Setiap perempuan diperkirakan akan menggunakan sekitar 10.000 hingga 15.000 pembalut sepanjang hidupnya, dan perlu diingat bahwa pembalut bukanlah jenis sampah yang mudah terurai. Menyikapi permasalahan ini, penggunaan menstrual cup semakin mendapatkan perhatian.
Menstrual cup dianggap sebagai alternatif yang ramah lingkungan untuk penggunaan pembalut, karena dapat digunakan berulang kali. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua perempuan merasa nyaman atau menyukai konsep ini. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa fakta penting tentang menstrual cup sebelum kamu memutuskan untuk mencobanya!
Lebih Higienis dan Menghindari Ruam
Terlepas dari beberapa komentar yang mengungkapkan kengerian karena harus memasukkan sesuatu ke vaginanya, komentar yang lain menyatakan kalau penggunaan menstrual cup lebih higienis dan menghindari iritasi pada area bokong dan selangkangan. Terkadang buat kamu yang memiliki kulit sensitif, kerap mengalami iritasi di area bokong, selangkangan, bahkan gatal-gatal di area bibir vagina akibat tekanan pada permukaan pembalut. Nah, katanya penggunaan menstrual cup dapat membuat kamu terhindar dari pengalaman tidak menyenangkan tersebut.
Untuk menjaga kebersihannya, menstrual cup hanya perlu dicuci dan direndam dengan air panas supaya bakteri dan kotoran darah menstruasi luruh, sehingga bisa dipakai kembali. Berikut adalah fakta lain mengenai menstrual cup!
1. Bahan Menstrual Cup
Menstrual cup berbentuk cawan fleksibel terbuat dari silikon dan karet lateks dengan ujung meruncing sebagai pegangan untuk menariknya keluar dari vagina. Cara kerjanya tidak seperti pembalut ataupun tampon yang menyerap darah menstruasi, melainkan menampungnya. Bahan menstrual cup dianggap cukup aman untuk berada di dalam vagina.
2. Cara Memasukkannya
Cukup dengan melipatnya dan memasukkannya ke dalam vagina sampai yang tersisa hanya ujungnya saja. Ada beberapa teknik pemakaian, mulai dari dimasukkan sambil berdiri atau jongkok, tergantung kenyamanannya saja. Intinya jangan tegang, harus rileks supaya serviks tidak mengencang saat kamu memasukkan menstrual cup.
3. Kapan Harus Membuang Darah Menstruasi
Umumnya, menstrual cup bisa digunakan 3–4 jam yang tergantung seberapa deras darah menstruasi yang keluar. Ini juga yang membuat beberapa orang enggan untuk menggunakan menstrual cup, karena kamu tidak bisa melihat seberapa banyak darah menstruasi, tidak seperti saat menggunakan pembalut.
Namun, buat orang yang sudah pernah menggunakannya, menstrual cup membuatnya menjadi lebih aware dengan tubuhnya. Sadar, kapan kira-kira volume darah menstruasi sudah maksimal, sehingga sudah saatnya dibuang.
4. Ketahanan Menstrual Cup
Butuh kurang lebih tiga kali siklus menstruasi untuk kamu benar-benar mengerti cara menggunakan menstrual cup. Pemasangan menstrual cup yang tidak tepat juga bisa membuat “bocor”, sehingga darah menstruasi tetap merembes, keluar dari celah serviks. Namun, kalau kamu memasangnya dengan pas, cawan tersebut akan menampung tetesan darah menstruasi dengan sempurna.
5. Tingkat Keamanan untuk Segala Ukuran Vagina
Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah menstrual cup aman digunakan buat wanita yang belum pernah melakukan hubungan seks? Jawabannya adalah aman. Vagina sifatnya elastis dan fleksibel. Menstrual cup juga terdiri dari beberapa ukuran yang disesuaikan dengan ukuran serviks.