Sederet penipu paling terkenal di dunia ada yang sampai berusaha menjual Taj Mahal. Setelah peristiwa konser Coldplay, isu penipuan tiket masih menjadi topik hangat yang hangat menjadi perbincangan. Dalam perkembangan terbaru, pihak kepolisian telah menetapkan Ghisca Debora Aritonang sebagai tersangka. Dalam kasus penipuan penjualan tiket konser Coldplay pada hari Senin (20/11).
Terdapat lima laporan dari pihak kepolisian dan enam korban yang masing-masing mengalami kerugian berbeda akibat tindakan penipuan tersebut. Meskipun jumlah total kerugian mencapai Rp 5,1 miliar, setara dengan 2.268 tiket, namun kasus penipuan tiket Coldplay ini bukanlah satu-satunya yang merugikan publik. Berikut beberapa kasus penipuan di dunia yang benar-benar menghebohkan.
Sederet Penipu Paling Terkenal di Dunia
Teejay Fletcher
Sekitar tahun 2020-2022, Teejay Fletcher menjalankan aksi penipuan terbesar di Britania Raya lewat situs banking iSpoof. Mengutip BBC, website tersebut memungkinkan kriminal menelepon korbannya seolah dari bank atau kantor pajak untuk menipu. Pelaku akan menyampaikan ada aktivitas mencurigakan pada akun sang korban sehingga mereka harus mengungkap informasi keamanan. Secara global, kerugian korban diperkirakan melebihi 100 juta GBP, sedangkan mengutip The Guardian, lebih dari 100 pelaku ditangkap termasuk Teejay Fletcher yang diketahui dalang dari penipuan ini.
Natwarlal

Natwarlal sebagai penipu terbesar dalam sejarah India. Salah satu skandal paling populer yang ia lakukan adalah menjual Taj Mahal tiga kali. Pemilik nama lengkap Mithilesh Kumar Srivastava mulai menjadi penipu saat masih bekerja sebagai pengacara dan sadar ia ahli memalsukan tanda tangan. Mengutip Times of India, untuk menjual Taj Mahal, Natwarlal memalsukan dokumen penjualannya dengan menyamar sebagai pegawai pemerintah. Pria yang meninggal tahun 2009 itu sempat tertangkap dan dimasukkan penjara, kemudian berhasil melarikan diri.
Charles Ponzi

Jika membicarakan skandal penipuan terbesar, Ponzi Scheme tak bisa terlewatkan. Aksi Charles Ponzi tahun 1920 merugikan investor hingga 100 juta USD atau sekitar Rp 1,5 triliun berdasarkan kurs saat ini (per 21 November). Aksi yang ia lakukan pun cukup sederhana. Melansir CBS News, ia menjual kupon pos dengan harga diskon, dengan harga penuh. Penjualan juga mengikuti klaim kebohongan benefit finansial yang ia dapat, dari aslinya 5% keuntungan, menjadi 50% hanya dalam 45 hari. Setelah penipuannya terbongkar, Ponzi melarikan diri keluar dari negaranya.
Bernard Madoff

Bernard Madoff atau terkenal juga sebagai Bernie Madoff meninggal pada tahun 2021 saat menjalani hukuman 150 tahun penjara di North Carolina, AS. Mengingat penipuan besar yang ia lakukan, tak heran jika ia mendapat hukuman pidana satu setengah abad.
Skandal Bernie Madoff melibatkan perusahaan Bernard L. Madoff Investment Securities LLC, 37 ribu orang di 136 negara menjadi korban, hingga capai kerugian 64 miliar USD atau Rp 987 triliun. Penipuan tersebut mengambil teknik Ponzi di mana ia mengambil uang investasi investor untuk diberikan kepada investor lainnya. Ia ditangkap tahun 2008 dan meninggal dunia di usia 82 tahun.