Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenang Film Pendek Tilik, Titik Awal Popularitas ‘Bu Tejo’

Mengenang film pendek Tilik yang merupakan titik awal popularitas seorang ‘Bu Tejo’ ini menarik untuk mengingatnya kemabali. Karakter Bu Tejo kembali menyapa penonton. Berawal dari film pendek Tilik yang rilis beberapa tahun lalu. Karakter yang masih Siti Fauziah perankan itu kini hadir di layar lebar melalui Bu Tejo Sowan Jakarta.

Dalam film terbaru, Bu Tejo yang selama ini dkenal sebagai ibu-ibu desa yang tinggal di pinggir pusat kota Yogyakarta berangkat ke Jakarta setelah tahu rencana anak menikah. Bu Tejo Sowan Jakarta adalah satu dari beberapa proyek pengembangan imbas kesuksesan dan popularitas Tilik.

Mengenang Film Pendek Tilik, Titik Awal Popularitas ‘Bu Tejo’

Tilik tayang secara luas pada 17 Agustus 2020 melalui kanal YouTube resmi Ravacana Films. Namun, film itu telah tayang secara eksklusif pada 2018 di beberapa festival film lokal maupun internasional. Capaiannya pun tak main-main. Tilik berhasil meraih penghargaan kategori Film Pendek Terpilih Piala Maya 2018. Selain itu, film ini juga terpilih menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019.

Tilik awalnya mengisahkan rombongan ibu-ibu yang menempuh perjalanan dengan truk untuk menjenguk Ibu Lurah di rumah sakit. Dalam bahasa Jawa, “tilik” berarti menjenguk orang sakit. Sepanjang perjalanan, Bu Tejo (Siti Fauziah) menjadi orang yang paling banyak berbicara. Ia kerap membicarakan perempuan muda bernama Dian, kembang desa di tempat mereka berasal.

Tanpa memastikan informasi yang valid, Bu Tejo gibah tentang Dian, seperti mencurigai Dian yang masih melajang sebagai perempuan ‘nakal’ karena satu dan lain hal dari kejadian yang ia saksikan. Ibu-ibu lain terpancing membicarakan Dian lebih dalam, atau dengan kata lain bergosip. Spekulasi yang mereka dengar terus berkembang hingga Dian terasa seperti sosok negatif. Buntut penampilan penuh energi dari karakter Bu Tejo, sosoknya pun menjadi sensasi di dunia maya semasa pandemi Covid – 19 merajalela.

Sepanjang 2020, film pendek Tilik menjadi film yang paling banyak dalam pencarian Google Indonesia berdasarkan laporan Year in Search 2020 yang mengutip dari CNNIndonesia.com. Berdasarkan laporan tersebut, Tilik bahkan mengalahkan film dan serial televisi dari luar negeri yang rilis kala itu, seperti The World of The Married.

Pada tahun itu, peringkat kedua pencarian film atau serial televisi dalam Google Indonesia oleh Crash Landing on You yang juga sempat menjadi perbincangan. Lalu Milea, The World of The Married, dan Mariposa. Kemudian dari peringkat lima sampai 10 oleh Mulan, Money Heist, It’s Okay to Not Be Okay, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), dan Bucin.

Perkembangan Tilik Setelah Sukses Jadi Film Pendek

Tak hanya menjadi terpopuler di mesin pencari Google, penayangan Tilik di YouTube juga berhasil mengundang 10 juta penonton. Hanya delapan hari setelah film itu rilis secara luas di platform pemutar video tersebut. Per Kamis (18/1), Tilik tercatat memiliki 28 juta penonton, sekaligus menjadi film terlaris yang terunggah kanal resmi Ravacana Films di YouTube. Kesuksesan itu membuat karakter Bu Tejo hadir lagi dalam film pendek Cap-Cip Top! pada 2020 dan untuk pertama kalinya hadir dalam serial web, Tilik the Series, pada 2023.

Dalam serial itu, Bu Tejo jadi ketua tim sukses suaminya Pak Tejo (Ibnu Widodo). Dalam kampanye pemilihan kepala desa yang akan segera berlangsung. Tak lama setelah itu, representasi mak-mak dengan budaya Jawa kental. Hal ini terbawa ke layar lebar oleh sutradara Andibachtiar Yusuf dalam film Bu Tejo Sowan Jakarta. Film itu hadir enam tahun setelah Tilik tayang dan menuai ulasan positif.

Meski kini hadir dalam semesta berbeda, Bu Tejo tetap muncul secara familier dengan terdampingi tiga karakter pendukung yang juga masih serupa. Hal ini untuk melengkapi gaduhnya penampilan mereka. Sang pemeran Siti Fauziah pun mengakui karakter Bu Tejo miliknya memang menyimpan beberapa lapisan yang melekat kuat dengan dirinya di kehidupan nyata.

“Tentu ada beberapa lapisan dan irisan yang sama dengan kehidupanku di dunia nyata.” ujarnya saat ditemui di balik layar Gala Premiere Bu Tejo Sowan Jakarta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1) petang.

“Love language kami itu kayaknya memang word of anger sih.” sambungnya berkelakar diiringi tawa renyah dari dua rekannya, Putri Manjo dan Brilliana Arfira, yang selalu mendampingi karakter Bu Tejo di beberapa judul berbeda.

Dalam beberapa pendapat, keriuhan dan aksi saling nyinyir antar ibu-ibu dianggap sebagai elemen yang sangat beracun dan tak menyenangkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles