Waspada gejala anyang-anyangan merupakan gangguan saluran kemih yang bisa terjadi pada siapa saja. Pernah mengalami gejala anyang-anyangan? Biasanya, anyang-anyangan terjadi ketika seseorang menahan keinginan untuk buang air kecil. Namun, jika anyang-anyangan berulang kali terjadi, itu bisa menjadi tanda gangguan pada saluran kemih yang perlu kita wasapdai.
Infeksi saluran kemih adalah salah satu gangguan yang paling umum terjadi pada sistem kemih. Gangguan ini muncul ketika bakteri mengkontaminasi urine dalam sistem kemih, menyebabkan peradangan. Salah satu gejala yang khas dari infeksi saluran kemih adalah anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil yang sering, meski sebelumnya baru saja buang air kecil.
Selain anyang-anyangan, ada beberapa gejala lain yang mungkin dialami oleh seseorang yang mengidap infeksi saluran kemih. Apa saja gejalanya? Simak ulasan berikut ini!
Waspada Gejala Anyang-Anyangan Gangguan Saluran Kemih
Dysuria atau anyang-anyangan akibat infeksi saluran kemih umumnya ditandai dengan nyeri saat BAK, keluarnya urine dengan volume sedikit, BAK tidak tuntas sampai panggul yang terasa nyeri. Gejala lain yang mungkin terkait dengan infeksi saluran kemih meliputi:
- Urine berbau menyengat, lebih pekat, atau bercampur darah.
- Demam.
- Mudah lelah.
- Keinginan BAK di malam hari.
- Warna urine tidak normal (urine keruh).
- Nyeri saat berhubungan seks.
- Penis terasa sakit.
- Nyeri pinggang (sisi tubuh) atau nyeri punggung bawah.
- Muntah.
- Perubahan mental atau kebingungan.
Lantas, kondisi apa saja yang menyebabkan infeksi saluran kemih? Masuknya bakteri ke dalam sistem kemih adalah penyebab utama ISK. Ada dua jenis ISK yang dibedakan atas penyebabnya, yaitu sistitis dan uretritis. Sistitis biasanya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yang biasa ditemukan di saluran gastrointestinal. Hubungan seksual yang tidak menerapkan higienitas juga dapat menyebabkan sistitis.
Sementara uretritis dapat terjadi ketika bakteri menyebar dari anus ke uretra. Baik sistitis maupun uretritis rentan menyerang wanita. Alasannya ukuran uretra wanita cenderung pendek ketimbang pria. Infeksi menular seksual, seperti herpes, gonore, klamidia dan mikoplasma juga dapat menyebabkan uretritis.
Cara Tepat Mencegah Infeksi Saluran Kemih
Kunci utama pencegahan infeksi saluran kemih adalah menjaga kebersihan diri dan perubahan gaya hidup. Berikut tips yang paling efektif untuk mencegah ISK:
- Mempraktikkan kebersihan yang baik. Karena ukuran uretra pada wanita jauh lebih pendek daripada pria, bakteri E. coli lebih mudah berpindah dari rektum ke dalam vagina. Untuk menghindarinya, pastikan selalu menyeka dari depan ke belakang setelah buang air besar maupun buang air kecil. Saat menstruasi, pastikan mengganti pembalut sesering mungkin dan hindari penggunaan sabun pembersih kewanitaan maupun douche.
- Minum banyak cairan. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih melalui urine. Pastikan kamu minum enam sampai delapan gelas air per hari.
- Jangan menahan BAK. Urine adalah produk limbah yang harus sering-sering dikeluarkan. Rutin BAK dapat mengurangi risiko terkena infeksi, terutama jika kamu memiliki riwayat ISK yang sering. Kamu juga perlu buang air kecil segera sebelum dan sesudah berhubungan seks. Ini dapat membantu menghilangkan bakteri yang mungkin masuk selama hubungan seksual. A
- Pilih alat kontrasepsi yang tepat. Beberapa wanita lebih berisiko terkena ISK jika menggunakan diafragma untuk mengendalikan kehamilan. Bicaralah dengan dokter tentang pilihan KB yang paling aman dan efektif.
- Pilih pelumas yang aman. Jika ingin menggunakan pelumas saat berhubungan seks, gunakan yang berbahan dasar air. Hindari pelumas spermisida jika sering mengalami ISK.
- Rutin mengganti pakaian. Hindari mengenakan pakaian ketat untuk mencegah pertumbuhan bakteri di saluran kemih.Pilih pakaian dalam berbahan katun dan pastikan kamu rutin menggantinya.
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami tanda-tanda infeksi saluran kemih.