5 modus penipuan lowongan kerja freelance dan part time ini penting bagi kita ketahui agar tidak terjerat hal tersebut. Pekerjaan sebagai freelancer atau paruh waktu (part time) kini semakin banyak peminat. Karena memberikan fleksibilitas waktu dan tempat kerja, memungkinkan individu untuk menikmati kegiatan lain di luar pekerjaan.
Namun, tingginya minat terhadap pekerjaan jenis ini membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk menipu calon korban melalui platform seperti WhatsApp, situs pencarian kerja, atau bahkan LinkedIn. Potensi korban utama dari penipuan ini adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan atau mencari penghasilan tambahan. Karena itu, penting untuk tetap waspada terhadap modus penipuan yang menyamar sebagai tawaran pekerjaan freelance atau part time melalui berbagai media. Bagaimana cara mengenali tanda-tanda penipuan dalam lowongan kerja freelance dan part time? Simak ulasan berikut agar kamu dapat menghindari risiko menjadi korban.
5 Modus Penipuan Lowongan Kerja Freelance & Part Time
Pekerjaan Mudah, tapi Tawaran Gajinya Besar
Siapa sih yang tidak tergiur dengan tawaran pekerjaan yang sangat mudah, bahkan tidak memerlukan keahlian khusus, tapi digaji dengan nominal yang tinggi? Sayangnya, tawaran seperti ini termasuk salah satu ciri-ciri lowongan kerja yang menipu. Orang-orang yang menjadi korban penipuan biasanya tergiur dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan yang sederhana. Sebab, ini adalah kombinasi pekerjaan yang sangat banyak orang inginkan. Mereka yang sedang mencari pekerjaan paruh waktu atau yang memiliki pengalaman kerja yang terbatas.
Menghubungi Korban Lewat Kontak Pribadi

Penipu lowongan kerja biasanya akan menghubungi korbannya melalui kontak pribadi seperti WhatsApp secara acak, biasanya dengan penggunaan bahasa kurang santun atau tidak formal. Jadi, jika kamu merasa tidak pernah melamar di pekerjaan atau perusahaan tersebut, tapi tiba-tiba mendapat pesan tawaran pekerjaan, segera abaikan karena bisa jadi itu penipuan. Perusahaan yang resmi biasanya menggunakan email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja seperti LinkedIn saat ingin menawarkan lowongan pekerjaan kepada seseorang. Identitas perusahaan yang sebenarnya juga dapat terlihat jelas melalui platform tersebut.
Mengharuskan Subscribe atau Gabung ke Aplikasi Tertentu

Korban yang tertarik dengan lowongan kerja freelance ataupun part time akan meminta untuk subscribe akun atau website tertentu. Ada juga yang meminta bergabung ke dalam grup di aplikasi tertentu seperti Telegram dengan iming-iming arahan mengenai tugas yang harus kamu lakukan akan tersampaikan melalui grup tersebut.
Meminta Transferan Uang

Ciri-ciri penipuan lowongan kerja freelance dan part time lainnya adalah meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang kepada pemberi kerja. Biasanya, korban mendapat janji bahwa mereka akan menerima jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Jika ada seseorang yang menawarkan pekerjaan dan meminta kamu untuk transfer uang seperti itu, sebaiknya segera tolak atau abaikan saja. Karena tawaran pekerjaan tersebut kemungkinan besar palsu yang berujung pada penipuan.
Bertanya tentang Data Pribadi

Untuk perusahaan yang secara resmi membuka lowongan pekerjaan, biasanya mereka hanya berfokus pada hal-hal yang terdapat dalam resume. Contohnya, riwayat pekerjaan, latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar menjadi fokus utama. Tidak ada perusahaan yang benar-benar memerlukan informasi tambahan apapun. Apalagi, sampai minta rincian data pribadi, seperti nomor rekening bank atau nomor jaminan sosial, yang seharusnya tidak perlu kamu bagikan.