5 tanda kamu pura-pura bahagia ini mungkin sudah kamu ketahui namun banyak di antara kamu menyangkalnya. Beberapa orang kadang-kadang mengajukan pertanyaan singkat seperti “apakah kamu baik-baik saja?” dan umumnya, jawaban yang kita berikan cenderung spontan, seperti “ya, saya baik-baik saja.” Namun, seringkali di balik kata “baik” tersebut, tersembunyi perasaan yang sebenarnya sedang menyiksa kita. Baik itu kesedihan, kekecewaan, rasa marah, atau emosi negatif lainnya, kita sering memilih untuk menyimpannya agar tidak menular kepada orang lain, dan berusaha terlihat seolah semuanya baik-baik saja.
1. Pura-pura Tersenyum
Tanda yang satu ini bukanlah sesuatu yang sulit diidentifikasi apabila diri kita sendiri melakukannya. Tentu kita merasakan ada yang berbeda antara perasaan dan apa yang kita tampilkan ke orang lain. Senyum saat berpapasan misalnya, dan sesaat sesudah momen berpapasan usai, senyum itu pun kembali mendatar. Perasaan kembali ke mode awal dan hati memahami bahwa diri sedang tidak baik-baik saja.
2. Ingin Terlihat Bahagia di Sosmed

“Benar bahagia” dan “ingin terlihat bahagia” adalah dua hal berbeda. Dunia kita saat ini memang terlalu membahayakan jika hanya dinilai dari unggahan di sosial media. Sebab, kita akan menemukan semuanya begitu indah, menyenangkan, bahkan nyaris sempurna. Padahal, belum tentu hal tersebut sesuai dengan kenyataan sesungguhnya. Apabila kamu menjadi salah satu yang melakukan apapun agar bisa “terlihat bahagia” di sosial media, sementara di dunia nyatanya perasaan atau keadaannya tidak demikian, maka itu salah satu indikasi bahwa kamu pura-pura bahagia.
3. Sering Mengeluh

Merasa capek dan kemudian mengeluh merupakan suatu hal yang lumrah terjadi. Namun kita perlu memperhatikan intensitas keluhan itu dan seberapa sering kita melakukannya. Apakah kita melakukannya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu berat. Apakah kita mengeluh karena pandangan negatif kita terlalu besar akan suatu hal? Jika ya, maka itu adalah salah satu pertanda kita dalam kepura-puraan bahagia. Pikiran-pikiran negatif kita adalah tanda ketidakbahagiaan.
4. Menunda-nunda

Menunda-nunda atau yang disebut procrastinating juga menjadi salah satu pertanda ketidakbahagiaan. Mengapa? Karena seyogianya jika kita merasa bahagia, kita akan termotivasi dan bersemangat untuk melakukan sesuatu. Sebaliknya, menunda-nunda adalah sinyal kuat bahwa kita tidak termotivasi dan tidak bersemangat untuk melakukan sesuatu. Bisa jadi, ada masalah emosional atau psikologis mendasar yang membuat kita demikian. Oleh karenanya, pahamilah alasan menunda-nunda ini dengan baik.
5. Terlalu Memanjakan Diri

Memanjakan diri bisa menjadi salah satu bentuk dari pelarian dari sebuah masalah. Dengan adanya harapan bahwa memanjakan diri dapat membuat kita sejenak lupa dari masalah atau rasa kekecewaan yang melanda. Namun ini bisa bersifat temporary atau dalam artian hanya sementara. Sangat disayangkannya lagi apabila aktivitas memanjakan diri membuat kita terjerumus ke hal-hal yang impulsif seperti berbelanja berlebihan yang berujung konsumerisme. Oleh karenanya, telaah dengan baik ya, aktivitas memanjakan diri yang kamu lakukan.