9 peran perawat di rumah sakit wajib bagi kamu untuk mengetahuinya. Peran perawat sangat penting dalam memberikan perawatan kesehatan kepada pasien selama berada di lingkungan rumah sakit. Mereka berperan dalam memberikan perawatan holistik yang melibatkan aspek fisik, psikologis, dan sosial pasien, serta berkontribusi pada meningkatkan kesejahteraan mereka.
Perawat memiliki fleksibilitas untuk bekerja di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik, panti jompo, atau puskesmas. Tugas utama perawat meliputi pemantauan terus-menerus terhadap kondisi kesehatan pasien dan memberikan perawatan langsung sesuai kebutuhan medis mereka. Untuk lebih memahami peran perawat dalam konteks perawatan holistik pasien, mari kita eksplorasi informasi lebih lanjut di bawah ini!
9 Peran Perawat di Rumah Sakit
Perawat dapat memberikan dukungan emosional dan psikososial pada pasien beserta keluarganya selama perawatan di rumah sakit. Cara tersebut dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin muncul pada diri mereka. Mau tahu apa saja peran perawat? Berikut ulasannya!
1. Melakukan pembinaanÂ
Perawat berperan dalam melakukan pembinaan kepada pasien dan keluarganya. Salah satu caranya dengan meningkatkan mutu pelayanan dan manajemen keperawatan khusus, terkait dengan penyakit atau masalah kesehatan yang dialami pasien. Sebelum melakukan pembinaan, perawat akan mendiskusikan masalah kesehatan pasien dengan rekan sejawatnya atau dokter. Hasil dari diskusi ini dapat membantu mereka memahami dan mengembangkan keterampilan klinis.
2. Memberikan obat-obatan
Peran perawat selanjutnya adalah memberikan obat sesuai dengan resep dan memastikan dosis yang benar. Mereka juga memberikan edukasi kepada pasien tentang penggunaan obat dan efek samping yang mungkin terjadi. Pemberian juga tidak boleh sembarangan, semuanya harus sesuai dengan rekomendasi dari dokter.
3. Pengkajian khusus
Pengkajian ini merupakan aktivitas pengumpulan data terkait status kesehatan, kesehatan reproduksi, dan bayi baru lahir secara sistematik dan menyeluruh. Langkahnya harus akurat dan berkesinambungan dengan melibatkan keluarga.
4. Perawatan luka
Peran perawat selanjutnya adalah menangani perawatan luka. Caranya dengan mengganti perban, membersihkan luka, dan memantau tanda-tanda infeksi. Perawat akan berkoordinasi dengan dokter untuk perencanaan perawatan yang tepat.
5. Merencanakan pemulangan pasien
Dokter dan perawat akan berdiskusi untuk merencanakan pemulangan pasien, memberikan instruksi perawatan pasca pulang dari rumah sakit, dan menyediakan dukungan transportasi pemulangan yang aman.
6. Persiapan pemasangan pessarium
Pessarium (ring leher rahim) adalah perangkat berbentuk cincin untuk menangani kasus prolaps uteri atau rahim turun. Alat ini bekerja dengan menyangga kandung kemih, rektum, atau rahim turun atau menonjol ke arah vagina. Perawat dapat membantu melakukan persiapan pemasangan pessarium pada pasien. Namun, tindakan pemasangan pessarium tetap dilakukan oleh dokter.
7. Perawatan luka episiotomiÂ
Episiotomi adalah sayatan kecil yang dibuat saat melahirkan untuk memperlebar lubang vagina. Terkadang robekan ini juga memengaruhi otot di sekitar anus atau rektum. Di sini, perawat akan membantu menjaga area jahitan agar tetap kering dan bersih. Caranya dengan mengeringkan area jahitan dengan handuk bersih setelah mandi, buang air kecil, atau buang air besar.
8. Pemberian obat melalui vagina
Peran perawat selanjutnya adalah memberikan obat langsung ke dalam vagina atau jaringan di sekitarnya, seperti serviks atau rahim. Langkah ini biasanya dilakukan untuk mengatasi penyakit yang terkait dengan organ genital wanita, seperti infeksi vagina atau kelainan serviks.
9. Manajemen laktasi
Manajemen laktasi merupakan pendekatan yang melibatkan perawatan dan dukungan terhadap ibu menyusui. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi air susu ibu (ASI). Perawat akan memberikan pemahaman tentang teknik menyusui yang baik, memberikan dukungan emosional, dan menangani masalah yang mungkin timbul selama periode menyusui.