Sabtu, 19 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Inilah Ciri dan Contoh Sifat Pesimis yang Bisa Terjadi Kapan Saja

Saat kita menghadapi kesulitan, seringkali alam bawah sadar kita cenderung mempersiapkan diri dengan berpikir negatif. Meskipun hal ini mungkin bertujuan untuk berantisipasi, pada kenyataannya, kecenderungan tersebut dapat membentuk sikap pesimisme yang tidak sehat. Kegagalan, stres, atau ketidakpastian tentang masa depan seringkali menjadi pemicu dari sikap pesimisme. Pertanyaannya adalah, apakah mudah putus asa dan kurangnya kepercayaan diri dapat dikategorikan sebagai ciri-ciri dari sifat pesimis? Penjelasan lebih lanjut dapat ditemukan di sini.

Pengertian Sifat Pesimis

Pesimisme bukanlah penyakit mental, tetapi merupakan ciri kepribadian di mana seseorang memiliki pandangan hidup yang lebih negatif. Seorang pesimis biasanya mengharapkan hasil yang tidak menguntungkan dan curiga ketika segala sesuatunya tampak berjalan baik. Pesimisme bukanlah sifat yang diinginkan kebanyakan orang. Ini terkait dengan hal-hal negatif. Pesimisme adalah kebalikan dari optimisme. Misalnya, seseorang yang pesimis mungkin melihat hari hujan, dan berpikir betapa hal itu telah merusak rencananya atau betapa sengsaranya mereka jika basah kuyup.

Sementara itu, orang dengan optimisme akan melihat hujan yang sama dengan pandangan yang berbeda. Mereka memikirkan bagaimana air akan bermanfaat bagi tanaman, atau bersemangat karena mereka bisa melihat pelangi.

Ciri dan Contoh Sifat pesimis 

Masih bingung dengan sifat pesimis dan membedakannya dengan sikap negatif lainnya? Nah, berikut ciri-ciri spesifiknya:

1. Meragukan kemampuan sendiri
Sikap pesimis sering terlihat saat seseorang meragukan kemampuan diri sendiri, bahkan sebelum mencoba suatu tugas, karena mereka sudah yakin akan gagal.

2. Pandangan buruk terhadap masa depan
Individu yang pesimis sering memiliki pandangan buruk tentang masa depan, merasa bahwa hal-hal tidak akan pernah membaik, bahkan ketika ada potensi perbaikan.

3. Resah oleh kemungkinan terburuk.
Orang pesimis cenderung fokus pada kemungkinan terburuk dalam situasi apa pun, dan sering kali merasa khawatir tentang apa yang bisa saja terjadi–dan ini cenderung hal negatif.

4. Menyalahkan diri sendiri
Orang pesimis mereka sering menyalahkan diri sendiri atas kegagalan atau masalah, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.

5. Pemikiran hitam-putih
Mereka cenderung berpikir dalam kategori hitam-putih, di mana segala sesuatu dianggap entah sangat buruk atau sangat baik tanpa ruang untuk nuansa.

6. Tidak percaya pada orang lain
Mereka bisa menjadi sangat skeptis terhadap niat baik orang lain, percaya bahwa semua orang memiliki motif tersembunyi.

7. Kurangnya motivasi
Pesimisme sering menghambat motivasi untuk mencoba hal baru atau mengejar tujuan, karena mereka merasa bahwa hasilnya tidak akan memuaskan.

8. Kurangnya penghargaan terhadap prestasi
Meskipun meraih prestasi, orang pesimis mungkin tidak merasa puas dan tetap merasa tidak berhasil.

9. Merasa terjebak dalam masalah
Mereka mungkin merasa bahwa masalah yang mereka hadapi tidak memiliki solusi yang memadai, dan merasa terjebak dalam keadaan sulit.

10. Menarik diri dari interaksi sosial
Pesimisme bisa membuat seseorang menarik diri dari interaksi sosial. Alasannya mereka merasa tidak ada yang positif yang bisa mereka bagikan atau terima dari orang lain.

Dampak dari Sifat Pesimis 

Orang yang pesimis cenderung memiliki stres yang lebih besar dan keterampilan mengatasi masalah yang lebih sedikit. Selain itu, dampak spesifik lain dari sifat pesimis adalah:

1. Kurang tidur

Pesimis juga dapat menyebabkan tidur yang tidak lelap karena otak terus-menerus memikirkan daftar semua kekhawatiran. Contohnya, pekerjaan kantor, pesan yang tidak dibalas, respons orang terhadap posting-an di media sosial, dan lain sebagainya.

2. Peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2016 yang dipublikasikan di Springer Nature, sikap pesimistis dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung, sedangkan sikap optimis mungkin tidak berpengaruh sama sekali. Dalam jurnal ilmiah berjudul Pessimism and risk of death from coronary heart disease among middle-aged and older Finns: an eleven-year follow-up study, termuat penelitian mengenai 2.267 pria dan wanita, berusia antara 52 dan 76 tahun, yang diberikan enam pernyataan positif dan negatif.

Pernyataan positif dan negatif tersebut dapat memengaruhi kadar kolesterol, tekanan darah, dan glukosa. Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah sikap pesimis dapat membahayakan orang dengan penyakit jantung koroner. Ciri-ciri kepribadian dapat memperburuk kesehatan fisik. Jika kamu pesimis dan memiliki masalah kesehatan, menjaga kesehatan fisik adalah hal yang lebih penting.

3. Membunuh sel-sel otak

Ketika kamu terus-menerus mengharapkan yang terburuk, otak akan melepaskan lebih banyak kortisol. Kadar kortisol tinggi yang dikeluarkan akibat stres, dapat mengurangi volume otak. Hal ini dapat membunuh neuron baru di hipokampus otak. Hipokampus merupakan suatu wilayah otak yang sangat terkait dengan memori, emosi, dan pembelajaran.

Cara Mengatasi Sifat Pesimis

Mengatasi sifat pesimis adalah langkah penting dalam mencapai keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup. Berikut adalah cara mengatasi sifat negatif ini:

1. Menyadari pola pikir

Langkah pertama adalah menyadari pola pikir pesimis yang mungkin muncul dalam diri. Menyadari bahwa kamu sering merasa negatif adalah kunci untuk mengubahnya.

2. Menantang pikiran negatif

Setiap kali merasa pesimis, cobalah untuk mengidentifikasi dan menantang pikiran-pikiran negatif itu. Tanyakan pada diri sendiri apakah ada bukti nyata untuk pesimisme tersebut.

3. Melatih berpikir positif

Praktikkan berpikir positif dengan mengganti pikiran-pikiran negatif dengan yang lebih konstruktif dan optimis. Misalnya, alihkan “Saya pasti akan gagal” menjadi “Saya akan mencoba yang terbaik dan belajar dari pengalaman.”

4. Tujuan yang realistis

Buat tujuan yang realistis dan pecahkan mereka menjadi langkah-langkah kecil yang dapat dicapai. Ini akan membantu kamu merasa lebih percaya diri dan terhindar dari perasaan pesimis.

5. Terhubung dengan orang-orang positif

Habiskan waktu dengan orang-orang yang memiliki pandangan positif dan mendukung. Interaksi dengan individu seperti ini bisa memberi energi positif.

6. Menjaga kesehatan fisik dan mental

Kesehatan fisik dan mental yang baik dapat membantu mengurangi pesimisme. Rutin berolahraga, tidur yang cukup, dan mengelola stres adalah kunci.

7. Konsultasi dengan profesional medis

Jika pesimisme sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan sulit diatasi sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional. Contohnya seperti seorang psikolog yang dapat membantu mengatasi masalah ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles