3 alasan orang Belanda terbilang pelit di mata orang asing ini menarik untuk kita ketahui seberapa pelitnya mereka. Mungkin kamu pernah mendengar istilah ‘going Dutch’? Secara umum, istilah ini merujuk pada kebiasaan membayar masing-masing untuk makanan yang terkonsumsi saat berkumpul. Menariknya, penggunaan nama Belanda dalam istilah ini, bukan tanpa alasan tertentu.
Menurut budaya Belanda, sangat lazim untuk membagi biaya makanan, termasuk ketika mengundang seseorang untuk makan malam di rumah. Praktek ini juga melibatkan meminta pembayaran untuk bahan makanan setelah bersantap bersama, bahkan untuk nominal kecil sekalipun. Akibatnya, Belanda sering teridentifikasi dengan citra pelit oleh pihak dari luar. Individu yang baru mengenal budaya Belanda mungkin mengalami kejutan budaya saat mengetahui betapa seriusnya penduduk Negeri Kincir Angin ini dalam hal pembagian biaya.
3 Alasan Orang Belanda Terbilang Pelit di Mata Orang Asing

Bagi warga lokal, menjadi pelit dapat menjadi sumber kebanggaan. Mereka bersepeda, membawa bekal dari rumah, membeli barang diskon di pasar, menagih pembayaran kepada teman bahkan untuk nominal yang sangat kecil, mencuci baju pada malam hari karena lebih murah, bahkan sampai tidak membuang produk makanan kedaluwarsa jika masih dirasa enak. Ini semua adalah kebiasaan yang normal di Belanda. Selain itu, tidak ada hal yang gratis di Belanda untuk hal yang sangat remeh sekalipun. Kamu harus membayar untuk memakai toilet di restoran, padahal kamu adalah pelanggan di sana.
Menurut DutchReview, kebanyakan orang Belanda biasanya memiliki menu sarapan dan makan siang yang sama, yakni roti lapis isi keju. Mereka baru makan makanan panas sekali saat makan malam, misalnya sup. Penduduk setempat biasanya lebih suka membeli makanan setengah jadi atau sesuatu yang siap dihidangkan agar mereka hanya perlu memanaskannya kembali di microwave. Ternyata, itu adalah cara licik untuk menghemat uang. Lantas, apa alasan yang membuat penduduk Belanda begitu irit bahkan terkesan pelit bagi orang asing?
1. Berhemat Tanda Perilaku yang Baik

Melansir dari The Telegraph, secara tradisional, Belanda merupakan salah satu negara paling religius di Eropa beberapa dekade lalu. Walaupun hal ini sangat berbeda sekarang, tetapi nilai-nilai lama tentang etos kerja dan kesederhanaan masih terus berlaku. Selain itu, sejarah perang dan banjir yang pernah dialami Belanda mungkin juga memperkuat pemikiran bahwa orang harus selalu mempersiapkan yang terburuk dan menghindari buang-buang uang. Berdasarkan latar belakang itu, keluarga Belanda selalu menanamkan prinsip berhemat dan menabung lebih banyak kepada anak-anak mereka. Orang asing mungkin menganggap orang Belanda super pelit, padahal mereka menganggap diri mereka irit!
2. Nilai dan Harga Barang Harus Sebanding

Orang Belanda menolak menghabiskan uang untuk membeli barang dengan alasan cuma karena suka. Jika ada barang yang dibutuhkan, mereka akan terlebih dahulu melakukan observasi, seperti tanya sana-sini dan membandingkan harga dengan kapasitas. Mereka selalu berpikir bahwa kualitas yang bagus tidak perlu selalu mahal.
3. Sering Mentraktir Terkesan Membeli Persahabatan

Orang Belanda sangat menghindari persahabatan yang berlandaskan materi. Di mata mereka, pertemanan terjalin karena masing-masing bisa saling mengisi melalui cara berpikir yang cocok dan seimbang. Jika kamu sering mendahului membayar untuk secangkir kopi yang mereka minum, ada kemungkinan mereka akan berpikir kita ‘membeli’ mereka demi persahabatan, dan orang Belanda tidak suka itu. Itulah sebabnya orang Belanda lebih suka bayar sendiri-sendiri, alias going Dutch.