Visa adalah persyaratan penting saat memasuki wilayah negara asing. Visa diberikan oleh konsulat atau kedutaan asing, namun tidak semua permohonan visa diterima, yang dapat mengakibatkan penundaan atau pembatalan rencana perjalanan. Beberapa negara menerapkan aturan ketat terhadap calon pendatang di wilayah mereka.
Permohonan visa bisa ditolak dengan berbagai alasan. Biaya yang telah dikeluarkan dalam proses pengajuan tidak akan dikembalikan setelah penolakan. Berikut beberapa alasan umum penolakan permohonan visa serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaikinya.
Alasan Penolakan Permohonan Visa
Dokumen yang tidak lengkap, kurangnya alasan yang kuat, dan itinerary perjalanan yang tidak jelas seringkali menjadi alasan utama penolakan. Kedutaan ingin menghindari “begpacker“, turis asing yang kehabisan uang dan mengemis di negara tujuan.
Sebagai langkah pencegahan, beberapa kedutaan meminta pemohon menunjukkan bukti keuangan. Begpacker sering terlihat di beberapa negara seperti Thailand, sehingga aturan ketat diterapkan, seperti persyaratan memiliki uang tunai atau tabungan minimal 20.000 Baht (US$ 748). Rekening bank harus disertakan dalam aplikasi visa dengan mutasi yang wajar dan tidak mencurigakan.
Selain itu, perencanaan perjalanan harus matang. Saat wawancara, bukti pemesanan hotel dan asuransi perjalanan harus ditunjukkan. Pihak kedutaan ingin memastikan tempat tinggal dan perlindungan di tempat tujuan.
Tidak akan ada izin untuk bepergian jika pernah terlibat dalam tindakan kriminal atau memiliki masalah dengan imigrasi. Kedutaan juga tidak akan menyetujui aplikasi visa jika dianggap ada risiko tindakan kriminal di negara tujuan.
Langkah Selanjutnya jika Visa Ditolak
Jika permohonan visa ditolak, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Dokumen yang kurang bisa dilengkapi setelah wawancara. Selain itu, bisa diajukan banding atau mencoba mengajukan visa di kedutaan lain.