Kamis, 14 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

5 Fakta Menarik Kampung Cireundeu, Tak Makan Nasi!

5 fakta menarik Kampung Cireundeu ini mungkin beberapa di antara kamu belum mengenalnya. Kampung Cireundeu adalah kampung adat yang terletak di pinggiran kota Cimahi, tepatnya di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Kampung ini masih melestarikan budaya, adat, dan tradisi leluhurnya, meskipun tetap terbuka terhadap perkembangan zaman.

Nama Cireundeu berasal dari kata “Cai” (air) dan “Reundeu” (Pohon Reundeu). Pohon reundeu dikenal karena daunnya digunakan sebagai bahan baku obat herbal. Melansir dari detikJabar, leluhur kampung ini menitipkan sumber air dan pohon reundeu yang berkhasiat.

Menurut Ais Pangampih Kampung Adat Cireundeu, Abah Widiya, nama Cireundeu memiliki filosofi yang mencerminkan keseimbangan antara alam dan kehidupan. Berikut ini 5 fakta menarik tentang Kampung Cireundeu. Yuk, simak!

5 Fakta Menarik Kampung Cireundeu

1. Penduduk Tidak Makan Nasi

Salah satu fakta menarik di Kampung Cireundeu adalah penduduknya tidak makan nasi yang berasal dari beras padi. Masyarakatnya mengolah singkong menjadi makanan pokok yang disebut rasi atau beras yang berasal dari singkong. Cara pengolahan dengan digiling, diendapkan, hingga menjadi tepung yang dikeringkan menjadi rasi tersebut sudah diwariskan dari ratusan tahun yang lalu.

Melansir dari Instagram Byan Mandala dan Visit Cireundeu, awal mula rasi dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat kampung Cireundeu yaitu pada tahun 1918 ketika komoditas padi dikuasai penjajah dan sawah dilanda kekeringan. Warga kampung Cireundeu, Aki Ali pada saat itu memikirkan bahwa masyarakat harus mengganti beras sebagai makanan pokok sebagai awal perlawanan terhadap penjajah.

 

2. Kuliner Cireundeu

5 Fakta Menarik Kampung Cireundeu, Tak Makan Nasi!

Singkong menjadi makanan yang utama di Kampung Cireundeu. Pengunjung bisa menikmati kuliner berbahan dasar singkong yang diolah menjadi makanan khas kampung ini, seperti dendeng dari kulit singkong hingga aneka kue yang berbahan rasi. Unik banget ya!

3. Mempertahankan Adat dan Budaya Leluhur

Kampung Adat Cireundeu masih sangat memertahankan budaya leluhur. Selain makanan, masyarakat adat masih teguh melestarikan budaya peninggalan nenek moyang sejak 500 tahun lalu atau pada saat zaman penjajahan.

‘Ngindung ka Waktu, Mibapa ka Jaman’, itulah prinsip yang tetap dipegang masyarakat adat Cireundeu. ‘Ngindung ka Waktu’ berarti masyarakat kampung Adat Cireundeu akan senantiasa menjaga karakter, adat, dan segala yang diajarkan leluhur. Meski begitu mereka juga tetap ‘Mibapa ka Jaman’ yang berarti terbuka pada perkembangan zaman.

Budaya yang masih dilestarikan lainnya adalah pertunjukan seni budaya Sunda dengan alat-alat musik tradisional. Selain itu, masyarakat Adat Kampung Cireundeu juga masih sering melaksanakan pertunjukan budaya, seperti Perayaan Tutup Tahun yang diadakan setiap tahun dalam acara peringatan 1 Sura.

4. Toleransi Beragama

5 Fakta Menarik Kampung Cireundeu, Tak Makan Nasi!

Melansir dari DetikJabar, masyarakat pemeluk agama Islam di kampung Cireundeu hidup rukun, berbaur, dan saling menghormati dengan penghayat kepercayaan Sunda Wiwitan. Misalnya, saat warganya yang muslim menjalankan ibadah puasa, sementara penghayat Sunda Wiwitan menjalankan ritualnya.

“Dalam keagamaan dan kegiatan apapun ya kita harus saling menjaga. Misalnya abah kalau mau melaksanakan kegiatan upacara adat itu tentu izin dulu ke warga muslim. Sebaliknya warga muslim juga gitu, kalau ada kegiatan keagamaan pasti izin dulu ke penganut Sunda Wiwitan,” kata Ais Pangampih Kampung Adat Cireundeu, Abah Widiya.

 

5. Keindahan Alam

Sebagai kampung adat, keindahan alam Cireundeu selalu terjaga. Pegunungan, sawah, hutan masih tampak asri untuk bisa dinikmati. Masyarakat kampung ini tetap memegang prinsip dan adat yang sudah ada sejak zaman dahulu, mereka hidup selaras antara kehidupan, kepercayaan dengan alam. Sebagai masyarakat yang tinggal dekat dengan alam, dengan merawat alam dan tidak merusaknya begitulah cara bersyukur atas pemberian Tuhan.

Hingga kini, Kampung Adat Cireundeu menjadi tempat wisata budaya, alam, dan kuliner yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, sekolah, kegiatan kampus, hingga bumi perkemahan. Tertarik berkunjung?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles