Xenophobia adalah konsep yang mencakup ketakutan yang berlebihan terhadap individu yang dianggap asing atau berasal dari kelompok yang berbeda atau tidak dikenal. Ketakutan ini dapat muncul dalam berbagai konteks, termasuk perbedaan fisik, budaya, agama, etnis, dan faktor-faktor lainnya.
Asal usul istilah ini dapat ditelusuri ke bahasa Yunani, di mana “xenophobia” terdiri dari kata “phobos” yang berarti ketakutan dan “xenos” yang berarti orang asing. Meskipun xenophobia sering kali saling terkait dengan bentuk prasangka, seperti rasisme, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Xenophobia Berbeda dengan Rasisme
Xenophobia berbeda dengan rasisme, meski keduanya mirip. Rasisme adalah kepercayaan bahwa karakteristik fisik, seperti warna kulit dan jenis rambut, menentukan sifat, kemampuan, dan nilai seseorang secara keseluruhan. Orang dengan sifat rasis merasa lebih unggul daripada mereka yang tidak memiliki sifat tersebut.
Sebagai praktiknya, rasisme juga melibatkan penindasan sistemik terhadap kelompok-kelompok yang dianggap inferior. Misalnya, ideologi supremasi kulit putih, yang menganggap orang kulit putih memiliki posisi superior. Sementara orang kulit hitam dianggap rendah.
Meskipun xenophobia dan rasisme sering bersinggungan, xenophobia tidak secara otomatis berfokus pada karakteristik fisik, perilaku, atau kemampuan sekelompok orang tertentu.
Sebaliknya, orang dengan xenophobia mengelompokkan orang lain menjadi dua kelompok, yaitu orang dalam dan orang luar. Orang dalam merasa takut, menghindari, dan menolak semua orang luar karena mereka dianggap sebagai ancaman.
Misalnya, takut orang luar mengambil pekerjaan dan membuat orang dalam tersingkir, atau takut orang luar membawa virus yang mematikan. Kriteria yang membedakan xenophobia dan rasisme ada pada ras. Sebab, xenophobia tidak selalu berpusat pada perbedaan ras.
Terlebih lagi, orang yang memiliki pemikiran rasisme tidak selalu menghindari semua elemen budaya. Banyak kelompok rasis sebenarnya mendapat manfaat dari gagasan atau kontribusi orang-orang dari budaya lain, alih-alih menolaknya sama sekali.
Jenis-Jenis Xenophobia
Ada dua jenis utama xenophobia, yaitu:
1. Xenophobia BudayaÂ
Jenis ini melibatkan penolakan objek, tradisi, atau simbol yang terkait dengan kelompok atau kebangsaan lain. Ini dapat mencakup bahasa, pakaian, musik, dan tradisi lain yang terkait dengan budaya.
2. Xenophobia ImigranÂ
Jenis ini melibatkan penolakan terhadap orang-orang yang tidak diyakini oleh individu xenophobia sebagai bagian dari orang dalam. Ini dapat melibatkan penolakan terhadap orang yang berbeda agama atau kebangsaan dan dapat menyebabkan penganiayaan, permusuhan, kekerasan, dan bahkan genosida.
Apa Penyebabnya?
Ada sejumlah faktor berbeda yang berkontribusi terhadap xenophobia, yaitu:
- Ketidakamanan Sosial dan Ekonomi. Orang sering mencari seseorang untuk disalahkan pada saat kesulitan ekonomi atau pergolakan sosial. Imigran dan minoritas sering jadi kambing hitam sebagai penyebab penyakit yang mewabah di masyarakat.
- Kurangnya Kontak. Orang-orang dengan sedikit atau tanpa kontak dengan orang-orang dari budaya atau latar belakang lain cenderung takut atau tidak percaya pada mereka.
- Penggambaran Media. Cara imigran dan minoritas digambarkan di media juga dapat memengaruhi sikap orang terhadap mereka. Jika mereka hanya ditampilkan secara negatif, itu dapat meningkatkan risiko fobia ini.
- Takut pada Orang Asing. Secara umum, orang lebih cenderung takut pada hal-hal yang tidak mereka kenal. Ini dapat berlaku untuk penampilan fisik dan perbedaan budaya.
Itulah pembahasan mengenai perbedaan xenophobia dan rasisme. Meski berbeda, keduanya adalah sikap yang kurang baik dan perlu kamu hindari. Xenophobia seringkali berasal dari ketidaktahuan. Jadi, cobalah edukasi diri sendiri dengan berbagai fakta dan informasi mengenai budaya lain.