Zara beri respon usai kampanye mereka oleh netizen menyerukan boikot untuk brand tersebut. Beberapa waktu lalu, brand ritel fashion Zara menjadi pusat perbincangan karena kampanye terbaru mereka yang berjudul “The Jacket.” Kampanye ini menampilkan manekin, patung tak lengkap, dan latar belakang reruntuhan, yang kemudian memicu kritik tajam.
Kontroversi muncul karena konsep kampanye ini menyindir masyarakat Palestina yang tengah mengalami genosida. Khususnya, foto iklan yang menampilkan manekin terbungkus plastik putih oleh publik anggap sebagai pengingat akan korban perang. Meskipun kampanye seharusnya menyoroti jaket dengan menampilkan keahlian Zara Atelier, namun justru mendapatkan respons kontroversial.
Netizen dari berbagai belahan dunia menghujani kolom komentar unggahan Zara dengan ekspresi kekecewaan dan panggilan untuk melakukan boikot terhadap merek tersebut. Setelah berbagai reaksi negatif, Zara akhirnya mengambil langkah dengan menghapus seluruh foto kampanye dan merilis pernyataan resmi melalui akun Instagram mereka, @zara.
Zara Beri Respon Usai Kampanye Mereka Diboikot Netizen
“Setelah mendengar komentar terkait kampanye Zara Atelier terbaru “The Jacket”, kami ingin berbagi hal berikut kepada pelanggan kami:
Kampanye, yang mulai di bulan Juli dan melakukan foto di bulan September, menampilkan sederet gambar patung yang belum selesai dalam studio seorang pemahat dan membuatnya dengan tujuan tunggal untuk menampilkan pakaian buatan tangan dalam konteks artistik. Sayangnya, sejumlah pelanggan merasa tersinggung dengan gambar ini, yang sekarang telah menghapusnya, dan melihat di dalamnya sesuatu yang jauh dari apa maksud saat pembuatan gambar tersebut.
Zara menyesali kesalahpahaman itu dan kami menegaskan kembali rasa hormat kami yang mendalam terhadap semua orang”.
Pelanggan Tidak Puas dengan Pernyataan

Komentar akun @idd*********** menyatakan, “Feeling offended” yeah put the fault in the customers shoes! SHAME ON YOU! This is not even an apology!!!! I am pretty sure you’re aware of what is happening in the world right now – we are in the middle of a genocide and EVEN IF this campaign was photographed months back, this was just not the right time to post it! Anyway it’s fast fashion” dan disukai lebih dari 900 pengguna lain.
Akun lain seperti @ruq******** juga menyoroti pembuatan kampanye tersebut sengaja, karena detail yang begitu mirip dengan keadaan aslinya. “Lol if you think you’re getting off Scot free because of this lame attempt at an “apology” you’re wrong. 1. You knew the situation in Gaza before you decided to post these. 2. The images were posted in several separate posts, each with hundreds of thousands of comments. It still took you many days to remove them— only when you saw the *actual* backlash. And finally 3. There is no way in hell this wasn’t done on purpose. We are not stupid. The imagery was precise, all the way down to the nitty gritty details. Sorry, but no.”
Bukan Pertama Kali Zara Disebut Anti-Palestina

Kontroversi ini bukan pertama kalinya terjadi, Beauties. Desainer womenswear Zara, Vanessa Perilman, pernah menuai skandal akibat pernyataannya terhadap seorang model Palestina, Qaher Harhash, pada Juni 2021. Tepatnya setelah konflik Israel-Hamas memanas selama 11 hari di tahun 2021.
Mengutip CNN Style, Harhash membagikan seruan pro-Palestina lewat Instagram miliknya yang oleh Perilman respon melalui DM. Screenshot pesan dari Perilman itu dipublikasi oleh sang model, “Maybe if your people were educated then they wouldn’t blow up hospitals and schools that Israel helped to pay for in Gaza. Israelis don’t teach children to hate nor throw stones at soldiers as your people do”. (Mungkin jika masyarakat Anda [Palestina] berpendidikan maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang mendanai Israel di Gaza. Orang Israel tidak mengajarkan anak-anak untuk membenci atau melempari tentara dengan batu seperti yang masyarakat Anda lakukan)
Perilman lalu menambahkan, “I will NEVER stop defending Israel”.
Sejak pesan tersebut terpublikasi, Perilman mengalami ancaman kematian termasuk terhadap anak-anaknya. Ia pun meminta maaf dan menghapus akun Instagram.