5 kesalahan masak telur yang bikin nutrisinya hilang ini penting untuk kamu perhatikan dan mulai hindari. Telur ayam merupakan sumber protein hewani yang paling mudah menemukannya dan terjangkau harganya. Bahan makanan ini juga praktis untuk mengolah menjadi berbagai hidangan atau menambah ke dalam masakan. Tak heran jika telur favorit orang-orang dari berbagai kalangan.
Telur teranggap sebagai makanan paling bergizi di bumi. Menurut Healthline, telur ayam mengandung lemak, vitamin, mineral, asam lemak omega-3, dan asam amino esensial yang tubuh perlukan. Sebagai makanan tinggi protein, telur memberikan rasa kenyang dan dapat mengurangi asupan kalori di kemudian hari.
Protein juga membantu tubuh membakar energi lebih efisien. Mengonsumsi telur secara teratur saat diet dapat meningkatkan penurunan berat badan. Meskipun demikian, mungkin masih banyak yang belum tahu cara memasak telur dengan benar.
Untuk mempertahankan kandungan nutrisinya dan mendapatkan manfaatnya, hindari kesalahan-kesalahan dalam memasak telur seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
5 Kesalahan Masak Telur yang Bikin Nutrisinya Hilang
1. Memasak Telur Terlalu Lama

Jangan masak terlalu lama agar kandungan gizi dan nutrisi dalam telur tidak hilang. Penelitian dalam jurnal Food Chemistry (2014) menunjukkan bahwa waktu memasak yang lebih singkat, bahkan pada suhu tinggi, terbukti mempertahankan lebih banyak nutrisi pada telur.
Saat merebus telur misalnya, untuk mendapatkan tekstur putih telur matang dengan kuning telur setengah matang, kamu cukup merebusnya selama 6 menit. Jika ingin mendapatkan kuning telur yang lebih matang, rebus selama 8 menit. Sebaliknya, hindari merebus telur lebih dari 14 menit hingga bagian kuningnya berwarna keabu-abuan. Setelah matang, angkat telur dan masukkan ke dalam mangkuk berisi air es untuk menghentikan proses memasak dan memudahkan saat mengupas cangkangnya.
2. Menggoreng Telur dengan Banyak Minyak

Ada beragam cara menyantap telur. Akan tetapi, sebaiknya kurangi mengolah dengan cara menggorengnya lantaran menyumbang lemak dan kalori yang tinggi. Margarin, mentega, atau minyak goreng dengan kandungan lemak jenuh bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Jika harus menyajikan dengan menggoreng, sebaiknya gunakan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak alpukat, atau minyak kanola.
3. Memasak Telur di Minyak yang Terlalu Panas

Menyambung poin sebelumnya, hindari menggoreng telur di minyak yang terlalu panas bahkan sampai berasap. Mengutip Livestrong, minyak goreng yang terlalu panas tidak hanya mulai kehilangan nilai gizi dan rasanya, tetapi juga menghasilkan asap beracun dan zat berbahaya yang disebut radikal bebas.
Di samping itu, Â jika telur dimasak dengan suhu tinggi, kolesterol di dalamnya dapat teroksidasi dan menghasilkan senyawa yang disebut oksisterol. Hal ini mungkin berisiko bagi sebagian orang, karena kolesterol dan oksisterol dalam darah telah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
4. Hanya Makan Putih Telur

Kuning telur memang mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Mungkin ini yang membuat beberapa orang yang menjalani program diet cenderung menghindari bagian kuning telur. Padahal, lemak yang ditemukan dalam kuning telur bukanlah jenis lemak yang menyebabkan kenaikan berat badan.
Kemudian mengutip via Healthline, kolesterol dalam kuning telur tidak berdampak buruk terhadap kolesterol dalam darah bagi sebagian besar orang, dan justru meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik. Lagi pula, setengah protein telur juga terdapat di bagian kuning telur.
5. Mengonsumsi Telur Bersama Makanan Tak Sehat

Telur memang cocok tersaji bersama pilihan makanan lainnya. Namun, memadukannya bersama dengan sosis dan jenis daging olahan lainnya, mie instan, atau keju yang berlimpah bukanlah pilihan tepat, terutama jika kamu ingin menurunkan berat badan.
Pasalnya, makanan semacam itu tinggi kandungan garam dan lemak. Supaya lebih sehat, kombinasikan telur dengan ayam, ikan, dan sayuran hijau sehingga tubuh mendapatkan asupan gizi seimbang.