Bagi para penggemar makanan, istilah “kuliner” atau culinary tentu sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari kita. Namun, mungkin masih ada yang kurang familiar dengan istilah “gastronomi”. Walaupun keduanya berhubungan dengan dunia makanan, kuliner dan gastronomi memiliki perbedaan yang penting yang perlu dipahami. Untuk mengetahui perbedaannya, mari kita telusuri lebih lanjut di bawah ini.
Culinary atau kuliner merupakan sebuah hasil olahan dari proses masak-memasak yang menciptakan sebuah makanan dan minuman yang dapat dinikmati. Mulai dari hidangan makanan pembuka, makanan utama, makanan penutup, cemilan, hingga minuman yang bisa disantap. Kuliner juga merangkup dalam bidang proses memasak, teknik yang digunakan, hingga cara penyajian. Sedangkan gastronomi merupakan ilmu yang mengaitkan antara makanan dengan budaya. Jadi tak hanya sekedar makanan saja yang bisa kamu ketahui, tapi juga hal-hal dibaliknya. Mulai dari asal usul, proses perjalanan, pengaruh dari makanan tersebut, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan kuliner yang hanya sebatas memilih bahan, memasak, menyajikan, dan mencicipnya, gastronomi justru menitikberatkan pada hubungan antara makanan dengan budaya karena pada dasarnya makanan mendapatkan banyak pengaruh dari budaya. Baik itu negaranya, adat istiadat, iklim daerah tersebut, agama, lingkungan, dan lain sebagainya. Inilah yang menjadikan makanan di setiap daerah atau negara bisa berbeda-beda dan jika kamu mempelajarinya, pasti akan ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sebagai contoh, makanan yang ada di Indonesia tidak akan sama dengan makanan dari Korea. Meski sama-sama negara Asia, tapi ada perbedaan kebudayaan dan juga suku yang mempengaruhinya. Indonesia yang merupakan masyarakat keturunan Melayu memiliki cita rasa makanan yang tak jauh berbeda dari Malaysia yang masih serumpun. Tapi tidak semua makanan Indonesia sama dengan makanan Malaysia karena jika dilihat dari sejarahnya, Indonesia yang telah dijajah Belanda punya beberapa kuliner yang diadaptasi dari kuliner Belanda. Sedangkan Malaysia yang pernah dijajah Inggris lebih cenderung mengadaptasi kuliner Inggris. Dari sini kamu bisa melihat bukan kalau beragam kuliner yang kita nikmati saat ini mendapat pengaruh besar dari sejarah pada masa penjajahan. Inilah yang dinamakan ilmu gastronomi.
Wisata Kuliner vs Wisata Gastronomi
Oleh karena itu, ada perbedaan dari definisi wisata kuliner dengan wisata gastronomi. Jika kamu melakukan wisata kuliner, biasanya kita akan mencicip masakan tersebut dan mengomentari bagaimana cita rasa yang dihasilkan serta bagaimana tampilannya. Tapi jika melakukan wisata gastronomi, kamu tidak hanya terpaku pada cita rasa dan tampilan makanan saja, tetapi juga akan mengulik sejarah dan budaya dari makanan tersebut. Biasanya wisata gastronomi akan dilakukan pada masakan-masakan lokal yang masih autentik sehingga bisa mendapatkan informasi mengenai sejarah dan budaya dari makanan tersebut karena pada dasarnya masakan lokal memiliki lebih banyak sejarah di dalamnya.