Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Perbedaan Mata Terkena Blefaritis dengan Bintitan

Mengalami pembengkakan pada kelopak mata dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan seringkali mengganggu penampilan. Dalam konteks medis, pembengkakan mata dapat disebabkan oleh dua kondisi utama, yaitu blefaritis dan bintitan.

Kedua kondisi ini umumnya tidak termasuk dalam kategori penyakit yang berbahaya. Meskipun begitu, ada perbedaan yang penting antara keduanya yang patut untuk diketahui. Apa saja perbedaan mendasar antara blefaritis dan bintitan? Yuk, mari kita bahas lebih lanjut!

Apa Itu Blefaritis?

Melansir American Optometric Association, blefaritis adalah peradangan yang terjadi pada kelopak mata. Gejalanya adalah kemerahan, munculnya iritasi, dan munculnya seperti sisik mirip ketombe pada bulu mata. Kelainan ini disebabkan oleh bakteri atau kondisi kulit, seperti ketombe pada kulit kepala atau rosacea. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja. Blefaritis biasanya tidak menular dan umumnya tidak menyebabkan kerusakan penglihatan permanen.

Blefaritis diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni:

  • Blefaritis anterior, terjadi di tepi depan luar kelopak mata tempat bulu mata menempel. Umumnya terjadi karena infeksi bakteri (Staphylococcal blepharitis) atau ketombe pada kulit kepala dan alis (Seborrheic blepharitis).
  • Blefaritis posterior, yang memengaruhi tepi bagian dalam kelopak mata yang menyentuh bola mata. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar kelopak mata secara tidak teratur menghasilkan minyak sehingga terjadi pertumbuhan bakteri.

Pengidap blefaritis dapat mengalami sensasi seperti kelilipan atau terbakar di mata mereka, gatal, kelopak mata merah dan bengkak, mata kering atau pengerasan kelopak mata. Sementara yang lainnya hanya merasakan gejala seperti gatal-gatal dan iritasi ringan.

Namun, blefaritis bisa menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti penglihatan kabur, bulu mata hilang atau salah arah, dan peradangan jaringan mata lainnya, terutama kornea. Infeksi sekunder juga dapat terjadi jika kamu menyentuh dan menggosok area yang teriritasi.

Oleh karena itu, ketika gejala mata gatal tidak kunjung hilang, kamu bisa memeriksakan diri ke rumah sakit.

Pada banyak kasus, kebersihan yang baik membantu mengendalikan blefaritis. Oleh karena itu, tindakan yang bisa dilakukan dengan sering mencuci kulit kepala dan wajah, menggunakan kompres hangat untuk merendam kelopak mata dan menggosok kelopak mata. Ketika infeksi bakteri menyebabkan blefaritis, dokter mungkin bisa meresepkan antibiotik dan obat lain.

Lantas, Apa Bedanya dengan Bintitan?

Sementara itu, bintitan (hordeolum) adalah kondisi saat munculnya benjolan merah, semacam jerawat, yang terbentuk di tepi luar kelopak mata. Kelopak mata kita memiliki banyak kelenjar minyak kecil, terutama di sekitar bulu mata.

Nah, akibat kulit mati, kotoran, atau penumpukan minyak, maka ia dapat tersumbat atau terhalangi. Akhirnya, bakteri dapat tumbuh di dalam dan menyebabkan bintil ini berkembang.

Beberapa gejala dari bintitan antara lain:

  • Rasa sakit dan bengkak;
  • Peningkatan produksi air mata;
  • Munculnya kerak yang terbentuk di sekitar kelopak mata;
  • Gatal.

Pengobatan untuk bintitan cenderung mudah dan bisa dilakukan di rumah. Tidak seperti blefaritis yang membutuhkan pemberian antibiotik.

Jadi, perbedaan antara bintitan dan blefaritis terletak pada penyebabnya. Jika blefaritis bisa karena infeksi bakteri, ketombe pada alis, atau kelenjar minyak yang produksinya berlebih, bintitan umumnya terjadi karena kelenjar minyak di sekitar mata alami penyumbatan akibat kotoran atau kulit mati. Pastikan kamu selalu menjaga kebersihan area sekitar mata agar terhindar dari kedua penyakit ini, ya!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles