Pilihan kuah shabu-shabu yang populer ini bisa jadi referensimu untuk makan bersama keluarga atau teman. Shabu-shabu, kuliner khas Jepang, telah memenangkan popularitas di berbagai penjuru dunia. Umumnya menikmati saat musim dingin dan musim gugur. Shabu-shabu menjadi pilihan hidangan ideal untuk menghangatkan tubuh ketika cuaca berada dalam kondisi dingin. Hidangan ini terdiri dari panci berisi kuah yang dipanaskan hingga mendidih. Menyajikan bersama dengan berbagai jenis daging dan sayuran yang mencelupkan sebentar ke dalam kuah panas sebelum menyantapnya.
Salah satu ciri khas Shabu-shabu adalah pengalaman mencelup bahan-bahan ke dalam kuah panas, memberikan sensasi makan yang segar dan lezat. Jenis kuah Shabu-shabu sangat beragam, dengan lima varian yang paling umum oleh para penikmat Shabu-shabu pilih. Dari berbagai pilihan kuah Shabu-shabu, inilah lima yang sering menjadi favorit para penggemar. Ayo kita coba!
Pilihan Kuah Shabu-shabu yang Populer
1. Kuah Tomyum
Pilihan kuah tomyum merupakan pilihan alternatif yang menarik sebagai kuah shabu-shabu karena memberikan cita rasa dan aroma autentik yang khas. Kuah tomyum terkenal dengan ciri khas rasa pedas dan sedikit asam yang unik. Kombinasi kedua rasa ini memberikan pengalaman shabu-shabu yang berbeda dan memikat. Selain itu, aroma kuah tomyum yang harum dapat meningkatkan selera makan. Kuah tomyum terutama cocok menikmati bersama irisan daging shabu-shabu serta dengan seafood dan bakso ikan untuk pengalaman menyantap shabu-shabu yang lebih beragam dan nikmat.
2. Kuah Dashi
Kuah shabu-shabu yang kedua adalah kuah dashi. Dashi adalah jenis kuah shabu-shabu yang sangat populer di Jepang. Terbuat dari bahan dasar rumput laut kering yang bercampur dengan katsuoboshi, kecap asin, dan beragam bahan tambahan lainnya. Dashi memberikan cita rasa yang khas dan lezat. Selain sering menggunakan sebagai kuah shabu-shabu, dashi juga kerap menjadi sebagai kuah untuk hidangan ramen, udon, serta berbagai kuliner berkuah khas Jepang lainnya. Kelezatan dan kesegaran dashi menjadikannya pilihan favorit dalam berbagai hidangan berkuah Jepang.
3. Kuah Sichuan
Meskipun asalnya dari China, kuah Sichuan atau Szechuan telah menjadi pilihan populer untuk shabu-shabu di Indonesia. Kuah Sichuan, yang dikenal karena cita rasa pedasnya yang khas, sering menjadi alternatif yang menarik bagi para pecinta makanan pedas. Dibandingkan dengan kuah Tomyum, kuah Sichuan memiliki tingkat kepedasan yang lebih intens, sehingga cocok bagi mereka yang menyukai sensasi pedas yang kuat dalam hidangan mereka. Rasa pedas kuah Sichuan berasal dari penggunaan cabai kering dalam jumlah yang cukup besar, yang kemudian direbus dalam waktu yang cukup lama untuk menghasilkan kuah yang kaya dan pedas. Proses perebusan yang lama ini memungkinkan rasa pedas dari cabai meresap ke dalam kuah, memberikan aroma dan cita rasa yang khas dari Sichuan. Kuah Sichuan tidak hanya memberikan sensasi pedas yang memikat, tetapi juga menyatu dengan sempurna dengan irisan daging shabu-shabu dan berbagai macam bahan lainnya.
4. Kuah Kaldu Ayam
Kuah shabu-shabu selanjutnya adalah kuah kaldu ayam. Pilihan uah kaldu ayam juga sangat populer yang cocok untuk orang yang tidak suka kuliner pedas. Kuah kaldu ayam terbuah dari bahan dasar daging ayam beserta tulang-tulangnya yang ikut terebus dalam kuah mendidih dalam waktu yang lama hingga kuahnya jadi berasa gurih. Rasa dari kuah kaldu ayam ini cenderung sangat gurih sehingga cocok dijadikan sebagai kuah shabu-shabu. Biasanya kuah kaldu ayam ini selalu dipilih oleh orang-orang yang baru pertama kali mencicip shabu-shabu karena rasanya yang cukup familiar sehingga cocok di lidah semua orang.
5. Kuah Kolagen
Terakhir, kuah shabu-shabu yang banyak peminatnya adalah kuah kolagen. Kuah ini sebenarnya merupakan hasil inovasi dari kuah kaldu ayam. Jadi kuah kolagen ini terbuat dari tulang hewan seperti tulang ayam, sapi, ikan, dan sebagainya. Nantinya kuah akan merebusnya dalam jangka waktu yang cukup lama atau hingga warna kuah menjadi berubah agak keputihan. Sebelum tersaji, kuah kolagen akan menyaringnya terlebih dahulu karena biasanya di lapisan atasnya akan ada minyak. Setelah tersaring, maka hasil kaldu kolagen akan berwarna putih susu.