Selasa, 25 Maret 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Sering Gatal sampai Nyeri Kepala, Awas Gejala Stres!

Sering gatal sampai nyeri kepala ini mungkin beberapa di antara kita mengabaikannya, namun hal ini bisa menjadi serius. Stres merupakan gangguan yang mempengaruhi baik fisik maupun emosi seseorang. Biasanya, kondisi ini terpicu oleh perubahan lingkungan yang mengharuskan seseorang untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri.

Meskipun menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan merupakan respons alami, stres dalam tingkat yang tinggi dapat menyebabkan gejala-gejala negatif pada tubuh. Menurut spesialis kedokteran jiwa, dr. Lahargo Kembaren SpKJ, stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Hal ini dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, ketegangan atau kekakuan pada leher, bahkan kulit yang gatal.

Sering Gatal sampai Nyeri Kepala, Awas Gejala Stres!

“Masalah stres yang memengaruhi kondisi fisik itu benar banget. Orang yang mengalami stres kondisi fisiknya bisa terganggu, mulai dari kepala yang sakit berat, leher terasa sakit, kemudian jantung berdebar lebih kencang, napas kok menjadi lebih pendek,” ujar dr Lahargo dalam Siaran Sehat Kemenkes, Senin (24/6/2024).

“Kemudian asam lambung naik, GERD muncul, kembung mual, mau muntah, kulitnya jadi gatal-gatal, jadi merah-merah gitu. Itu adalah gejala fisik dari stres, biasanya gejala fisik ini hilang timbul dan berpindah-pindah,” sambungnya.

Selain gejala fisik, ada beberapa tanda-tanda lain yang muncul ketika seseorang mengalami stres. Mulai emosi yang terganggu, seperti mudah cemas, khawatir, dan gelisah. Lalu pola makan dan tidur yang berantakan, serta gangguan kognitif seperti mudah lupa atau sering menunda-nunda pekerjaan.

“Stres itu wajar dan alamiah, it’s ok to not be ok dalam satu waktu kehidupan kita, yang penting tidak berlebihan dan berkepanjangan,” kata dr Lahargo.

dr Lahargo melanjutkan, hubungan antara stres dan munculnya gejala fisik tersebut diakibatkan oleh kortisol atau hormon stres. Ketika kortisol didistribusikan ke organ tubuh, maka bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman.

“Otak kita ada berbagai area, di bagian depan ada yang namanya prefrontal korteks. Tugasnya mengawasi menganalisa berbagai sensasi peristiwa yang ditangkap panca indera kita. Apa yang kita lihat, kita rasa dan alami, dianalisa oleh bagian otak depan prefrontal korteks tadi,” kata dr Lahargo.

Setelah itu, jika ada kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan maka prefrontal korteks akan mengirimkan sinyal ke amigdala (pusat emosi). Lalu, amigdala akan menghasilkan hormon kortisol dan mendistribusikannya ke organ tubuh.

“Hormon stres yang ketika didistribusikan ke organ tubuh kita itu akan menimbulkan sensasi yang nggak nyaman, seperti tadi jantung jadi berdebar, napas jadi pendek dan cepat, asam lambung jadi naik, otot-otot jadi tegang, kepala jadi berat, kulit jadi gatal dan kemerahan,” tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles