Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Lebih Baik Makan Cepat atau Lambat? Ini Penjelasannya!

Lebih baik makan cepat atau lambat? Pertanyaan tersebut seringkali menjadi perbincangan. Kamu tim yang mana nih, mengunyah cepat atau lambat asal habis? Di balik cara kamu mengunyah, banyak orang yang mengaitkannya dengan kepribadian diri.

Beberapa orang mengaitkan mengunyah cepat dengan kepribadian yang gesit dan kompetitif. Sementara itu, orang yang makan lambat teranggap sebagai pribadi yang lebih sabar tetapi mungkin lamban dalam bekerja atau belajar. Hmm, apakah memang begitu?

Terlepas dari itu, bagaimana jika meninjau dari sisi kesehatan? Mana yang lebih baik, makan cepat atau lambat? Yuk, simak sampai akhir!

Makan Cepat: Meningkatkan Berat Badan dan Memperburuk Pencernaan?

Tanpa disadari, mengunyah terlalu cepat menjadi salah satu penyebab Beauties menghabiskan banyak makanan hingga berujung kenaikan berat badan. Lho, kok bisa? Otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memproses sinyal kenyang dari tubuh. Waktu tersebut terhitung dari kamu mulai.

Mwngunyah terlalu cepat akan mendorong kamu mengonsumsi lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Hasilnya? Tubuh kelebihan kalori. Seiring waktu, asupan kalori yang berlebih bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Dalam Journal of Preventive Medicine and Public Health dijelaskan bahwa sebanyak 60 persen anak-anak yang mengunyah terlalu cepat berisiko 3 kali lebih mengalami kelebihan berat badan.

Selain berdampak pada berat badan, mengunyah cepat juga memperlambat proses pencernaan. Orang yang mengunyah dengan cepat lebih sering menyantap dalam potongan besar dan tidak mengunyahnya sampai halus. Kebiasaan seperti itu akan membuat lambung, usus, dan enzim pencernaan di dalamnya bekerja lebih keras dalam mengolah makanan.

 

Makan Lambat: Porsi Jadi Sedikit, Terhindar dari Obesitas

Lebih Baik Makan Cepat atau Makan Lambat? Ini Penjelasannya!

Nafsu dan asupan kalori sebagian besar terkenadali oleh hormon. Setelahnya, usus akan menekan hormon yang disebut ghrelin, yang mengontrol rasa lapar sekaligus melepas hormon rasa kenyang.

Melansir Healthline, orang muda dengan obesitas mengalami peningkatan hormon kenyang ketika mereka mengunyah dengan lambat. Makan terlalu lama dapat menurunkan asupan kalori dalam tubuh. Pengurangan asupan kalori akan menyebabkan penurunan berat badan seiring berjalannya waktu.

“Orang yang mengunyah paling lambat memiliki risiko obesitas paling rendah”, ujar psikolog Leslie Heinberg, PhD yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Lebih Baik Makan Cepat atau Lambat?

Perlu kita tahu, makan cepat atau lambat sebenarnya tergantung dari situasi orang tersebut. Seseorang mengunyah dengan lambat kemungkinan terpengaruh oleh gangguan distraksi saat makan atau masalah kesehatan gigi. Begitu juga orang yang mengunyah dengan cepat. Bisa saja karena gaya hidupnya yang sibuk.

Tidak ada batasan berapa kali seseorang perlu mengunyah setiap makanan yang terkonsumsi. Namun, mengutip dari Healthline, mengunyah sebanyak 32 kali tidak sepenuhnya salah. Makanan yang mudah mengunyah atau bertekstur lembut cukup mengunyah sebanyak 10-15 kali.

Banyak sedikitnya kunyahan yang dilakukan, sangat berperan penting untuk pencernaan. Demi pencernaan yang sehat, lebih baik mangunyah dengan tenang tanpa tergesa-gesa. Jangan terlalu membiasakan diri terlalu cepat jika tidak perlu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles