih aktif dan produktif (Panjang umur/Foto: pexels.com/Vlada Karpovich)

Terkadang, banyaknya aturan dalam hidup bisa membuat kita stres dan tidak menjalani hidup dengan bebas. Menurut Hinohara, cobalah untuk menjalani hidup dengan lebih santai dan tidak kaku. Meskipun Hinohara menerapkan olahraga rutin dan pola makan sehat sebagai salah satu rahasia umur panjangnya, namun ia juga menegaskan bahwa kita tidak perlu terobsesi untuk membatasi perilaku kita.

“Kita semua ingat bagaimana, sebagai anak-anak, ketika kita sedang bersenang-senang, kita lupa makan atau tidur,” seringnya ia berkata. “Saya yakin kita bisa menjaga sikap itu sebagai orang dewasa, yang terbaik adalah tidak melelahkan tubuh dengan terlalu banyak aturan.”

 

Temukan Inspirasi dan Kegembiraan

Terhubung dengan komunitas bisa membuat seseorang merasa lebih bahagia dan panjang umur

Menurut The New York Times, menjelang akhir hidupnya, Hinohara tidak bisa makan, namun ia menolak menggunakan selang makanan. Dia dipulangkan dan meninggal beberapa bulan kemudian di rumahnya. Alih-alih mencoba melawan kematian, Hinohara menemukan kedamaian di sisa hidupnya melalui seni. Hinohara diketahui menyukai sebuah puisi karya Robert Browning, berjudul Abt Vogler.

“Ayah saya biasa membacakannya untuk saya,” kenang Hinohara. “Hal ini mendorong kita untuk membuat karya seni yang besar, bukan coretan-coretan kecil. Dikatakan untuk mencoba menggambar sebuah lingkaran yang begitu besar sehingga tidak mungkin kita bisa menyelesaikannya selagi kita masih hidup. Yang kita lihat hanyalah sebuah lengkungan; sisanya berada di luar jangkauan penglihatan kita, namun berada di kejauhan.”

Itulah beberapa rahasia panjang umur ala dr Shigeaki Hinohara yang hidup hingga usia 105 tahun. Tertarik menerapkannya?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles