Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Tips Mengatasi Keputihan Sebelum Datang Haid

Keputihan adalah hal yang normal dan umum bagi wanita. Kelenjar pada mulut rahim menghasilkan cairan atau lendir keputihan untuk membersihkan Miss V atau vagina dari bakteri. Lendir keputihan juga membantu melindungi area intim Anda. Beberapa wanita mengalami keputihan sebelum menstruasi. Apakah hal itu masuk akal?

Tidak ada alasan untuk khawatir. Siklus menstruasi termasuk keputihan yang terjadi sebelum haid. Vagina akan memproduksi lendir lebih banyak sebelum sel telur keluar dari ovum. Hal ini menyebabkan seorang wanita mengalami keputihan sebelum menstruasi.

Keputihan yang berlebihan dan terus-menerus, meskipun normal, dapat menjadi tanda penyakit.

Mencegah Keputihan Berlebih sebelum Haid

Keputihan yang normal sebelum haid sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan dan tidak perlu diatasi. Jika keputihan tidak normal, disertai dengan rasa sakit atau gatal, bisa diatasi dengan pengobatan medis, pengobatan rumahan, atau kombinasi keduanya.

Perubahan gaya hidup juga perlu dilakukan untuk memastikan lingkungan vagina yang sehat. Dengan begitu kamu tidak perlu mengkhawatirkan keputihan sebelum haid. Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

  • Terapkan kebersihan yang baik. Jaga agar area genital bagian luar tetap bersih dan kering untuk menghindari bau vagina dan bakteri.
  • Kenakan pakaian dalam katun yang menyerap keringat dan hindari pemakaian stoking. Pakaian ketat dan sintetis bisa meningkatkan risiko infeksi vagina.
  • Gunakan panty liner untuk kenyamanan. Pada hari-hari ketika keputihan terasa berat, seperti selama masa ovulasi, panty liner bisa menyerap kelembaban berlebih yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau iritasi.
  • Lap area vagina dari depan ke belakang. Setelah menggunakan toilet, selalu bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
  • Hindari penggunaan tampon. Produk tampon bisa membawa mikroba baru ke dalam vagina, yang bisa meningkatkan risiko infeksi.
  • Jangan gunakan produk pewangi di sekitar atau di dalam vagina. Tidak disarankan untuk menggunakan tisu beraroma, deodoran vagina, atau mandi busa, karena bisa menyebabkan iritasi.
  • Konsumsi probiotik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen probiotik bisa mendorong flora vagina jadi lebih sehat. Konsumsilah makanan kaya probiotik seperti yogurt dan kefir.
  • Gunakan kontrasepsi. Menggunakan kondom bisa mengurangi risiko tertular infeksi menular seksual.

Jangan Abaikan Kondisi Keputihan Berlebihan

Keputihan yang terjadi secara berlebihan bisa saja menjadi tanda penyakit serius. Apalagi jika keputihan dibarengi dengan gejala-gejala tertentu. Jika itu yang terjadi, penanganan harus segera dilakukan dengan tepat. Namun, cara terbaik untuk menghindari dampak buruk dari keputihan berlebih adalah mencegahnya terjadi.

Keputihan menyebabkan keluarnya lendir dari organ intim wanita. Lendir yang keluar bertugas membawa sel-sel mati dan kuman dari dalam tubuh. Dengan kata lain, keputihan adalah cara pembersihan vagina. Perlu diketahui, organ intim wanita ini memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri.

Keputihan sebaiknya tidak diabaikan begitu saja, terutama jika dibarengi dengan gejala-gejala tertentu. Keputihan yang normal mengeluarkan lendir yang tidak berwarna atau bening.

Waspada keputihan yang mengeluarkan bau tidak sedap dan memiliki warna gelap atau kehijauan. Selain itu, waspadai juga keputihan yang disertai dengan rasa gatal serta nyeri pada vagina. Beberapa tanda tersebut bisa menjadi gejala dari penyakit menular seksual.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles