Kamis, 3 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Perbedaan Fast Fashion dengan Slow Fashion

Pembahasan tentang keberlanjutan (sustainability) tampaknya tak akan pernah berakhir, terutama dalam situasi mendesak saat ini di mana banyak orang mendorong perubahan dalam energi dan gaya hidup yang berkelanjutan. Penggunaan bahan daur ulang dan produk yang ramah lingkungan semakin dipromosikan, termasuk di dalam industri fashion, yang dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar.

Sustainable fashion tidak bisa dilepaskan dari perbedaan antara fast fashion dan slow fashion, yang sangat mempengaruhi jumlah limbah tekstil di masa mendatang. Namun, perilaku konsumen dalam memilih produk fashion, baik fast fashion atau slow fashion, juga memiliki dampak besar terhadap keberlanjutan lingkungan, seperti yang diungkapkan dalam protes di peragaan busana Louis Vuitton. Bagi yang masih merasa bingung mengenai konsep fast fashion dan slow fashion, artikel berikut akan memberikan penjelasan yang lebih mendalam.

Fast Fashion

Fast fashion/

Fast fashion merupakan sebuah model bisnis di mana industri fashion memproduksi pakaian trendy secara cepat. Biasanya koleksi diperbaharui setiap minggu dan menghadirkan pakaian-pakaian terkini berdasarkan tren yang muncul di panggung peragaan busana. Hal ini menjadi jawaban dari permintaan konsumen akan pakaian yang sesuai tren didapatkan secara instan dan terjangkau.

Apa saja keuntungan fast fashion?

Sebagai seorang yang menyukai fashion, kamu pasti ingin mengikuti tren yang ada atau hanya sekadar menambah koleksi pakaian di lemari agar tidak membosankan. Fast fashion akan membawa kemudahan bagimu oleh karena variasi pilihan yang banyak dan up-to-date. Fast fashion juga memiliki harga relatif terjangkau karena kualitas material yang dipilih dan produksi massal yang dikerahkan.

Lalu, bagaimana dengan dampak negatifnya?

Konsumsi material fashion berlebihan yang dilakukan, baik dari industri fashion dan konsumennya, meninggalkan sampah tekstil berlimpah. Seperti yang kita ketahui, sampah kain tidak mudah terurai dan akan mengotori bumi hingga puluhan tahun. Selain itu, fast fashion terkadang tidak awet digunakan bertahun-tahun.

Slow Fashion

Slow fashion/

Slow fashion adalah sebuah konsep di mana rumah mode memprioritaskan material yang berkepanjangan, kelestarian lingkungan, dan desain versatile yang tak lekang waktu. Slow fashion tidak dibuat secara massal sehingga kuantitas yang tersedia pun terbatas.

Apa saja keuntungan slow fashion?

Dengan mengonsumsi slow fashion, kamu mendapatkan pakaian yang antimainstream dan awet digunakan bertahun-tahun dengan pemakaian yang benar. Bahan yang digunakan, seperti katun organik, tencel, dan linen merupakan bahan yang biasa digunakan karena tahan lama dan memberikan dampak minimal bagi lingkungan.

Bagaimana dengan hal negatif dari slow fashion?

Karena mengutamakan kualitas tinggi agar dapat awet bertahun-tahun, harga dari produk slow fashion relatif mahal untuk dibeli. Opsi pakaian yang tersedia juga tidak banyak dan kurang variasi jika dibandingkan fast fashion.

Jadi, Mana yang Lebih Baik?

Fast fashion VS Slow fashion/

Fast fashion dan slow fashion mempunyai nilai positif dan negatifnya masing-masing. Preferensi bisa disesuaikan dengan banyak hal, mulai dari selera hingga nilai yang dimiliki setiap individu. Contohnya, jika kamu suka mengikuti tren, maka fast fashion bisa menjadi pilihan. Sebaliknya, jika kamu lebih menyukai pakaian yang cenderung serbaguna dan menjunjung tinggi ke-ramah lingkungan suatu produk, kamu bisa memilih slow fashion.

Pada akhirnya, sustainability dipengaruhi bagaimana kita mengonsumsi produk fashion tersebut. Jika kita membatasi pembelian, baik fast fashion maupun slow fashion, dan memaksimalkan pemakaian apa yang kita punya seperti menerapkan upcyling, maka kita turut berkontribusi untuk menjaga bumi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles