Alasan psikologi orang dewasa yang mendambakan comfort food ini menarik untuk kita ketahui. Pasti kamu pernah dengar istilah comfort food, kan? Istilah ini mengacu pada makanan yang memberikan kenyamanan psikologis dan fisiologis, melebihi sekadar nilai gizinya.
Comfort food seperti ‘pelukan’ hangat bagi jiwa karena tidak hanya soal rasa. Ia juga membawa perasaan menenangkan, meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Melansir dari Calm Sage, berikut beberapa alasan mengapa orang dewasa begitu merindukan comfort food.
Alasan Psikologi Orang Dewasa yang Mendambakan Comfort Food
Ilmu Di balik Comfort Food
Penelitian menunjukkan bahwa comfort food bisa memicu pelepasan hormon perasaan nyaman di otak seperti serotonin dan dopamin, yang menciptakan rasa bahagia dan tenang pada tubuh. Penelitian lain menunjukkan bahwa comfort food mungkin memiliki kemampuan untuk meredakan stres.
Manusia memiliki hubungan emosional dan sosial yang kuat dengan makanan. Tidak hanya dikaitkan dengan emosi, ingatan, dan perasaan saja, makanan juga berperan dalam keterikatan sosial. Sama seperti koneksi pikiran-tubuh kita yang valid, koneksi usus-otak kita juga penting.
Waktu Orang Dewasa Paling Mendambakan Comfort Food

Tidak ada waktu pasti kapan orang dewasa paling mendambakan comfort food karena comfort food tidak hanya disediakan untuk hari-hari yang suram. Kuncinya adalah menyadari diri sendiri dan mengetahui kapan hal tersebut benar-benar merupakan kebutuhan akan kenyamanan dan kapan hal tersebut hanyalah sebuah kebiasaan.
Alternatif Sehat untuk Kenyamanan Stres
Comfort food bisa menjadi alternatif sehat ketika stres melanda daripada mengonsumsi camilan tidak sehat dengan cara melakukan sedikit eksperimen. Jika kamu menginginkan es krim, cobalah menggantinya dengan semangkuk yoghurt yang mengombinasikannya dengan madu dan buah beri.
Bereksperimenlah dengan berbagai bumbu dan rempah untuk menciptakan rasa tanpa menambah kalori. Kamu bisa menambahkan kunyit, jahe, atau bawang putih karena tidak hanya bisa meningkatkan cita rasa makanan, tapi juga bisa memberikan manfaat antiinflamasi pada makanan.
Ada berbagai pengalaman yang kita alami dalam hidup yang bisa mengubah hubungan kita dengan makanan. Dalam menjalani kehidupan, comfort food memainkan peran utama. Ini tidak hanya menghubungkan kita dengan akar dan budaya, tapi sering kali menawarkan pelipur lara selama masa-masa penuh tekanan.